Fachrikal Caleg DPRD Bandar Lampung, Uang Lemah tapi Modal Sosial Kuat

Raih perhatian pemilih dengan kekuatan 'logistik' minim?

Bandar Lampung, IDN Times - 'Nyaleg', kalimat identik diperuntukkan bagi orang-orang berdompet tebal. Uang berlebihan dalam membiayai pemenangan kontestasi Pemilu, seakan menentukan nasib masing-masing calon memperebutkan kursi legislatif.

Stigma demikian serasa tidak berlaku bagi Muhammad Fachrikal (26), bakal calon legislatif (Caleg) dari PDI Perjuangan memantapkan diri maju di daerah pemilihan (Dapil) Kota Bandar Lampung 2 meliputi Enggal, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Barat dan Tanjungkarang Timur.

Fachri, sapaan akrabnya, sehari-hari berprofesi sebagai Satuan Tugas (Satgas) Cakra Buana DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung. Ia meyakini keputusan maju Pileg 2024 bukan mimpi di siang bolong, sekalipun langkahnya diiringi modal uang minim.

"Saya ini dari Satgas PDI Perjuangan dan sudah bertekad maju di Pileg, ini pencalonan pertama saya. Dari DCS sejauh ini, saya ditempatkan di nomor urut 7 dari delapan nama diutus PDIP di Dapil Bandar Lampung 2," ujarnya kepada IDN Times, Jumat (22/9/2023).

Apa alasannya maju menghadapi kontestasi Pileg? Bagaimana cara Fachri mendapatkan perhatian pemilih dengan kekuatan 'logistik' minim?

1. Tekad pencalonan dilandasi keinginan mengakomodir kebijakan pro masyarakat

Fachrikal Caleg DPRD Bandar Lampung, Uang Lemah tapi Modal Sosial KuatMuhammad Fachrikal, caleg PDI Perjuangan Dapil Kota Bandar Lampung 2 nomor urut 7. (IDN Times/Istimewa).

Tekad bulat Fahri maju Pileg 2024 diakui bukan tanpa alasan. Sebagai kaum menengah ke bawah, Fachri berkeinginan kuat mampu mengakomodir hingga memperjuangkan kebijakan-kebijakan bersifat pro terhadap masyarakat.

Kepentingan politik ini diyakini bukan sebatas ajang 5 tahunan sekali, melainkan keterpilihannya nanti disebut sebagai alat memperpanjang tali silahturahmi untuk dapat membantu masyarakat, khususnya di dapil Kota Bandar Lampung 2.

"Saya ingin menggelorakan semangat politisi muda PDI Perjuangan ke tengah-tengah masyarakat. Saya ingin memperjuangkan hak-hak rakyat di dapil sekalipun di waktu mendesak, maka saya akan siap membantu," imbuh dia.

Oleh karenanya, sebagaimana instruksi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandar Lampung Wiyadi, Fachri optimis partainya di dapil tersebut bisa menduduki lebih dari satu kursi legislatif. "Incumbent dapil Pileg sebelumnya ada 1 kursi, 2024 ini PDIP menargetkan 2 atau 3 kursi di dapil," tambahnya.

Baca Juga: ITERA Tolak LGBT, Rektor: Antisipasi, Kita Lakukan Pencegahan

2. Modal uang lemah dibalas kekuatan modal sosial

Fachrikal Caleg DPRD Bandar Lampung, Uang Lemah tapi Modal Sosial KuatMuhammad Fachrikal, caleg PDI Perjuangan Dapil Kota Bandar Lampung 2 nomor urut 7. (IDN Times/Istimewa).

Datang mengenalkan dan mensosialisasikan diri ke tengah-tengah konstituen dengan modal uang lemah, diakui Fachri ini mewajibkannya memperkuat modal sosial. Pemuda ini kerap berjibaku dengan kegiatan-kegiatan sosial masyarakat semisal gotong-royong hingga bersih-bersih mushola.

Keterlibatannya itu diharapkan mampu memberikan nilai kepribadian terhadap dirinya, serta bisa memantik perhatian para pemegang hak suara di dapil setempat.

"Pastinya tak lupa, saya juga mengenalkan diri dan partai yang berniat untuk ikut Pileg mendatang. Saya juga banyak mendekatkan diri kepada berbagai kelompok usia masyarakat dari remaja, dewasa, sampai yang tua-tua," pungkasnya.

Di mata Fachri, para caleg memilih turun dekat dan menyapa masyarakat jauh lebih penting, dibandingkan sekadar mengedepankan pemberian logistik demi memperoleh simpati pemilih. "Tanpa logistik bukan berarti menghalangi saya dekat dengan warga, tinggal bagaimana pribadi saya bisa meyakinkan mereka," lanjut dia.

3. Tanggapi santai pandangan sebelah mata cara sosialisasi mengesampingkan logistik

Fachrikal Caleg DPRD Bandar Lampung, Uang Lemah tapi Modal Sosial KuatMuhammad Fachrikal, caleg PDI Perjuangan Dapil Kota Bandar Lampung 2 nomor urut 7. (IDN Times/Istimewa).

Cara kegiatan sosialisasi Fachri ke pemilih mengesampingkan logistik diakui beberapa kali dianggap sebelah mata. Mengingat, embel-embel caleg disematkan pada dirinya itu terlanjur memberikan stigma ke masyarakat sebagai orang beruang.

"Iya ada saja warga yang memberikan respons seperti itu (mengharapkan pemberian uang), tapi saya anggap santai, karena utamanya saya mengunjungi mereka untuk bersilaturahmi sekaligus berbincang dengan masyarakat," ucapnya.

Walaupun sebatas silahturahmi, Fachri mengaku tak lupa membawa sedikit konsumsi semisal camilan, kopi, hingga rokok untuk menemani obrolan bersama warga.

"Intinya ngobrol apa adanya saja dan jangan terlalu banyak janji. Saya sampaikan, kalau nanti terpilih sudah menyiapkan program khusus, untuk ikut andil di hari-hari besar masyarakat seperti mtaulid Nabi, Idul Adha. Saya siap membantu," sambung dia.

4. Jadikan media sosial alat mengampayekan diri

Fachrikal Caleg DPRD Bandar Lampung, Uang Lemah tapi Modal Sosial KuatMuhammad Fachrikal, caleg PDI Perjuangan Dapil Kota Bandar Lampung 2 nomor urut 7. (IDN Times/Istimewa).

Selain menyambangi masyarakat, pemanfaatan media sosial (medsos) menjadi senjata utama sebagai tempat mensosialisasikan hingga mengampayekan diri. Kata Fachri, tanpa mengeluarkan biaya ekstra, berbagai platform medsos mulai dari Instagram hingga TikTok memiliki jangkauan amat luas.

Selain itu, tren penggunaan medsos dikatakan mampu menembus berbagai lapisan masyarakat hingga bisa memberitahu banyak orang terkait pencalonan dirinya.

"Jejaring media sosial bisa menjangkau masyarakat luas, bukan cuma di dapil, tapi bisa memberitahu orang-orang di luar sekitar dan jangkauan saya. Jelas, ini sangat membantu dan bisa dibilang tanpa makan biaya banyak," tandas Fachri.

Baca Juga: Viral Arogansi Polisi Eksekusi Lahan PT BSA, Kapolres: Saya Mohon Maaf

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya