Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!

Pernikahan adat Lampung ternyata banyak tradisi unik, lho

Bandar Lampung, IDN Times - Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beragam etnik dan budaya yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut tidak lepas dari kondisi geografis suku dan aturan yang berlaku di daerah itu. Salah satu etniknya adalah Lampung yang memiliki ada istiadat yang terus dilestarikan hingga saat ini.

Salah satu adat Lampung yang masih sangat kental dan sakral adalah prosesi pernikahan. Berikut IDN Times rangkum acara adat prosesi pernikahan adat Lampung yang unik dan sakral. 

1. Begawi

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Tari cangget agung pada saat upacara adat begawi (IDN Times/Istimewa)

Prosesi adat Begawi ini dilakukan oleh masyarakat Lampung Pepadun sebagai acara pengambilan gelar adat yang sering disebut cakak pepadun. Namun dalam pelaksanaan prosesi Begawi ini membutuhkan biaya yang cukup besar, puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Alhasil, tak semua masyarakat Lampung Pepadun melaksanakan adat begawi dalam pernikahan, bergantung pada kondisi ekonomi setiap orang. Itu karena jika menggelar acara ini selama 7 hari 7 malam penyelenggara akan menyuguhkan berbagai makanan yang melimpah  serta tarian-tarian adat yang diiringi dengan alat musik tradisional. 

Begawi ini dilaksanakan apabila seseorang tersebut ingin memperoleh pangkat atau kedudukan sebagai penyimbang yang dilakukan oleh lembaga perwatin adat. Tradisi ini mempengaruhi peran, kedudukan, dalam struktur adat dan upacara adat.

Pengambilan gelar adat ini dilakukan karena dalam masyarakat Lampung Pepadun, derajat seseorang tidak berdasarkan keturunan, melainkan berdasarkan kemampuan seseorang secara ekonomi serta diakui oleh umum. Sehingga apabila seseorang ingin mengangkat derajatnya secara adat, dia harus melaksanakan begawi atau cakak pepadun. Setelah melaksanakan gelaran adat tersebut, maka dia berhak memakai gelar penyimbang atau suttan, yaitu gelar tertinggi dalam adat Lampung Pepadun.

2. Begawi tidak harus mewah lho

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Acara Begawi adat Lampung (Instagram.com/zooai)

Menurut Ketua Badan Perwatin Lampung Pepadun Kotabumi Tigo Kandung, Kabupaten Lampung Utara, Ahmad Akuan Abung, Begawi artinya bekerja. Sehingga setiap orang Lampung yang melakukan urusan adat disebut Begawi.

Pandangan masyarakat awam Begawi memang sangat mewah dan membutuhkan biaya banyak, tapi ternyata Begawi ada jenis-jenisnya lho. Jadi tidak semua acara Begawi menggunakan adat cangget atau pesta adat yang mewah.

"Ada Begawi biasa yaitu tidak pakai cangget, ada gawai khuguk yaitu memasukkan gadis dulu supaya bisa bebas ke tempat mertuanya. Dan yang paling besar gawi pepus itu paling besar jadi menggunakan cangget," terang tokoh adat bergelar Nadikiyang Pun Minak Yang Abung ini.

Ahmad menambahkan, orang yang mengadakan Begawi belum tentu menggunakan cangget namun  cangget merupakan rangkaian Begawi.

Baca Juga: Masyarakat Adat Lampung Pepadun dan Saibatin, Sudah Ada Sejak Abad 12

3. Mosok

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Prosesi mosok adat Lampung Pepadun, memberikan suapan kepada kedua mempelai (Web/Widrializa)

Prosesi mosok menjadi acara yang wajib dilaksanakan sebelum ijab kabul. Karena dalam prosesi tersebut kedua mempelai diberi nasihat untuk menjalani kehidupan rumah tangga dan hidup rukun dengan keluarga dan masyarakat. Nasihat-nasihat tersebut disampaikan melalui simbol-simbol berupa makanan, cara duduk kedua mempelai serta orang-orang yang memberikan mosok. Setiap simbol yang digunakan memiliki makna dan fungsinya masing-masing.

Menurut Abdul Syani, akademisi dan peneliti budaya Lampung, mosok merupakan acara suapan yang dilakukan dalam rangka penyampaian hajat atau keinginan. Mosok bisa dilakukan dua kali atau hanya sekali saja bergantung pada kemampuan ekonomi keluarga laki-laki.

“Pada zaman dahulu mosok hanya dilakukan jika kedua mempelai menggunakan adat sebambangan (kawin lari), kini mosok tetap dilaksanakan meski pun kedua mempelai tidak menggunakan adat sebambangan,”terangnya.

Lebih lanjut Abdul menjelaskan, biasanya jika kedua mempelai menggunakan adat sebambangan maka akan  dilakukan mosok nyambut terlebih dahulu, sebagai tanda bahwa wanita tersebut sudah tidak bisa diambil kembali oleh keluarganya, kemudian mosok dilakukan kembali ketika kedua mempelai sudah sah menjadi sepasang suami istri.

Prosesi mosok memberikan pemahaman bagi kedua mempelai tentang pembagian peran dalam rumah tangga. Seperti, tugas seorang suami adalah mencari nafkah, menjadi pemimpin dalam rumah tangga dan bertanggung jawab penuh terhadap kebahagian lahir batin seorang istri. Sedangkan tugas seorang istri adalah mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus anak, menghormati suami dan mengikuti keputusan yang dibuat oleh suami.

Namun Abdul mengatakan, seiring perkembangan zaman, seorang istri diperbolehkan untuk membantu suami mencari nafkah, hal tersebut lantaran adat Lampung yang bersifat lentur terhadap perkembangan zaman dan mempertimbangkan berbagai aspek. “Misalnya, kebutuhan ekonomi semakin bertambah dan penghasilan suami tidak mencukupi maka seorang istri boleh ikut membantu suami mencari nafkah, asalkan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat dalam mosok,”ujarnya.

4. Persiapan acara Begawi

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Acara cangget begawi Lampung (IDN Times/Istimewa)

Ahmad menjelaskan, syarat melaksanakan Begawi pertama pemandai yaitu memberitahu kepada seluruh keluarga besar. Pesan yang disampaikan saat pemandai intinya memberi tahu bahwa akan melaksanakan Begawi serta menanyakan apakah pihak keluarga ada yang ingin membantu.

Setelah seluruh keluarga tahu, dibentuklah penemah gawi yaitu panitia yang terdiri dari penyimbang-penyimbang.

"Penyimbang tersebut akan memutuskan apa saja yang akan dikerjakan oleh yang punya gawi tadi. Setelah itu baru memberi tahu warga kampung terkait jadwal pelaksanaan Begawi," terangnya.

5. Sebambangan

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!IDN Times/Istimewa

Sebambangan merupakan acara adat di mana pihak laki-laki melarikan gadis yang akan dinikahi ke tempat keluarga laki-laki. Dalam hal ini dapat terjadi dengan adanya kesepakatan antara pihak laki-laki dan perempuan namun pihak keluarga perempuan tidak mengetahuinya.

Biasanya sebelum melakukan larian, gadis sudah membuat surat terlebih dahulu sebagai pemberitahuan dan uang peninggalan atau disebut duit tengepik yang ditinggalkan di dalam kamar gadis. Biasanya tengepik ini senilai Rp1.200 ribu hingga Rp9.200 atau bisa lebih.

Adat sebambangan ini dilakukan sebagai upaya menghindari dari pelaksanaan lamaran atau sanak keluarga yang tidak setuju. Sehingga jika pihak keluarga mempelai perempuan tidak menyetuji maka  sebambangan yang dilakukan diselesaikan secara musyawarah bersama tokoh adat setempat.

Baca Juga: Sarat Makna! Pakaian Adat Lampung Pepadun Dipakai Jokowi

6. Sesan

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Proses pengantaran sesan ke rumah mempelai laki-laki (IDN Times/Istimewa)

Sesan merupakan pemberian dari pihak keluarga perempuan sebagai tanda sayang pihak keluarga perempuan terhadap pengantin perempuan. Biasanya berbentuk barang-barang rumah tangga atau perlengkapan rumah tangga dan dibawa ketempat pihak laki-laki pada waktu prosesi pernikahan.

Sesan tersebut merupakan hasil pemberian dari kerabat pihak perempuan kepada pengantin yang menikah dan dibawa ke rumah pihak laki-laki. Menurut Alfanny Fauzi salah satu mahasiswa Universitas Lampung yang bersuku Lampung, menganggap pemberian sesan tersebut tidak merugikan pihak laki-laki maupun perempuan. Mengingat masih banyak yang menganggap bahwa untuk menikahi gadis  Lampung membutuhkan biaya yang cukup besar.

“Sebenernya itu kesepakatan antara kedua belah pihak. Misal pihak laki-laki ngasih uang tengepik ke pihak perempuan nanti pihak perempuan juga ngasih sesan itu yang senilai dengan apa yang di kasih laki-laki. Malah biasanya lebih besar karena kalau dikit malu, Lampung kan ada piil keluarga,”jelasnya.

7. Nyubuk Maju

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Acara nyubuk majeu adat Lampung (Nesiatimes.com)

Acara adat Nyubuk Maju ini biasanya dilakukan oleh Masyarakat Lampung pepadun di Way Kanan. Nyubuk Maju merupakan kegiatan yang dilakukan oleh saudara perempuan mempelai wanita sebagai acara terakhir kalinya bertemu saat mempelai wanita berstatus lajang.

Peserta yang mengikuti acara ini menggunakan sarung laki-laki sebagai topeng supaya identitas mereka tidak dikenali. Tujuan penggunaan sarung itu sendiri agar seluruh pakaian yang digunakan selaras dengan lainnya sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Sedangkan mempelai wanita yang akan menikah sudah dihias seperti tuan putri.

Acara Nyubuk Maju ini sekaligus melihat bagaimana persiapan dekorasi akad di rumah mempelai laki-laki. Kemudian diakhir acara para peserta nyubuk maju akan meninggalkan saran atau masukan kepada keluarga mempelai laki-laki tentang persiapan acara akad tersebut.

8. Pakaian adat pepadun

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Onadphotography

Terdapat banyak perbedaan dalam adat istiadat yang diterapkan. Salah satu perbedaannya adalah pakaian adat pernikahan. Perbedaan pakaian adat Pepadun dan Sai Batin terletak pada mahkota yang dikenakan atau disebut dengan siger, warna pakaian serta bahan dasar pakaian.

Pakem pakaian pengantin adat Lampung Pepadun identik warna putih. Kemudian pada aksesori kepala, mempelai wanita memakai siger yang  memiliki sembilan lekukan. Sedangkan laki-laki memakai kopiah emas.

Dari segi pakaian, mempelai wanita mengenakan kebaya berwarna putih dan bawahannya mengenakan sarung tapis yang di bagian bawahnya terdapat rumbai-rumbai koin atau disebut rumbai ringgit. Sedangkan mempelai laki-laki mengenakan kemeja putih, celana panjang berwarna putih dan mengenakan sarung tumpal dengan kain selempang jungsarat. Kedua kain ini sejenis dengan kain songket. Untuk alas kaki kedua mempelai mengenakan sandal selop tutup.

Selain itu, kedua mempelai mengenakan aksesori di tangan berupa gelang burung, gelang kano, gelang duri dan gelang bibit. Sedangkan aksesori kalung yaitu kalung inuh, buluh, papan jajar dan buah jukum. Pengantin juga mengenakan ikat pinggang serratei. Mempelai pria juga membawa keris punduk, kemudian keduanya membawa buah manggis.

9. Adat Lampung sai batin

Tradisi Unik Pernikahan Adat Lampung, Ada Pesta 7 Hari 7 Malam!Instagram Iyyaoktaria

Pakaian adat Lampung Sai Batin identik dengan warna merah dan emas. Kemudian hiasan kepala mempelai wanita memakai siger yang berjumlah tujuh lekukan. Sedangkan mempelai pria memakai kopiah tungkus atau tukkus. Bahan baju kedua mempelai terbuat dari kain bludru yang memiliki motif floral bunga tabur, salur, atau pucuk rebung.

Selebihnya untuk aksesori tangan juga mengenakan gelang burung, dan gelang kana. Kalung biasanya memakai kalung papan jajar, kalung buah jukum bangkang, kalung gajah minung atau selembok. Selanjutnya memakai ikat pinggang pending emas atau disebut juga bubinting.

Pada Lampung Pepadun mempelai wanita tidak memakai selempang jungsarat. Sedangkan pada Lampung Sai Batin kedua mempelai memakai satu buah selempang jungsarat yaitu selempang sejenis dengan songket yang diselempangkan dari bahu kanan ke pinggang kiri.

Indonesia memiliki beragam adat istiadat istimewa, apalagi terkait pernikahan adat. Begitu juga pernikahan adat Lampung ternyata banyak rangkaian acara harus dilalui hingga saat hari H digelar. Seru banget ya.

Baca Juga: Yuk Mengenal 15 Bahasa Gaul Anak Muda Lampung dan Artinya 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya