Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banyak Tidak Tahu Bedanya, Ini 3 Perbedaan Cappuccino Dan Latte

Seorang Wanita Yang Menikmati Secangkir Kopi (pexels.com/@sam-lion)
Intinya sih...
  • Kebiasaan mengonsumsi kopi susu sudah menjadi budaya di Indonesia, dengan banyak variasi minuman yang populer.
  • Rasio kopi, susu, dan busa susu berbeda antara cappuccino (1:1:1) dan latte (1:2), meskipun bisa disesuaikan dalam batas wajar.
  • Volume cangkir penyajian cappuccino (150-180ml) lebih kecil dari latte (240-360ml), serta perbedaan busa susu visual dan teknik latte art pada latte.

Kebiasaan masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi kopi sudah dapat dikatakan sebagai budaya, bahkan untuk kopi susu dapat dikatakan sebagai budaya modern. Kepopuleran kopi susu, membuat banyak variasi dari minuman tersebut yang dapat ditemukan di banyak kedai kopi di Indonesia.

Bukan hanya kopi susu dengan variasi yang inovatif yang populer, juga ada kopi susu dengan gaya lebih klasik yang juga populer, seperti cappuccino dan latte.

Harus diketahui cappuccino dan latte masih termasuk dalam kategori kopi susu. Itu dikarenakan kopi susu memiliki kriteria utama yaitu tercampurnya kopi dan susu.

Selain itu, harus diakui masih ada banyak orang yang tidak tahu perbedaan dari kedua minuman tersebut. Sebutlah jika pesan cappuccino atau latte yang panas, akan sama-sama kopi susu dengan busa susu.

Maka dari itu, disini akan dibahas mengenai perbedaan cappuccino dan latte, diambil dari sisi yang disajikan panas.

1. Rasio

Penyeduhan Espresso (pexels.com/@chevanon)

Kedua minuman tersebut memang terlihat mirip jika dilihat, memiliki warna yang kurang lebih sama. Meski begitu untuk membuat satu cangkir cappuccino atau latte memerlukan jumlah kopi, susu dan busa susu yang berbeda.

Saat penyajian tidak jarang ada rentang tertentu dari volume cangkir yang dipakai, akan tetapi rasio yang digunakan ada standarnya. Rasio untuk cappuccino biasanya ada pada perbandingan 1:1:1 untuk masing-masing komponen.

Rasio yang digunakan untuk membuat latte adalah perbandingan 1:2 untuk kopi dan susu dengan sedikit busa susu. Meski rasio tersebut adalah standar yang paling dasar, tidak jarang suatu kedai kopi akan melakukan perubahan akan rasio tersebut, selama masih dalam batas wajar, maka masih sah-sah saja.

2. Cangkir

Secangkir Kopi (pexels.com/@pixabay)

Volume dari cangkir yang menyajikan cappuccino dan latte sebenarnya berbeda, tidak sama seperti banyak yang terjadi di banyak kedai kopi. Jika ditarik kembali ke tempat asal cappuccino yaitu Italia, cangkir yang digunakan untuk menyajikan cappuccino memang lebih kecil dibandingkan cangkir-cangkir standar.

Hal tersebut terjadi dikarenakan berhubungan dengan budaya orang Italia akan meminum cappuccino, tetapi dibanyak tempat selain di Italia tidak diperhatikan perihal cangkir.

Volume pada cangkir yang digunakan untuk membuat cappuccino ada pada rentang sekitar 150-180ml. Sedangkan untuk cangkir yang digunakan untuk membuat latte ada pada rentang sekitar 240-360ml. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, cangkir penyajian ada rentangnya, maka rasio dari kopi, susu dan busa susu dapat disesuaikan dengan volume cangkir.

3. Busa susu

Secangkir Latte Dengan Latte Art (pexels.com/@content-pixie-1405717)

Adanya busa susu diatas kedua minuman tersebut, sering membuat orang awam tidak tau mengenai perbedaan dari cappuccino dan latte. Tentu jika dilihat dan dipelajari lebih dalam lagi, ada perbedaan akan penggunaan dari busa susu tersebut. Sebutlah pada cappuccino, secara visual yang paling terlihat adalah adanya busa susunya yang memiliki ketebalan sekitar 1-2cm.

Sedangkan untuk latte, dikarenakan tidak ada rasio tertentu mengenai busa susu, biasanya akan disajikan berbeda-beda tiap-tiap kedai kopi. Akan tetapi busa susu yang ada pada latte selain memiliki lapisan yang lebih tipis, juga berpermukaan yang lebih halus. Selain itu, lapisan busa susu pada latte akan digambar dengan gambar tertentu seperti hati atau angsa, seni menggambar tersebut disebut sebagai latte art.

Mungkin ada perbedan lain selain yang ada sekarang, tetapi 3 perbedaan tersebut adalah yang paling mencolok. Memang kedua minuman tersebut sama-sama kopi yang dicampur dengan susu dan adanya busa susu diatasnya. Keduanya memiliki cita rasa yang berbeda secara mendetil, hal tersebut membuat kedua minuman tersebut memiliki kenikmatannya masing-masing. Selain mendapatkan kenikmatannya masing-masing, banyak orang setuju akan tujuan minum kopi adalah untuk membuat tubuh lebih fokus dan terjaga, jadi apapun kopinya tujuannya sama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us