149 Ribu Benih Lobster Diungkap Polda Lampung Bernilai Rp37 Miliar
- 149.400 ekor benih bening lobster senilai Rp37,3 miliar diselamatkan dari pengiriman ke Vietnam oleh Ditpolairud Polda Lampung.
- Benih bening lobster dibeli dari nelayan Pulau Jawa seharga Rp15-20 ribu per ekor, dengan harga jual di Vietnam mencapai Rp200 ribu-Rp250 ribu per ekor.
- Pihak kepolisian akan terus mendalami asal muasal dan jaringan penyelundupan BBL serta mengungkapkan pihak yang mempekerjakan 14 tersangka.
Bandar Lampung, IDN Times - Sebanyak 149.400 ekor benih bening lobster (BBL) bakal dikirim ke Vietnam berhasil diselamatkan Ditpolairud Polda Lampung bernilai ekonomis mencapai Rp37,3 miliar.
Ratusan ribu BBL hasil penggerebekan sebuah gudang penyegaran dan pengemasan terletak di Desa Bumi Kencana, Seputih Agung, Lampung Tengah ini terdiri dari 880 ekor jenis mutiara dan 148.520 ekor jenis pasir.
"Jadi kalau melihat harga pasaran di Vietnam, jenis lobster mutiara 200 ribu per ekor dan lobster pasir 250 ribu per ekor. Hasil penghitungan kerugian negara yang bisa diselamatkan dalam pengungkapan kasus ini sekitar 37,3 miliar rupiah," ujar Dirpolairud Polda Lampung, Kombes Pol Boby Tambunan saat konferensi pers, Selasa (15/10/2024).
1. Barang bukti BBL dibeli dari nelayan Pulau Jawa
Boby melanjutkan, hasil pemeriksaan terhadap 14 tersangka terungkap, seluruh benih bening lobster tersebut dikepul atau dibeli dari nelayan-nelayan beroperasi di daerah Pulau Jawa seharga Rp15-20 ribu per ekor.
Meski demikian, pihaknya masih perlu mendalami asal muasal BBL tersebut. Itu dikarenakan para tersangka diamankan sebatas bertugas menerima, menyegarkan, dan meneruskan pengiriman ke wilayah Jambi.
"Dapatnya dari mana ini masih kami dalami, sekaligus untuk kami mengungkapkan jaringan ini ke atas," ucapnya.
2. Polisi buru sosok mempekerjakan para tersangka
Terkait sosok memperkerjakan 14 tersangka yang saat ini telah ditahan di Rutan Mapolda Lampung, Boby memastikan, bakal menelusuri dan mengungkapkan sosok tersebut bekerjasama dengan personel Ditreskrisus Polda Lampung.
Sehingga pengungkapan perkara ini tidak hanya menyasar para pelaku bekerja di lapangan, melainkan juga mengungkapkan pihak-pihak yang mempekerjakan 14 tersangka.
"Proses ini tidak akan berhenti di sini, kami akan bekerjasama untuk mengembangkan proses perkara ini," katanya.
3. DKP imbau nelayan di Lampung
Kabid Perikanan Tangkap DKP Provinsi Lampung, Zainal turut mengimbau sekaligus menegaskan kepada para nelayan hingga pelaku yang terlibat dalam praktik penyelundupan dan perdagangan BBL dapat dijerat ancaman hukuman pidana.
"Pemerintah sudah hadir untuk menfasilitasi perdagangan benih lobster, sehingga setiap praktik ilegal semacam ini jelas-jelas dilarang," ucapnya.
