PTPN Holding Soroti Utang PTPN VII, Perlu Restrukturisasi Finansial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times – PTPN Holding menyoroti laporan keuangan PTPN VII. Itu lantaran kondisi finansial sangat berpengaruh kepada seluruh proses kebijakan manajemen.
Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Holding, Mahmudi, mengatakan, PTPN Holding telah menyetujui dan menfasilitasi beberapa program restrukturisasi. Satu di antaranya, restrukturisasi finansial jangka pendek.
“Ini adalah negosiasi kepada debitur untuk menunda pembayaran utang. Beban membayar utang ini sangat menyita resources sehingga proses produksi sangat terhambat. Sedangkan restrukturisasi jangka panjang, kita melakukan perampingan dari 50-an debitur menjadi hanya 10 debitur saja. Dan ini sudah berjalan,” kata dia dalam pernyataan tertulis diterima IDN Times, Sabtu (19/9/2020).
1. Utang sangat mengganggu kinerja korporasi anak perusahaaan
Masalah utang sangat mengganggu kinerja korporasi anak perusahaan PTPN Holding. Merujuk hal itu, semua utang anak perusahaan holding akan dikelola oleh holding.
“Sehingga, manajemen anak perusahaan bisa fokus kepada operasional. Semua bidang SDM, Umum dan lainnya harus berkaitan dengan bidang produksi, karena sudah beralih ke operasional,” papar Mahmudi.
Ia menambahkan, konsep operational excellence ini bagi hodling bukan cuma retorika. “Ke depan, semua utang itu dikelola Holding. Demikian juga dengan pembiayaan dan pendanaan,” ujar Mahmudi.
2. PTPN VII kurun lima tahun terakhir alami penurunan produksi
Direktur PTPN VII, Doni P Gandamiharja, menyatakan, pihaknya saat ini terus memperbaiki kondisi perusahaan. Menurutnya, kehadiran Holding diperlukan untuk mendukung dan mengoreksi anak perusahaan.
Ia memaparkan kondisi PTPN VII yang selama lima tahun terakhir mengalami penurunan dari segi produksi. Dan untuk saat ini sedang dilakukan perbaikan dari semua lini. Di bidang SDM, baru-baru ini telah dilakukan penataan dan penyegaraan manager unit.
“Semoga dengan penempatan diposisi yang baru ini bisa memberikan nilai lebih untuk perusahaan, dan menjadi ladang amal kita semua,” kata Doni.
Baca Juga: PTPN VII Pasarkan Gula Merek Walini Masuk Ritel se-Sumbagsel
3. Karyawan diminta bangun militansi dan loyalitas bekerja
Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Holding, Mahmudi, menyatakan, membangun militansi dan loyalitas karyawan saat ini menjadi kunci untuk kebangkitan PTPN VII. Ia menyebut, sumber daya manusia atau human capital adalah kunci dari satu sistem yang dijalankan suatu organisasi. Jika orang-orang yang terlibat dalam membangun sistem itu tidak memiliki sikap atau komitmen untuk membangun kebersamaan, maka sulit sistem itu berjalan baik.
“Yang paling penting, kita harus berpikir optimis dan positif. Jangan fokus pada permasalahan, tapi kita fokus bagaimana bisa menyelesaikan dan menyelesaikan masalah. Dilihat dari laporannya, kondisi PTPN VII produktivitasnya dari semua komoditi terus mengalami penurunan. Ini yang harus dicarikan solusinya,” kata Mahmudi.
Ia menambahkan, guna mengembalikan kejayaan PTPN VII, semua insan utama harus kompak. Insan utama dalam konteks tagline yang sedang dibangun di seluruh PTPN grup, yakni operational excellence.
"Ini adalah insan yang memberi nilai tambah kepada perusahaan. Transformasi yang dilakukan holding melalui tagline operational excellence adalah sesuatu yang bergerak dinamis, bukan menunggu faktor eksternal berpihak kepada internal.
4. Amalkan nilai tertuang dalam mars perusahaan
Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Holding, Mahmudi, meminta setiap individu karyawan PTPN VII mengamalkan salah satu nilai yang tertuang dalam mars perusahaan. Ia mengutip nilai itu setelah mendengar dan menyanyikan bersama mars PTPN VII saat memberi pengarahan kepada manajemen di Kantor Direksi, Bandar Lampung, Jumat (18/9/2020).
Hadir pada briefing manajemen itu Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, tiga SEVP yakni Okta Kurniawan, Fauzi Omar, dan Dicky Tjahyono. Di lapisan berikutnya, seluruh kepala bagian dan para manajer unit.
“Pada mars yang kita nyanyikan tadi, ada tiga poin penting yang harus digaris bawahi. Pertama, insan utama; kedua memberi bukti; dan ketiga cita-cita menuju PTPN VII Jaya. Cita-cita ini tidak akan terwujud bila kita hanya melihat kekurangan orang lain. Mari kita lihat kekurangan kita, sehingga bisa memperbaikinya,” kata dia.
Mahmudi menilai, pengakuan melalui mars yang selalu dikumandangkan karyawan harus dinternalisasi ke dalam jiwa dan perilaku. PTPN VII, kata dia, tidak akan bisa berubah bila insan utama yang menjadi jiwa hanya menjadi pelengkap. “Hanya diam di zona nyaman, hanya mencari alasan tidak memberikan bukti. Bila seperti ini kejayaan tidak akan datang. Ayo buktikan apa yang anda ikrarkan melalui mars itu,” tegasnya.
Baca Juga: Pabrik Mampu Giling 7.000 Ton Tebu per Hari