Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Daerah Lampung Memiliki Penduduk Paling Padat

Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Glenn Joseph Villarama)
Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Glenn Joseph Villarama)
Intinya sih...
  • Kabupaten Pesawaran memiliki kepadatan penduduk sekitar 393 jiwa/km², dengan potensi wisata alam yang menarik untuk investasi properti dan pariwisata.
  • Lampung Selatan memiliki kepadatan penduduk sekitar 508 jiwa/km², berkembang pesat sebagai pusat industri, pertanian, dan kawasan hunian baru.
  • Kabupaten Pringsewu berada di posisi ketiga dengan kepadatan penduduk sekitar 696 jiwa/km², berkembang sebagai kawasan perdagangan, pendidikan, dan permukiman.

Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki pertumbuhan penduduk cukup tinggi di Pulau Sumatera. Posisi geografis strategis dan menjadi penghubung antara Pulau Sumatera dan Jawa, Lampung mengalami urbanisasi cukup pesat, terutama di kota-kota besar dan kawasan penyangga.

Fenomena ini tidak hanya berdampak pada geliat ekonomi dan pembangunan infrastruktur, tetapi juga berpengaruh pada tingkat kepadatan penduduk di beberapa wilayah. Tingkat kepadatan penduduk menjadi salah satu parameter penting dalam melihat dinamika sosial di suatu daerah.

Wilayah dengan angka kepadatan tinggi biasanya menjadi pusat kegiatan masyarakat, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun transportasi. Namun, kepadatan juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal pengelolaan ruang, ketersediaan lahan, dan pelayanan publik.

Berikut IDN Times akan memberikan informasi seputar lima daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi Lampung tahun 2025.

1. Kabupaten Pesawaran

Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Dex Planet)
Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Dex Planet)

Kabupaten Pesawaran menempati posisi kelima sebagai daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi Lampung. Dengan luas wilayah sekitar 1.173,77 km², daerah ini dihuni oleh lebih dari 461.580 jiwa, sehingga mencatatkan kepadatan penduduk sekitar 393 jiwa/km².

Letaknya berbatasan langsung dengan Bandar Lampung menjadikan Pesawaran sebagai daerah penyangga yang berkembang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Selain sebagai kawasan permukiman, Pesawaran juga memiliki potensi wisata alam luar biasa, khususnya wisata bahari seperti Pantai Mutun, Pulau Pahawang, dan Teluk Ratai. Kombinasi antara alam indah dan lokasi strategis menjadikan Pesawaran sebagai tempat favorit untuk investasi properti dan pariwisata.

2. Lampung Selatan

Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Kaique Rocha)
Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Kaique Rocha)

Lampung Selatan adalah kabupaten yang memiliki posisi sangat strategis, karena menjadi gerbang utama masuknya lalu lintas dari Pulau Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni. Kabupaten ini memiliki luas sekitar 2.109,74 km² dan dihuni oleh sekitar 1.072.584 jiwa penduduk, sehingga tingkat kepadatan penduduknya mencapai 508 jiwa/km².

Berdasarkan data tersebut, Lampung Selatan berada di posisi keempat sebagai daerah dengan penduduk paling padat di Provinsi Lampung. Wilayah ini bukan hanya sebagai titik transit, tapi juga berkembang pesat menjadi pusat industri, pertanian, dan kawasan hunian baru.

Pertumbuhan kawasan perumahan di Lampung Selatan tidak lepas dari kedekatannya dengan Kota Bandar Lampung, sehingga menjadi alternatif menarik bagi masyarakat jika ingin tinggal di lokasi lebih tenang namun tetap memiliki akses ke kota. Selain itu, keberadaan proyek-proyek strategis nasional seperti Jalan Tol Trans Sumatera juga meningkatkan daya tarik kabupaten ini.

3. Kabupaten Pringsewu

Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Leah Newhouse)
Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Leah Newhouse)

Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu daerah yang menunjukkan pertumbuhan pesat dalam satu dekade terakhir. Wilayah ini memiliki luas sekitar 625 km² dan dihuni oleh lebih dari 435.000 penduduk, menjadikan tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 696 jiwa/km².

Dengan angka tersebut, Pringsewu berada di posisi ketiga sebagai daerah terpadat di Lampung. Letaknya cukup strategis sebagai penghubung antara Bandar Lampung, Tanggamus, dan wilayah tengah lainnya membuat Pringsewu berkembang sebagai kawasan perdagangan, pendidikan, dan permukiman.

Banyak kawasan permukiman baru dibangun di Pringsewu dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan permintaan hunian tinggi akibat urbanisasi dan migrasi dari daerah lain. Selain itu, sektor UMKM dan perdagangan lokal juga berkembang pesat, didukung oleh infrastruktur jalan yang cukup baik.

4. Kota Metro

Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Mike Chai)
Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Mike Chai)

Berbeda dengan Bandar Lampung yang menjadi kota metropolitan, Kota Metro memiliki karakteristik sebagai kota kecil lebih tertata dan dikenal sebagai kota pelajar. Dengan luas wilayah hanya sekitar 68,74 km², Metro memiliki jumlah penduduk sekitar 166.610 jiwa.

Walaupun lebih kecil secara geografis dan jumlah penduduk dibanding Bandar Lampung, namun tingkat kepadatan penduduknya mencapai 2.424 jiwa/km², menjadikan Kota Metro sebagai daerah terpadat kedua di Provinsi Lampung.

Kepadatan ini mencerminkan bagaimana Metro menjadi magnet bagi masyarakat, terutama dari wilayah sekitarnya jika ingin mengakses pendidikan dan layanan kesehatan lebih baik. Banyak institusi pendidikan, mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi, tersebar di kota ini. Selain itu, sistem tata kota Metro lebih rapi dan tidak terlalu semrawut juga menjadikannya sebagai alternatif hunian ideal bagi keluarga.

5. Kota Bandar Lampung

Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Dapur Melodi)
Illustrasi Kepadatan Penduduk (Pexel/Dapur Melodi)

Sebagai ibu kota Provinsi Lampung, Bandar Lampung merupakan pusat dari segala aktivitas sosial, ekonomi, pemerintahan, dan pendidikan di wilayah ini. Tak heran jika kota ini menjadi daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di seluruh provinsi.

Meskipun luas wilayahnya hanya sekitar 197,22 /km², namun Bandar Lampung dihuni oleh lebih dari 1,3 juta jiwa. Ini berarti dalam setiap satu kilometer persegi, terdapat hampir 6.700 jiwa tinggal. Angka ini jauh melampaui rata-rata kepadatan penduduk provinsi yang hanya sekitar 283 jiwa/km².

Kepadatan penduduk sangat tinggi ini menjadikan Bandar Lampung sebagai kota paling dinamis sekaligus kompleks. Di satu sisi, tingginya populasi mendorong pertumbuhan sektor jasa, properti, hingga perdagangan.

Namun di sisi lain, pemerintah kota juga dihadapkan pada tantangan serius seperti kemacetan lalu lintas, keterbatasan ruang terbuka hijau, dan kebutuhan infrastruktur dasar terus meningkat. Kota ini terus berkembang dengan hadirnya hunian vertikal dan kawasan bisnis baru, namun tetap perlu perencanaan tata ruang lebihmatang agar kualitas hidup masyarakat tetap terjaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us