2 Hari Dirawat, Pasien Gagal Ginjal Pertama Lampung Terpantau Stabil

Mendapat pantau medis intensif

Bandar Lampung, IDN Times - Balita usia 11 bulan dinyatakan pasien penderita kasus pertama gangguan gagal ginjal akut di Provinsi Lampung tengah menjalani perawatan medis secara intensif di salah satu gedung perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek, Kota Bandar Lampung.

Pantauan IDN Times, Sabtu (22/10/2022), anak asal Kota Bandar Lampung itu diketahui ditempatkan pada salah satu kamar ruangan perawatan anak. Di sana, pasien mendapatkan pemantauan intensif dari pihak petugas medis.

Pada ruangan tersebut, tidak diketahui pasti berapa jumlah pasien dirawat bersamaan dalamnya. Itu lantaran pintu ruangan tertutup rapat dan hanya petugas medis dan pihak keluarga pasien yany diperkenankan keluar masuk ke dalam ruangan rawat.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Larang Sementara Apotek Jual Obat Sirup

1. Dirawat sejak dua hari lalu, pasien terpantau dalam kondisi stabil

2 Hari Dirawat, Pasien Gagal Ginjal Pertama Lampung Terpantau StabilBalita usia 11 bulan pasien penderita kasus pertama gagal ginjal akut di Lampung tengah menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD Abdul Moeloek. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Berdasarkan informasi diterima dari sumber IDN Times, pasien balita diketahui berjenis kelamin laki-laki itu telah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat sejak dua hari lalu atau tepatnya mulai Kamis (20/10/2022).

Didampingi kedua orang tuanya, pasien telah didiagnosis mengidap gangguan ginjal akut progresif atipikal atau Atypical Progressive Acute Kidney Injury tersebut dalam kondisi stabil. 

"Kondisinya stabil, benar dirawat di sini (RSUD Abdul Moeloek) sudah dari dua hari kemarin," ujar sumber enggan disebutkan namanya tersebut.

2. Petugas sudah ambil spesimen pasien

2 Hari Dirawat, Pasien Gagal Ginjal Pertama Lampung Terpantau StabilBalita usia 11 bulan pasien penderita kasus pertama gagal ginjal akut di Lampung tengah menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD Abdul Moeloek. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Merujuk hasil pemantauan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, petugas telah menyelidiki epidemiologi terhadap kasus tersebut. Itu dimulai mengambil spesimen dari kasus berupa darah, urine, swab nasofaring, dan swab rektal hingga memeriksa obat-obatan telah dikonsumsi pasien balita.

"Hasil pengujian dari Balai BPOM, juga telah ditemukan ada cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), yang melebihi nilai ambang batas pada beberapa obat yang beredar di Indonesia sudah dikonsumsi pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana.

Obat-obatan dimaksud meliputi Termorex Syrup, Flurin Dmp Sirup, Uni Baby Cough Syrup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drop. "Namun demikian, hasil uji cemaran EG atau DEG tersebut belum dapat mendukung kesimpulan, bahwa penggunaan jenis sirup obat tersebut memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut si pasien," sambungnya.

3. Selain konsumsi obat, gangguan gagal ginjal akut juga dipicu faktor lain

2 Hari Dirawat, Pasien Gagal Ginjal Pertama Lampung Terpantau StabilDetik healt

Lebih lanjut Reihana menjelaskan, sejatinya gangguan gagal ginjal akut selain dikarenakan penggunaan obat-obatan tersebut, penyakit itu juga dapat dipicu oleh beberapa faktor resiko. Misalnya infeksi virus, bakteri, atau bisa disebabkan dehidrasi tidak tertangani dengan baik dan lain-lain sebagainya.

Oleh karenanya, jajaran dinkes setempat mengimbau kepada masyarakat bila menemukan anak usia 0-18 tahun, atau mayoritas usai balita mengalami gejala seperti buang air kecil sedikit atau tidak ada urine, demam, diare, muntah, batuk dan pilek harap segera melaporkan kejadian kepada pusat pelayanan kesehatan atau rumah sakit terdekat masing-masing.

"Segera mungkin laporkan, ini apalagi terjadi secara tiba-tiba dan sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit ginjal," katanya.

Baca Juga: Balita Usia 11 Bulan Kasus Gagal Ginjal Akut Pertama di Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya