Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Dia Ghosting Kamu Setelah Kencan Pertama

ilustrasi kencan pertama (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi kencan pertama (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Koneksi emosional dan rasa nyaman menjadi penentu utama lanjut ke kencan berikutnya
  • Beberapa orang lebih memilih ghosting daripada jujur karena takut menyakiti perasaan atau tidak tertarik lagi
  • Kencan pertama bisa dijadikan pelarian, terutama jika ada trauma emosional dari hubungan sebelumnya

Kencan pertama biasanya jadi momen yang mendebarkan dan penuh harapan, terutama ketika kamu merasa semuanya berjalan lancar. Namun, tidak jarang setelah obrolan panjang, tawa lepas, dan tatapan mata yang seolah penuh ketertarikan, tiba-tiba dia menghilang begitu saja tanpa kabar.

Fenomena ghosting setelah kencan pertama memang bisa membuat seseorang bingung sekaligus menyakitkan. Kamu mulai mempertanyakan diri sendiri, mencari-cari di mana letak kesalahan yang terjadi. Mari selami lebih dalam alasan-alasan kenapa seseorang memilih ghosting setelah kencan pertama, simak selengkapnya berikut ini.

1. Tidak merasa klik secara emosional

ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Gustavo Fring)

Rasa nyaman dan koneksi emosional sering kali jadi penentu utama apakah seseorang ingin lanjut ke pertemuan berikutnya. Walaupun kamu merasa obrolan mengalir dan suasananya menyenangkan, bisa jadi dia merasakan hal yang berbeda.

Koneksi emosional tidak selalu muncul dari topik yang seru atau tawa yang dibagikan, terkadang ada lapisan perasaan yang tidak bisa dijelaskan tapi cukup kuat untuk membuat seseorang mundur secara diam-diam.

Beberapa orang lebih memilih menghilang daripada jujur karena takut menyakiti perasaan orang lain atau bingung mencari cara menolak dengan baik. Ghosting dianggap sebagai jalan pintas untuk menghindari konflik, meskipun dampaknya bisa sangat menyakitkan.

Ketika tidak ada keterikatan batin yang kuat atau dia tidak merasakan adanya percikan rasa lebih, keputusannya untuk berhenti berkomunikasi biasanya dilakukan secara sepihak tanpa penjelasan yang layak.

2. Hanya mencari validasi dan perhatian sesaat

ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Mike Jones)
ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Mike Jones)

Ada sebagian orang yang pergi berkencan bukan karena mereka ingin menjalin hubungan yang serius, melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional sementara. Ketika dia merasa kurang percaya diri atau ingin diakui keberadaannya, kencan pertama dijadikan sebagai cara untuk merasa diinginkan dan disukai.

Setelah mendapatkan cukup validasi dari perhatianmu, dia merasa sudah cukup dan tidak lagi tertarik untuk lanjut ke tahap berikutnya. Kamu mungkin tidak sadar sejak awal niatnya memang tidak setulus yang kamu bayangkan.

Kehadirannya bukan untuk membangun sesuatu yang bermakna, melainkan untuk mengisi kekosongan ego atau mengalihkan rasa sepi. Saat kebutuhan itu sudah terpenuhi dalam satu pertemuan, keinginannya untuk melanjutkan komunikasi pun memudar. Ghosting menjadi cara mudah untuk menghindari pertanggungjawaban emosional atas ekspektasi yang mungkin sudah kamu bangun.

3. Merasa ada ketidaksesuaian nilai atau tujuan hidup

ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kencan pertama biasanya jadi ajang untuk saling mengenal nilai hidup, pandangan, atau bahkan gaya komunikasi masing-masing. Kalau sejak awal dia sudah melihat adanya perbedaan besar yang sulit dijembatani, kemungkinan besar dia akan memutuskan mundur tanpa banyak bicara.

Ketidaksesuaian seperti visi hidup yang berbeda, kebiasaan yang bertolak belakang, atau cara pandang terhadap hubungan bisa jadi pemicu utama keputusan ghosting. Sebagian orang merasa membicarakan ketidaksesuaian tersebut terlalu berat untuk dibahas di awal.

Maka, mereka memilih diam dan tidak melanjutkan komunikasi. Bagi mereka, lebih baik menghilang daripada harus menjelaskan arah hidup kalian mungkin tidak sejalan.  Bisa jadi kejujuran pahit mereka merupakan bentuk kejujuran yang mereka lakukan karena tidak mau memaksakan hubungan yang sejak awal terasa tidak cocok.

4. Dia belum sepenuhnya move on dari masa lalunya

ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Vinícius Vieira ft)
ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Vinícius Vieira ft)

Meski dia terlihat ceria dan terbuka saat kencan, bisa saja di dalam hatinya masih ada sisa-sisa luka dari hubungan sebelumnya. Banyak orang yang nekat mencoba kencan baru sebagai bentuk pelarian, padahal secara emosional mereka belum benar-benar siap.

Ketika menjalani kencan pertama dan merasa adanya kedekatan baru, rasa bersalah atau trauma masa lalu bisa mendadak muncul ke permukaan, lho. Alih-alih mengutarakan hal itu secara jujur, dia memilih menarik diri tanpa penjelasan.

Ghosting dianggap lebih mudah dilakukan daripada harus mengakui dirinya belum sembuh. Kalau semisal ini terjadi pada kamu, baiknya tidak langsung menyalahkan diri sendiri. Sebab mungkin ada banyak faktor internal yang sedang dia hadapi dan hal itu sama sekali bukan sesuatu yang bisa kamu kendalikan sepenuhnya.

5. Hanya ingin bermain-main dan tidak berniat serius sejak awal

ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi kencan pertama (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu wajib ingat satu hal kalau tidak semua orang yang mengajak kencan berniat untuk membangun hubungan yang serius. Beberapa di antaranya hanya mencari kesenangan sesaat atau bahkan menjadikan kencan sebagai semacam tantangan pribadi. Setelah berhasil membuatmu tertarik atau merasa nyaman, dia merasa misinya selesai dan tidak punya beban moral untuk melanjutkan cerita.

Kamu mungkin merasa dipermainkan, dan itu memang menyakitkan. Tapi penting untuk menyadari bahwa orang seperti ini biasanya memang tidak akan bertanggung jawab secara emosional.

Ghosting menjadi pola perilaku yang berulang karena mereka tidak pernah benar-benar berniat menetap atau berkomitmen. Kehilangan komunikasi dengan orang seperti ini bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari proses penyaringan yang baik untuk dirimu sendiri.

Menghadapi kenyataan dia ghosting kamu setelah kencan pertama memang tidak mudah. Kamu berhak mendapatkan seseorang yang tahu cara menghargai, menjelaskan, dan berkomunikasi secara sehat, bahkan jika hasil akhirnya adalah tidak lanjut. Ingat selalu seseorang yang benar-benar menghargai kehadiranmu tidak akan meninggalkanmu tanpa penjelasan, dan kamu pantas mendapatkan yang seperti itu. Tetap semangat menjalani hari dan jangan takut untuk kembali membuka hati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us