2. Sering pencitraan secara berlebihan

ilustrasi rekan kerja bermuka dua (pexels.com/Ivan Samkov)

Seseorang yang gemar pencitraan identik dengan sikap berpura-pura. Pastinya disertai dengan tujuan khusus. Mereka ingin membangun citra positif dengan menjatuhkan nama baik orang lain. Jika tidak berhati-hati, kamu bisa tertipu.

Sering pencitraan secara berlebihan merupakan fakta dari rekan kerja bermuka dua. Alangkah baiknya kamu memiliki sifat waspada.

Usahakan tidak terlalu akrab dengan rekan kerja seperti ini. Mereka rela membuat namamu buruk agar dirinya terlihat lebih berkesan.

Baca Juga: 6 Cara agar Ada Sambutan Hangat ketika Kamu Masuk ke Tim Kerja

3. Ketidakjujuran dalam berinteraksi

ilustrasi rekan kerja bermuka dua (pexels.com/RDNE Stock Project)

Hubungan yang harmonis antar individu didasari oleh kejujuran dalam berinteraksi. Sikap ditunjukkan di depan dan di belakang tidak memiliki perbedaan. Tapi menjadi masalah jika kamu dikelilingi oleh rekan kerja bermuka dua.

Ada fakta penting yang harus kamu ketahui tentang rekan kerja tersebut. Mereka tipe orang yang tidak jujur dalam berinteraksi.

Jika kamu menceritakan satu kalimat, mereka akan menyampaikan kepada orang lain dengan isi yang berbeda. Rekan kerja bermuka dua tidak segan memelintir kebenaran sehingga menciptakan perselisihan.

4. Gemar mengadu domba antar individu

ilustrasi rekan kerja bermuka dua (pexels.com/RDNE Stock Project)

Mengidentifikasi keberadaan rekan kerja bermuka dua memang susah-susah gampang. Karena mereka sangat ahli menampilkan kepalsuan. Sikap yang ditunjukkan saat bertatap muka dengan di belakang sungguh berbeda.

Diantara ciri khas yang melekat pada mereka adalah gemar mengadu domba. Ketika ada konflik dan perselisihan, sangat suka ikut campur tanpa diminta. Orang-orang seperti mereka sering melontarkan kalimat provokasi untuk memperkeruh keadaan.

5. Sering menjadikan orang lain sebagai tameng kesalahan

ilustrasi rekan kerja bermuka dua (pexels.com/Theo Decker)

Berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesadaran tersebut. Beberapa orang setelah membuat kecerobohan justru melimpahkan kesalahan kepada orang lain.

Sosok yang tidak tahu apa-apa justru dijadikan kambing hitam. Sebaiknya kamu berhati-hati dengan rekan kerja bermuka dua. Karena mereka sering sekali menjadikan orang lain sebagai tameng  kesalahan.

Kamu yang tidak tahu apa-apa diminta terlibat ke dalam permasalahannya. Setelah itu, menjadikanmu sebagai orang yang tertuduh dan diharuskan membereskan permasalahan.

6. Memiliki sifat kepo berlebihan

ilustrasi rekan kerja bermuka dua (pexels.com/Theo Decker)

Sifat kepo terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan adalah hal yang baik. Tapi bagaimana jadinya jika seseorang kepo terhadap permasalahan orang lain? Apalagi mengenai urusan yang jelas-jelas tidak memiliki sangkut-paut dengannya.

Kamu harus mengetahui fakta penting tentang rekan kerja bermuka dua. Mereka ini memiliki sifat kepo berlebihan.

Tidak terkecuali menyangkut urusan pribadi. Rekan kerja bermuka dua mencari sebanyak mungkin informasi tentang aib seseorang, untuk selanjutnya menjadi bahan bergosip.

7. Tidak suka melihat kebahagiaan orang lain

ilustrasi rekan kerja bermuka dua (pexels.com/Yan Krukau)

Manusia sudah dianugerahi dengan porsi rezeki masing-masing. Tugas utama kita adalah mensyukuri yang sudah dimiliki. Bukan malah melirik kepemilikan orang lain kemudian merasa iri. Namun sayangnya, tipe orang seperti mereka tetap ada di lingkungan sekitar.

Salah satunya berada dalam lingkup dunia kerja. Orang-orang tersebut tidak suka melihat kebahagiaan melekat dalam diri orang lain. Mereka berusaha merusak kebahagiaan seseorang dan membuatnya terlihat buruk. Bagi rekan kerja bermuka dua, kebahagiaan dan kesuksesan orang lain adalah ancaman.

Lingkup dunia kerja diisi orang dengan berbagai macam karakter. Kamu harus jeli menilai mereka agar tidak tertipu. Termasuk fakta mengenai rekan kerja bermuka dua. Jangan mudah terkecoh dengan sikap manis yang ditunjukkan. Ingat, rekan kerja bermuka dua tidak sebaik yang terlihat. Jadi kamu harus berhati-hati.

Baca Juga: 3 Motivasi Seseorang Bekerja Keras selain Faktor Ekonomi, Apa Saja?