Cerita Kurnia Ainun, Pengusaha Gen Z Fashion Muslim Wanita Lampung

Bercita-cita jadi bos muda dan membuka lapangan kerja baru

Metro, IDN Times - Menjadi pengusaha memang tidak mudah. Apalagi jika merintisnya sejak awal tanpa ada bekal pengalaman apalagi privilege. Namun kata sulit itu tak meluluhkan passion berwirausaha dari gen Z satu ini, ia berhasil membuka usahanya sendiri meskipun harus jatuh bangun dan berawal dari modal kecil.

Masih berstatus mahasiswa bukan menjadi penghalang Kurnia Ainun Lathifah untuk memiliki bisnis sendiri diusia muda. Gadis berumur 21 tahun ini merupakan owner dari salah satu brand dagang hijab dan produk fashion muslim wanita bernama Kynu.id.

Saat ini, ia merupakan mahasiswi aktif tingkat akhir Jurusan Pendidikan Ekonomi di Universitas Lampung. Meski baru satu tahun, Kurnia mengaku usahanya terbilang cukup menjanjikan karena dalam sehari ia bisa meraup keuntungan bersih Rp200-300 ribu per hari dari bisnis onlinenya.

1. Ingin jadi bos muda dan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain

Cerita Kurnia Ainun, Pengusaha Gen Z Fashion Muslim Wanita LampungKurnia Ainun Lathifah. (IDN Times/Istimewa).

Kurnia menceritakan awal ia membuka usahanya sendiri karena ingin sekali menjadi bos di usia muda dan bisa membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain. Apalagi latar belakang keluarga Kurnia adalah wirausahawan. Orang tuanya memiliki usaha bidang kuliner di Kota Metro.

“Saya mulai bisnis hijab ini sekitar bulan April 2022. Kenapa saya pilih hijab? waktu itu teman KKN saya yang sudah lebih dulu terjun di dunia bisnis pernah bilang ‘kalau bingung mau buka bisnis apa, pilih aja yang kamu suka, yang sekiranya kalau produk itu gak laku, masih bisa kamu pake sendiri’. Akhirnya saya milih hijab karena saya juga berhijab,” katanya kepada IDN Times, Jumat (7/3/2023).

Ia sempat berandai-andai usahanya mungkin saja stuck di tengah jalan atau tak lancar sehingga ia sudah mempersiapkan diri. Namun tak disangka, produknya banyak diminati kaum hawa dan ia sudah bisa mengambil keuntungan dari usahanya tersebut.

2. Cerita pertama kali merintis usaha

Cerita Kurnia Ainun, Pengusaha Gen Z Fashion Muslim Wanita LampungKynu.id. (Instagram/kynu.id)

Kurnia pertama kali membuka usaha dengan modal sekitar Rp1 jutaan. Ia mencari pemasok produknya dari berbagai daerah di Indonesia dengan mempertimbangkan harga dan kualitas barang. Meski belum bisa memproduksi sendiri, ia yakin usahanya akan bertambah besar dan kemudian hari ia bisa memiliki pabrik sendiri.

“Membangun usaha dari nol itu memang gak mudah dan yang terpenting harus konsisten. Makanya saya selalu inget, jadi seorang perintis itu pasti sulit. Itu yang musti saya tanamkan dalam pikiran saya ketika sudah mulai capek,” ujarnya.

Ia bahkan telah bertekad ketika dirinya lulus kuliah nanti, ingin berbisnis saja dan tidak ingin menjadi karyawan. Sehingga kemungkinan ia akan fokus pada bisnisnya tersebut di kemudian hari.

Baca Juga: Cerita Salma Gen Z Lampung, Bisnis Dessert Jepang Cuan Menggiurkan

3. Baru menjual secara online saja

Cerita Kurnia Ainun, Pengusaha Gen Z Fashion Muslim Wanita LampungKurnia Ainun Lathifah. (IDN Times/Istimewa).

Kurnia mengatakan, untuk pasar Kynu.id saat ini baru sebatas online saja. Itu dikarenakan pasar online saat ini masih sangat populer di hampir semua kalangan usia. Semua orang mencari kebutuhan pribadinya lewat e-commerce karena lebih murah, praktis, dan efisien.

Bahkan dengan adanya kekurangan pasar online pun yakni konsumen tidak bisa memastikan sendiri produk jualannya secara nyata, orang-orang tetap berminat untuk belanja online.

“Untuk saat ini saya memasarkannya baru melalui media sosial saja seperti TikTok, Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Shopee. Saya pertama kali jualan itu nawarinnya ke ibu saya. Soalnya pas ibu saya denger saya mau buka usaha itu beliau senang banget,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

4. Tips bagi wirausaha pemula

Cerita Kurnia Ainun, Pengusaha Gen Z Fashion Muslim Wanita LampungKynu.id. (Instagram/kynu.id)

Persaingan di bidang fashion khususnya fashion muslim wanita diketahui memang cukup ketat. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara mayoritas beragama Islam. Sehingga wajar jika penjual pakaian muslim sangat menjamur di negara ini.

Walaupun sudah mengetahui fakta itu, Kurnia tetap tak takut akan kehilangan pasar di tengah persaingan para pedagang fashion muslim wanita. Ia mengaku memiliki beberapa kiat khusus bagaimana menarik konsumen baru sampai mempertahankan pelanggannya.

“Menurut saya promosi itu penting. Saya gak pernah skip buat promosi, manfaatkan semua media yang ada buat promosi. Karena gak mungkin konsumen membeli suatu produk kalau informasi nya saja tidak sampai ke konsumen,” katanya.

5. Kreatif mengemas produk

Cerita Kurnia Ainun, Pengusaha Gen Z Fashion Muslim Wanita LampungKynu.id. (Instagram/kynu.id)

Satu hal penting lainnya adalah bagaimana mengemas produk agar menarik minat konsumen. Seperti salah satu bentuk promosi Kurnia, di Bulan Ramadan ini ia juga mengeluarkan paket-paket hampers khusus Ramadan.

“Kalaupun bukan di bulan Ramadan, paket hampersnya bisa kita buat untuk hadiah pernikahan misalnya, hadiah wisudaan, dan lain-lain. Tentunya dengan packaging cantik dan harga yang masih ramah dikantong,” katanya.

Beberapa paket gift box di Kynu.id cukup beragam seperti ada paket lengkap jilbab, inner, scrunchie, dan kutek, paket dua jilbab dan satu inner, dan paket sesuai pesanan konsumen. Tentunya paket itu juga sudah termasuk pita dan kartu ucapan untuk penerima hadiah.

Baca Juga: Keluh Kesah Nelayan Lampung, Hadapi Kebijakan Sulit hingga BBM Langka

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya