Hore, Lampung Ekspor Perdana Produk GGP ke Singapura

Arinal apresiasi ekspor di tengah pandemik masih melanda

Bandar Lampung, IDN Times - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melepas pelayaran ekspor perdana produk Great Giant Pineapple (GGP). Ekspor itu menggunakan layanan kapal Meratus Line rute Panjang Bandar Lampung ke Singapura, di Pelabuhan Peti Kemas Panjang, Minggu (29/8/2021).

Corporate Affair Director PT GGP, Welly Soegiono mengatakan, pelayaran perdana ini merupakan bukti kerja keras dan kolaborasi sangat baik antara pemerintah dengan swasta. Ia berharap, kegiatan ekspor Provinsi Lampung di kemudian hari dapat berjalan efisien dan semakin berkembang untuk memberikan keuntungan dan devisa bagi Indonesia.

Gubernur Arinal memberikan apresiasi tinggi atas terlaksananya kerjasama antara PT GGP dengan Meratus Line di tengah kondisi dan tantangan ekonomi yang tidak ringan akibat pandemik COVID-19 yang masih melanda saat ini.

“Pelayaran perdana ini merupakan titik balik dari pemulihan ekonomi baik regional maupun nasional. Terlebih, kerjasama yang dilakukan berkaitan dengan aktivitas ekspor produk olahan pertanian yang memang menjadi unggulan serta sektor prioritas ekonomi Lampung,” paparnya.

Baca Juga: Buah Nanas Segar Bakal Jadi Ekspor Baru Provinsi Lampung

1. ’Pintu gerbang’ menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera

Hore, Lampung Ekspor Perdana Produk GGP ke Singapuraidntimes.com

Secara geografis, Lampung memiliki letak strategis sebagai ”pintu gerbang” menghubungkan antara Pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu,  penyangga utama ibukota negara RI, DKI Jakarta, khususnya sebagai pensuplai bahan kebutuhan pokok serta hasil pertanian. dalam arti luas.

Lampung memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi regional Sumatera. Saat ini, perekonomian Lampung memberikan kontribusi sebesar 10,45  persen terhadap PDRB Pulau Sumatera. Share PDRB Lampung menempati peringkat ke empat terbesar se-Sumatera setelah Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan.

Perekonomian Lampung didominasi tiga sektor utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan (29,9 persen); industri pengolahan (19,41 persen); serta perdagangan dan reparasi kendaraan (11,14 persen).

2. Lima tahun terakhir selalu surplus neraca perdagangan

Hore, Lampung Ekspor Perdana Produk GGP ke SingapuraIlustrasi perdagangan (ANTARA FOTO)

Selama lima tahun terakhir (2016-2020) Provinsi Lampung selalu surplus neraca perdagangan. Pada Tahun 2020 surplus neraca perdagangan mencatatkan nilai tertinggi sebesar 1,82 miliar USD. Nilai Ekspor sebesar 3,14 miliar USD jauh lebih tinggi dibanding impor sebesar 1,32 miliar USD.

Struktur ekspor Juni 2021, industri pengolahan (lemak dan minyak hewan nabati, olahan buah-buahan, sayuran, daging, ikan dan pulp) menyumbang 75,5 persen dari total nilai ekspor  atau senilai  292,27 juta USD.

Melihat data capaian ekspor Lampung yang cukup baik tersebut, gubernur yakin, kemampuan ekspor daerah setempat jauh lebih besar dan sangat berpeluang untuk ditingkatkan.

"Saya akan terus mendorong pengembangan industri olahan terutama untuk hilirisasi komoditas pertanian unggulan di Provinsi Lampung. Selain itu juga, saya minta kepPusat, tolong koordinasikan dan tuntaskan setiap masalah yang menghambat ekspor Lampung," kata Arinal.

3. Memiliki jaringan infrastruktur jalan berskala tinggi

Hore, Lampung Ekspor Perdana Produk GGP ke SingapuraPenyesuaian tarif JTTS ruas tol Bakter (IDN Times/Istimewa)

Dari sisi kewenangan pemerintah daerah, Arinal menyatakan, akan memberikan dukungan untuk kesinambungan ketersediaan komoditas produk ekspor serta kualitas produk sesuai standarisasi yang telah ditetapkan. Selain itu, mendukung kelancaran distribusi dan aksesibilitas sebagai bagian dari Sistem Logistik nasional.

Lampung saat ini juga telah memiliki jaringan infrastruktur jalan berskala tinggi. Terkait hal tersebut, gubernur berterimakasih kepada Presiden RI dan jajaran menteri atas terbangunnya jalan tol serta  infrastruktur lainnya, sehingga Lampung memiliki modal dasar untuk meningkatkan daya saing daerah kedepan.

"Kalau ada kesulitan, bilang ke saya. Semua pengusaha tidak boleh terganggu. Sekali layar terkembang pantang surut ke tepian," tukas Arinal.

Baca Juga: Program Merdeka Ekspor, Lampung Capai Rp660,5 Miliar Sasar 47 Negara

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya