Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apakah Kita Harus Punya Hobi? Ini 5 Pertimbangannya

ilustrasi hobi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Hobi adalah tempat pulang tanpa tekanan, ruang untuk mengekspresikan diri.
  • Hobi bisa jadi metode relaksasi dan terapi mikro yang menenangkan pikiran.
  • Keterbatasan waktu dan faktor finansial bisa menghambat seseorang memiliki hobi.

Banyak orang tumbuh besar dengan anggapan memiliki hobi adalah sesuatu yang penting. Hobi kerap dianggap sebagai pelarian dari rutinitas, ruang untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan.

Namun, tidak semua orang merasa wajib memiliki hobi, apalagi ketika waktu dan energi terasa begitu terbatas. Penasaran apakah kamu benar-benar perlu punya hobi atau sebenarnya bisa hidup bahagia tanpanya?

Yuk, simak lima pertimbangan yang bisa bantu kamu ambil sikap soal hal ini.

1. Hobi bisa menyediakan ruang aman

ilustrasi hobi (pexels.com/RF._.studio _)

Ketika hari-hari penuh tekanan datang bertubi-tubi, hobi bisa jadi tempat pulang yang tak menghakimi. Kamu tidak perlu jadi hebat atau terbaik, karena inti dari hobi adalah melakukan sesuatu karena kamu menyukainya.

Emosi pun bisa tumpah tanpa takut dinilai, seperti sedang bicara pada sahabat yang selalu mengerti. Aktivitas hobi juga bisa jadi metode relaksasi yang tidak kamu sadari ampuhnya.

Misalnya, menggambar atau merajut bukan sekadar aktivitas tangan, tapi juga bentuk terapi mikro yang menenangkan pikiran. Dalam dunia serba cepat seperti sekarang, ruang hening dari hobi justru jadi kemewahan tersendiri.

2. Kebutuhan waktu dan biaya seringkali jadi hambatan nyata

ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/Anna Shvets)

Niat ingin punya hobi sering terhenti di tengah jalan karena waktu yang tidak tersedia. Apalagi untuk mereka yang pekerjaannya menuntut totalitas tinggi atau memiliki tanggung jawab rumah tangga besar.

Bukan berarti malas, hanya saja 24 jam terasa tidak cukup untuk menyelipkan aktivitas tambahan. Selain waktu, faktor finansial juga bisa jadi pertimbangan besar sebelum memulai sebuah hobi.

Tidak semua hobi murah, bahkan beberapa bisa menguras dompet cukup dalam seperti koleksi barang antik atau naik gunung. Buat sebagian orang, mempertahankan kestabilan finansial lebih penting dibanding mengejar kenikmatan sesaat.

3. Tidak semua orang punya passion

ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Ada orang yang sejak kecil tahu persis apa yang dia suka, tapi banyak juga yang merasa tidak punya minat khusus. Bukan berarti mereka kurang usaha, hanya saja tidak semua orang terlahir dengan dorongan eksplorasi yang sama.

Hal ini bikin sebagian orang merasa ‘tertinggal’ karena tidak punya hobi keren untuk dipamerkan. Namun, merasa biasa saja bukanlah sebuah kegagalan.

Hidup tetap bisa bermakna tanpa harus memiliki satu kegiatan tertentu sebagai hobi utama. Justru dalam keheningan dan rutinitas itulah beberapa orang merasa paling nyaman dan terkoneksi dengan dirinya sendiri.

4. Hobi bisa jadi sumber koneksi sosial

ilustrasi hobi (pexels.com/cottonbro studio)

Menjalani hobi tertentu bisa membuka pintu ke komunitas yang tidak kamu sangka-sangka sebelumnya. Bertemu orang-orang yang menyukai hal sama dapat memperluas lingkaran sosial tanpa keharusan basa-basi berlebihan.

Percakapan pun cenderung mengalir alami karena ada minat yang sama sebagai fondasi. Namun, tidak semua koneksi sosial harus dimulai dari pertemanan berbasis kerja atau keluarga.

Koneksi yang lahir dari hobi sering terasa lebih tulus karena tidak terikat tanggung jawab formal. Di situ pula kamu bisa belajar banyak nilai baru tanpa harus merasa inferior.

5. Hobi bisa jadi identitas tambahan bagi kamu

ilustrasi hobi (pexels.com/lil artsy)

Saat hidup terasa monoton, hobi bisa memberi peran tambahan yang membuatmu merasa lebih hidup. Kamu bukan hanya seorang karyawan, orang tua, atau mahasiswa, tapi juga pecinta tanaman, penulis fiksi, atau kolektor kaset pita.

Identitas semacam ini tidak menggantikan peran utama, tapi menambah warna dalam narasi pribadimu. Identitas dari hobi juga bisa jadi pengingat kamu punya dunia sendiri di luar tuntutan sosial.

Dunia yang tidak butuh validasi eksternal dan hanya butuh satu hal yakni dimana kamu bisa menikmati setiap prosesnya. Bukan perkara hasil, tapi tentang bagaimana hobi menciptakan ruang bernapas yang sangat kamu perlukan.

Setiap orang punya fase hidup yang berbeda dan tidak semua kondisi mendukung hadirnya hobi. Kadang, fokus utama adalah bertahan hidup, menyelesaikan tanggung jawab, dan memastikan diri tetap waras. Kalau begitu, tidak punya hobi bukanlah sebuah dosa, melainkan bagian dari realita. Namun, jika suatu saat kamu menemukan satu kegiatan yang bikin lupa waktu dan membawa rasa damai, jangan ragu untuk merangkulnya. Bukan karena semua orang punya hobi, tapi karena kamu layak punya ruang bahagia milikmu sendiri. Hobi bukan tentang tren atau status, tapi tentang koneksi paling jujur antara kamu dan dirimu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us