Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Unik PKKMB ITERA 2024, Kenalkan  Mahasiswa Termuda dan Terjauh

Mahasiswa termuda dan terjauh pada PKKMB Itera 2024 (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • M Dhaifin Bariq Al Faiz, mahasiswa termuda di Itera, lolos setelah ditolak 2 kali dalam seleksi
  • Gabriel, mahasiswa asal Papua, tertarik kuliah di Itera karena lokasinya yang masih seperti kota asalnya
  • Gabriel berharap dapat bekerja di daerahnya setelah lulus dari Prodi Rekayasa Minyak dan Gas

Bandar Lampung, IDN Times - Sebanyak 4.477 mahasiswa baru Institut Teknologi Sumatera (Itera) resmi dikukuhkan oleh Rektor Itera Prof Nyoman Pugeg Aryantha, kemarin (12/8/2024). Pemakaian almamater dan topi menjadi simbolis mereka mulai menyandang gelar mahasiswa Itera.

Ada yang menarik dalam setiap sidang penerimaan mahasiswa baru Itera. Dua pengumuman mahasiswa baru termuda dan asal terjauh secara langsung disampaikan.

Kali ini, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru Itera, Abdul Rajak, tidak mengumumkan nama mahasiswa baru termuda dan terjauh. Melainkan membacakan nomor induk mahasiswa dan identitas usia, serta asal.

Berikut IDN Times rangkum cerita menarik mahasiswa termuda dan terjauh di Itera.

1. Sempat ditolak Itera dua kali tetap gigih mendaftar

M Dhaifin Bariq dan Gabriel M Hasiano mahasiswa termuda dan terjauh ITERA penerimaan 2024. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Predikat mahasiswa baru termuda tahun ini disandang oleh M Dhaifin Bariq Al Faiz dari Prodi Teknik Geologi. Ia resmi menjadi mahasiswa pada usia 16 tahun 6 bulan. Pria kelahiran 1 Februari 2008 itu, ternyata memang siswa akselerasi saat SMA.

Meski dari kelas akselerasi, Dhaifin mengaku tidak semudah membalikan telapak tangan untuk bisa menjadi mahasiswa Itera. Setelah tertolak dua jalur, yaitu SNBT dan SMMPTN Barat, akhirnya Dhaifin lolos Itera melalui jalur Mandiri non Prestasi.

"Setiap orang pasti memiliki target atau cita-cita yang ingin dicapainya saat kuliah. Keinginan saya selama kuliah di Itera yaitu lulus cepat dengan title cumlaude, aktif berorganisasi, serta aktif mengikuti lomba olimpiade,” ujar Dhaifin, Selasa (13/8/2024).

2. Mahasiswa terjauh dari Papua

Sidang Penerimaan Mahasiswa Baru 2024/2025 di pelataran Gedung Kuliah Umum 1 ITERA, Senin (12/8/2024). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Tidak hanya Dhaifin, si mahasiswa baru paling muda yakni Gabriel dari Prodi Rekayasa Minyak dan Gas, turut menarik perhatian. Nomor induk mahasiswanya diumumkan sebagai mahasiswa baru paling jauh. Jarak asal ke Itera berdasarkan hitungan peta digital sejauh 3.930 km ke Itera.

Gabriel adalah mahasiswa baru asal Kecamatan Abe Pura, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Ketertarikan pada bidang minyak membuat Gabriel memutuskan mendaftar Program Studi Rekayasa Minyak dan Gas di Itera.

Gabriel mengatakan, mendapatkan rekomendasi dari keluargannya untuk memilih Itera. Mahasiswa lolos jalur SNBP ini tertarik kuliah di Itera yang berlokasi di Lampung, karena belum banyak bangunan tinggi, layaknya kota metropolitan.

“Di Lampung tidak banyak bangunan tinggi, masih sama seperti di Jayapura,” ujar Dia.

3. Berharap bisa bekerja sesuai bidang keilmuan

Sidang Penerimaan Mahasiswa Baru 2024/2025 di pelataran Gedung Kuliah Umum 1 ITERA, Senin (12/8/2024). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sebagai mahasiswa asalnya paling jauh, Gabriel mengatakan akan lebih belajar mandiri, karena harus berjauhan dengan keluarganya. Menurutnya, untuk mengobati kerinduan dengan keluarganya, ia akan sering menelepon kedua orang tuannya. 

"Saya juga akan mencari kegiatan lain selain perkuliahan, untuk mengisi waktu luang, selain akan mencari teman baru di Itera," katanya. 

Ia juga berharap setelah lulus dari Prodi Rekayasa Minyak dan Gas, saya berharap dapat bekerja di daerahnya, sesuai bidang keilmuan yaitu migas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us