9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang 

Sebuah kilas balik agar kita tidak mengulanginya lagi 

Sejarah adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Banyak kisah sejarah dunia terjadi di masa lampau tetap dapat menjadi sarana edukasi di era modern saat ini.

Sarana edukasi itu satu contohnya melalui literasi. Sejarah tak hanya bercerita hal baik semata, ada juga lho dipenuhi dengan momen-momen gelap harus selalu kita ingat agar tidak terulang lagi di masa depan.

Bila kamu penasaran momen gelap sejarah, artikel berikut ini akan membahas 9 momen gelap sepanjang sejarah manusia. Berikut daftarnya.

1. Maut Hitam 

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang Getty Images via nypost.com

Maut Hitam pernah meluluhlantakkan Eropa di akhir Abad Pertengahan. Ironisnya, penduduk Eropa hidup saat itu masih memiliki kepercayaan primitif pada penyihir dituduh sebagai penyebab wabah itu.

Mereka juga malah membantai kucing yang akhirnya berdampak pada penyebaran tikus yang semakin tidak terkendali.

Tentunya, semua kebodohan ini diperparah dengan kondisi sanitasi dan higienitas yang buruk. Menurut data dari WHO, Maut Hitam termasuk dalam tiga penyakit dengan tingkat kematian mendekati 100 persen setelah rabies dan AIDS.

Tak heran kalau pandemik ini merenggut sekitar 75 juta sampai 200 juta nyawa pada saat itu. Seperti kita ketahui, pandemik selalu melahirkan sentimen pada ras atau agama tertentu.

Ketika Maut Hitam merebak, semua orang non-Kristen (sebagian besar Yahudi) menjadi sasaran kebencian penganut Kristen di Eropa. Hal ini menjadikan Maut Hitam sebagai salah satu momen tergelap dalam sejarah umat manusia.

 2. Perang Salib  

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang about-history.com

Beberapa sejarawan mengklaim kalau faktor politik dan ekonomi lah mendasari Perang Salib. Walau kedua belah pihak terus menyerukan "perang suci" di bawah panji agama masing-masing.

Pada 15 Juli 1099, ketika Perang Salib Pertama berakhir dengan kemenangan dari tentara gabungan Prancis, Inggris, Jerman, dan Apulia (Italia selatan), setiap pria, wanita, dan anak-anak ada di dalam Kota Yerusalem dibunuh. Sebagian besar dari mereka yang dibantai adalah orang Muslim dan Yahudi.

History mencatat kalau puluhan ribu (perkiraan 70 ribu) orang telah dibantai pada hari itu. Itu semua baru perang pertama, karena masih ada beberapa Perang Salib lainnya.

Pembantaian ini adalah sebuah ironi jika mengingat Alkitab dan Al-Qur'an sama-sama mengatakan, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."

Baca Juga: 5 Perbedaan Delhi dan New Delhi, Penggemar Bollywood Tahu Gak?

3. Perang Dunia I 

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang variety.com

Kita semua bisa sepakat kalau perang adalah lambang dari ketidakpedulian dan kekejaman umat manusia. Hal yang sama juga berlaku pada Perang Dunia I. Bermula dari pembunuhan Franz Ferdinand dari Austria oleh Gavrilo Princip pada 28 Juni 1914, sebuah "perang besar" pecah sebulan kemudian dan baru berakhir empat tahun setelahnya.

Melibatkan negara dan kekaisaran besar seperti Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Ottoman, dan Amerika Serikat, Perang Dunia I menjadi malapetaka besar pertama menghantam dunia di awal abad ke-20. 

Diperparah dengan merebaknya pandemik flu Spanyol pada tahun 1918, bencana mahadahsyat ini telah merenggut sekitar 40 juta nyawa dan meruntuhkan kekaisaran besar seperti Rusia, Jerman, Austria-Hungaria, dan Ottoman.

4. Perang Dunia II 

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang ancientpages.com

Kita tidak bisa menggabungkan Perang Dunia I dengan Perang Dunia II dengan subjudul "Dua Perang Dunia" saja, karena alasan di balik kedua perang ini jauh berbeda dan sangat kompleks. Berbeda dengan sebelumnya, Perang Dunia II diawali dengan kebangkitan ultranasionalisme, terutama di Italia dan Jerman, setelah Perang Dunia I berakhir.

Jika ada satu orang bisa dijadikan kambing hitam untuk semua masalah ini, maka dia adalah Adolf Hitler. Invasinya ke Polandia pada tahun 1939 atas nama "lebensraum" telah memaksa Inggris dan Prancis untuk menyatakan perang terhadap Jerman.

Sedangkan di sisi lain dunia, tepatnya di Pasifik, Jepang menyerang Pearl Harbor, Hawaii, sebagai balasan atas embargo Amerika Serikat terhadap negara "matahari terbit" itu. Roma, Paris, Moskow, Leningrad, dan London membara, sedangkan Dresden, Hiroshima, Nagasaki, Stalingrad dan Manila dibumihanguskan.

Setidaknya, 750 ribu tentara dan warga sipil tewas dalam pertempuran 199 hari di Stalingrad. Sedangkan sekitar 140 ribu penduduk Hiroshima dan 74 ribu penduduk Nagasaki tewas akibat bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika. Hanya dalam kurun waktu 6 tahun (1939-1945), 71 juta orang tewas akibat perang ini. 

Namun, tentu saja, aspek paling terkenal dari perang ini adalah Holocaust, sebuah "Solusi Final" yang dibuat oleh petinggi Nazi untuk menghabisi kaum Yahudi. Perlu diingat kalau bagian ini sangat lekat dengan Nazi dan Schutzstaffel (SS), bukan Wehrmacht. Wehrmacht, pada bagiannya, tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Holocaust.

Menurut data dari History, sekitar 1,1 juta orang Yahudi dan kaum minoritas lain dibunuh di kamp konsentrasi Auschwitz selama Holocaust. Sisanya, 700 ribu hingga 800 ribu di Treblinka, 600 ribu di Belzec, 360 ribu di Majdanek, 320 ribu di Chelmno, dan 250 ribu di Sobibor. 

5. Holodomor 

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang dailymail.co.uk

Dalam bahasa Ukraina, Holodomor berarti "mati karena kelaparan." Dari tahun 1932-1933, hampir 7 juta orang mati kelaparan di bawah rezim Uni Soviet. Jika dilihat dari jumlah korbannya, peristiwa ini dapat disejajarkan dengan Holocaust yang dilakukan oleh Hitler.

Beberapa sejarawan menganggap kalau dalang di balik peristiwa ini, Joseph Stalin, sengaja memakai Holodomor untuk memusnahkan Kulak (kelas petani kaya) yang ia anggap sebagai musuh dari kelas proletar.

Namun, ada juga spekulasi yang menyebutkan kalau kelaparan itu bertujuan untuk melemahkan nasionalisme penduduk Ukraina. Mengingat kaum nasionalis Ukraina pernah melakukan perlawanan terhadap faksi Bolshevik selama Perang Sipil Rusia. Apapun alasannya, Holodomor adalah sebuah peristiwa yang sangat keji dan tidak berperikemanusiaan.

Baca Juga: Kisah Benito Mussolini, Diktaktor Fasis Italia Perang Dunia II

6. Kelaparan besar Tiongkok 

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang iphotocentral.com

Adolf Hitler, Joseph Stalin, dan Mao Zedong adalah tiga diktator utama paling disorot pada abad ke-20 karena genosida sudah mereka lakukan.

Dari tahun 1958-1962, Tiongkok mengalami bencana kelaparan menewaskan sedikitnya 45 juta orang. Ada dua penyebab yang bisa disalahkan, yaitu bencana alam dan kebijakan dari pemimpin Partai Komunis Tiongkok saat itu, Mao Zedong.

Mao sendiri mendefinisikan periode pemerintahannya sebagai "Lompatan Jauh ke Depan." Ia pun menerapkan reformasi ekonomi dan sosial dengan maksud untuk mengubah Tiongkok dari negara agraris menjadi raksasa industri yang setara dengan Amerika Serikat.

Namun seperti yang diketahui, rencana ini menjadi salah satu genosida terbesar dalam sejarah. Di tahun pertamanya, beberapa pedesaan di Tiongkok sudah menderita kekurangan panen.

Meluapnya Sungai Kuning pada tahun 1959 semakin memperparah kondisi ini. Pada tahun berikutnya, 60 persen lahan pertanian Tiongkok tidak menerima hujan sama sekali.

Ketika rakyatnya menderita, Mao dan para petinggi Partai Komunis justru menyantap makanan Prancis seharga US$1.000 dan wiski Scotch berusia 20 tahun. Peristiwa ini pun menjadi salah satu momen tergelap dalam sejarah manusia, yang sepertinya masih dapat kita temukan di beberapa negara besar saat ini.

7. Kepunahan massal dari beberapa spesies Bumi 

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang extinctanimals.org

Para ahli ekologi setuju kalau Bumi sedang menuju kepunahan massal keenam saat ini. Pada Juni 2019 saja, sekitar satu juta spesies tumbuhan dan hewan terancam punah. Selain berkontribusi pada kepunahan spesies di sekitarnya, manusia juga bersikap "pasif" atau tidak berbuat banyak untuk memelihara spesies yang terancam punah. 

Menurut laporan dari IPBES, biomassa untuk mamalia liar sekarang telah turun hingga 82 persen. Sedangkan ekosistem alami telah kehilangan sekitar setengah dari areanya.

Melihat statistik ini, tidak heran kalau beberapa ilmuwan memperkirakan kalau setengah dari spesies tumbuhan dan hewan yang ada saat ini mungkin akan punah pada tahun 2100.

8. Pelecehan seksual "disembunyikan" Gereja Katolik Roma

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang history.com

Pelecehan seksual terhadap orang-orang polos dan tidak bersalah oleh tokoh-tokoh otoritas bukanlah hal baru dalam sejarah manusia. Namun, yang menjadi alasan mengapa peristiwa ini sangat keji adalah karena hal itu terjadi di bawah pengawasan salah satu organisasi terbesar di dunia, Gereja Katolik Roma.

Dalam kultur Katolik Roma, orang tua sangat menghormati sosok pastor di mana mereka sudah dianggap seperti ayah kedua bagi anak-anak mereka dan role model yang berbudi luhur. Oleh sebab itu, mereka pun sering bertanya-tanya, "Mengapa mereka tega melakukan kejahatan ini, yang juga terjadi di dalam rumah Tuhan?"

Tak hanya di Amerika Serikat, pelecehan seksual ini juga terjadi di Inggris, Irlandia, Kanada, Belgia, Filipina, dan negara lainnya. Mirisnya lagi, skandal ini baru terbongkar pada tahun 1980-an dan baru terangkat kembali ketika tim jurnalis investigasi "Spotlight" dari kantor berita The Boston Globe mengupas kasus ini.

9. Terorisme dilakukan kaum fanatik

9 Sejarah Gelap Umat Manusia, Diingat tapi Jangan Sampai Terulang medium.com

Terorisme mengacu pada tindakan teror terutama pemboman, pembajakan dan pembunuhan dilakukan oleh individu atau organisasi manapun. Meski istilahnya baru populer pada abad ke-18, terorisme bukanlah hal baru dalam peradaban manusia.

Sejarah terorisme dapat ditarik sampai tahun 65 SM, ketika organisasi Yahudi bernama Sicarii melakukan pemberontakan terhadap Romawi. Namun tentu saja, yang paling menggemparkan dunia adalah serangan 11 September 2001 ke menara kembar WTC sebagai bagian dari "deklarasi perang" terhadap Amerika Serikat.

Diketahui kalau Al-Qaeda menjadi dalang utama di balik serangan itu meski ada beberapa spekulasi liar di sekitarnya. Setelah serangan ini, Amerika pun langsung mencari pemimpin mereka, Osama bin Laden, yang baru ditemukan dan ditembak mati satu dekade setelah pengeboman tersebut.

Namun seperti yang kita ketahui, kelompok radikal bukan satu-satunya pelaku terorisme di dunia seperti yang telah dibuktikan oleh teroris lain seperti Theodore Kaczynski dan Timothy McVeigh. Sampai saat ini, sebagian besar orang masih bertanya-tanya apakah terorisme bisa dihilangkan dari peradaban manusia atau tidak.

Peristiwa-peristiwa di atas adalah "catatan hitam" dalam sejarah umat manusia. Entah apakah itu baik atau buruk, kita selalu dapat belajar darinya. Dalam hal ini, sejarah adalah pengingat agar kita tidak mengulangi kesalahan di masa lampau dan bisa hidup dengan lebih baik di masa depan.

Baca Juga: 10 Tempat Paling Kering di Dunia, Berani Berkunjung?

Shandy Pradana Photo Community Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya