Cerita Mahasiswa Unila 'Langganan' Menang Lomba Poster Internasional

Sampai saat ini sudah 20 kompetisi poster Ia menangkan

Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)  Universitas Lampung (Unila) ini berkali-kali menang lomba poster dari luar negeri.

Ia adalah Arif Febriansyah, saat ini sedang menempuh studi semester 6 di Kampus Metro Unila. Saat dihubungi IDN Times, Arif mengatakan pada 7 Juni 2022 lalu meraih Juara III International Design Poster Competition Plant For Society dari Universitas Pertanian Muhammad Nawaz Shareef, di Multan, Pakistan.

“Waktu itu temanya climate change gitu. Saya diberitahu pengumumannya lewat email waktu itu,” ungkapnya singkat, Kamis (30/6/2022).

Hebatnya, di minggu yang sama iaa juga mendapat dua juara lagi dibidang poster, yaitu Juara I Nasional Lomba Desain Poster Nasional Pancasila Indonesia Kreatif Berkarya (2 Juni 2022), dan Juara II Lomba Design Poster di Peringatan Dies Natalis ke-40 Universitas Bengkulu (7 Juni 2022). Tak hanya itu, sebelumnya Ia juga pernah menjuarai International Mental Health Symphosium Poster Competition dari University Of Malaya, Malaysia.

1. Profil singkat

Cerita Mahasiswa Unila 'Langganan' Menang Lomba Poster InternasionalSalah satu poster buatan Arif Febriansyah. (Dok. Pribadi)

Arif merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Tamrin dan Siti Fadhilah. Lahir di Metro, 19 Februari 2001, ia besar dan menghabiskan masa kecilnya di Lampung Timur. Namun tak disangka kini ia kembali ke Kota Metro untuk pendidikan sarjananya.

Merantau ke kota lain dan meninggalkan kampung halaman setelah lulus SMA lantas tak membuat Arif kesepian. Ia malah makin aktif dalam berbagai aktivitas salah satunya dengan mengikuti lomba poster.

Rupanya semakin banyak lomba diikuti, semakin banyak mendapatkan informasi terkait lomba-lomba senada baik dari dalam maupun luar negeri, dan itu berskala internasional.

Baca Juga: Balada Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi di Lampung

2. Gemar mengikuti kompetisi desain poster

Cerita Mahasiswa Unila 'Langganan' Menang Lomba Poster InternasionalArif Febriansyah, Mahasiswa PGSD Unila. (Dok. Pribadi).

Arif mengatakan, gemar sekali memburu info soal lomba desain poster melalui media sosial. Hitung-hitung pengalaman, katanya. Oleh karena saat ini sedang libur UAS, kesibukannya saat ini adalah gencar mencari kompetisi poster lagi.

“Ini kan abis UAS ya, jadi sekarang saya lagi sibuk cari-cari lomba lagi nih. Sama, nyari lomba poster, belum kepikiran yang lain karena sukanya ini juga,” katanya.

Lebih lanjut disampaikannya, hingga kini, sudah ada 20 kompetisi desain poster dimenangkan skala nasional maupun internasional. "Saya senang ikut lomba desain poster supaya menambah pengalaman aja, soalnya tidak mengganggu kegiatan lain di kampus juga jadi enggak ada salahnya,” ujarnya.

3. Berprestasi bidang akademik

Cerita Mahasiswa Unila 'Langganan' Menang Lomba Poster InternasionalSertifikat International Poster Competition of Mental Health Symphosium dari University Of Malaya, Malaysia. (Dok. Pribadi)

Tak hanya berprestasi minat dan bakat saja, ternyata mahasiswa hobi berorganisasi ini juga cukup berprestasi dalam bidang akademik. Hal itu dibuktikan pada nilai IPK yang hingga kini masih di atas rata-rata.

“Sebenarnya kalau besar sih gak, cuma dari saya masuk (kuliah) sampai semester ini selalu di atas 3,5 terus sih,” jelasnya.

Arif juga pernah mengikuti pemilihan Mahasiswa Berprestasi fakultas dan dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi 3 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Unila 2022.

4. Guru tetap menjadi panggilan jiwanya

Cerita Mahasiswa Unila 'Langganan' Menang Lomba Poster InternasionalArif aktif di salah satu organisasi Lampung. (Instagram/arepfbian).

Hobi dan pendidikan formal yang kurang relevan biasanya membuat bimbang setiap orang. Akankah memilih jalan untuk mengikuti hal disukai, ataukah pekerjaan formal sesuai dengan pendidikan saat ini. Pasalnya tak sedikit orang, memilih hobi sebagai pekerjaan masa depan dan meninggalkan titel sarjananya saat kuliah.

Namun hal itu berbeda dengan Arif, saat ditanyai mengenai masa depannya nanti, Ia dengan lantang mengatakan akan tetap menjadi guru SD dan membuat poster hanyalah sekadar hobi semata.

“Kalau kerja saya tetap sesuai jurusan saya, penginnya jadi guru. Tapi dengan ilmu desain dan pengalaman saya ini, mungkin akan terpakai saat saya jadi guru. Misalnya untuk buat media mengajar,” imbuhnya.

Baca Juga: Perbanyak Guru Besar Strategi Unila Masuk Jajaran Kampus Papan Atas

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya