Kisah Rengga Permana, Bos Anyar Indosat Sumbagteng Excited dan Takut

Ubah rasa takut jadi potensi, lulusan IT kini bidang sales

Bagi seorang programmer, menjadi kepala penjualan (head of sales) tidak pernah masuk dalam daftar jenjang karier Rengga Permana. Tanpa diduga, pria kelahiran Jombang ini malah mendapat tugas dan tanggung jawab baru sebagai VP Head of Sales Central Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison per Juni 2023 lalu.

Tak pelak, amanat posisi baru itu sempat membuatnya sedikit gentar. Bagaimana cerita Rengga mengemban tugas baru itu? Berikut ceritanya. 

1. Excited dan takut

Kisah Rengga Permana, Bos Anyar Indosat Sumbagteng Excited dan TakutRengga Permana, VP Head of Sales Central Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison. (Dok. Indosat).

Menurut Rengga, bukan hal mudah bagi lulusan IT Universitas Budi Luhur Jakarta menjadi head of sales untuk tiga provinsi di Sumatera bagian Tengah yaitu Riau, Kepulauan Riau (Kepri) dan Sumatera Barat.

Apalagi, posisi baru ini dibentuk tahun 2023 karena mendapat penambahan sites dua kali lipat. Sehingga diperlukan kepala penjualan khusus menangani tiga provinsi berada di bawah area penjualan Sumatera Bagian Utara.

“Saat menerima tawaran ini, ada dua hal yang saya rasakan excited dan takut. Sepanjang karier 21 tahun di Indosat termasuk magang dan kontrak, saya tidak pernah terjun langsung sebagai seorang sales," ujarnya.

"Pekerjaan saya di channel management lebih banyak mendukung tim penjualan dan retail. Saya tidak tahu harus mulai dari mana. Tetapi saya yakin perusahaan memberikan challenge ini untuk membuat kemampuan saya menjadi lebih lengkap, di belakang layar maupun di lapangan,” ucap pria berkacamata ini dalam keterangan resmi, Jumat (14/7/2023).

Baca Juga: Indosat dan OPPO Bermitra, Ada Promo Paket Kuota 50GB Setahun

2. Alasan tertarik bidang informatika

Kisah Rengga Permana, Bos Anyar Indosat Sumbagteng Excited dan TakutPexels.com/Lukas

Pria kelahiran 31 Mei ini menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Jombang. Ketertarikannya di bidang informatika, membuatnya meneruskan pendidikan di SMK Telkom, Malang.

Saat itu, bidang IT masih sedikit peminat sehingga belum banyak saingan. Bersama rekan sekolahnya, Ia mendapat kesempatan magang di IM3 Jakarta melalui program kerja sama antara SMK Telkom dan Indosat.

Namun, ia merasa kurang beruntung karena ditempatkan di departemen Sales. Baginya bidang sales tidak sejalan dengan latar pendidikannya, sedangkan rekan sekolahnya magang di bagian IT dan Network.

“Saya sempat merasa stres di awal magang. Tetapi setelah empat bulan dijalani akhirnya saya menemukan bahwa ada hubungan erat antara Sales dan IT,” jelasnya.

3. Beri solusi pemograman tool penjualan

Kisah Rengga Permana, Bos Anyar Indosat Sumbagteng Excited dan TakutRengga Permana, VP Head of Sales Central Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison. (Dok. Indosat).

Keahliannya di bidang informatika, Rengga memberikan solusi pemograman berupa tools bagi tim penjualan kala itu masih bekerja manual. Program ini dibuat untuk menghitung performance distributor, perhitungan alokasi dan distribusi kartu biasanya diselesaikan 2 hari menjadi 2 jam saja.

“Saya terapkan tools ini saat mengikuti program Go Regional dari kantor pusat. Ditempatkan di kantor perwakilan IM3 Bukit Tinggi cabang Padang, yang hanya beranggotakan tiga orang membuat saya banyak belajar dan multitasking. Saya bersyukur bahwa ilmu IT yang saya miliki bisa mendukung pekerjaan sales,” ucap pria sempat cuti kuliah 2 tahun karena dipindahkan ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Setelah 2 tahun di Bukit Tinggi, ia kembali dimutasi ke Kantor Pusat Divisi Channel Management menangani pengembangan sistem, seperti top up engine and outlet. Ia mendapat tantangan baru untuk bisa mempresentasikan System Electronic Voucher (SEV) ke berbagai pemangku kepentingan.

SEV merupakan sistem mengubah penjualan voucher fisik yang digosok menjadi voucher elektronik. Dengan SEV, Indosat berhasil menghemat biaya produksi dan operasional serta meningkatkan penjualan.

“Tentu bukanlah hal mudah dalam menjelaskan program baru ke orang awam. Pengalaman di Bukit Tinggi mengajarkan saya untuk bisa menjadi jembatan antara programmer dengan user untuk bisa menjelaskan sistem dengan bahasa yang sederhana dan lebih dimengerti. Sampai hari ini, sistem SEV terus disempurnakan dan sudah berbasis aplikasi dengan sebutan MoBo atau Mobile Outlet,” ucap pria introvert ini.

4. Strategi rebut pasar Sumbagteng

Kisah Rengga Permana, Bos Anyar Indosat Sumbagteng Excited dan TakutRengga Permana, VP Head of Sales Central Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison. (Dok. Indosat).

Matang di channel management, 2016 Rengga pindah ke Sumatra karena mendapat tawaran posisi kosong yakni sebagai AVP Channel Operation selama 5 tahun. Kariernya menanjak ketika ia dipercaya sebagai VP Head of Commercial Operation Sumatera selama 2 tahun, sebelum akhirnya mendapat tawaran sebagai VP  Head of Sales Central Sumatera.

Dengan tantangan baru ini, strategi merebut pasar Sumatera bagian Tengah ialah memonetisasi sites masih non-profit. Sebagai pembuktian diri, ia pun berharap bisa menaikkan revenue hingga 2 kali lipat dalam 3 tahun ke depan

“Wilayah yang saya hadapi mendapat investasi site dua kali lipat banyaknya, sehingga target penjualan pun berlipat. Hingga saat ini pertumbuhan IM3 di Riau, Kepri dan Sumbar masih positif. Prioritas saya saat ini memonenitasi 50 persen sites yang masih belum produktif, ini adalah peluang untuk bertumbuh,” ucapnya optimis.

Rengga menambahkan, merger IM3 dengan Tri, Rengga yakin Indosat bisa semakin berjaya karena memiliki 2 striker andalan di market telekomunikasi. Ia sangat mengapreasiasi upaya perusahaan selalu memberikan tantangan positif bagi para karyawan hingga akhirnya ia bisa belajar dan berkembang mencapai posisi strategis seperti saat ini.

Baca Juga: Bawa Indosat Bertumbuh, Vikram Sinha Sabet CEO of The Year 2023

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya