Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rasa Iri Membuat Pedagang Kembali Padati Jalan Menuju Pasar Gintung

PKL kembali padati jalan-jalan sekitar Pasar Pasir Gintung dan SMEP. (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Satu bulan pasca pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Imam Bonjol, Jalan Pisang dan Jalan Durian, mulai terlihat kembali pedagang-pedagang berjejer di beberapa titik jalan. Padahal di sana terlihat ada petugas Satpol PP sedang berjaga.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol mengatakan pedagang-pedagang tersebut memang pedagang bandel dan mayoritas bukan pedagang dalam daftar pedagang Pasar Pasir Gintung/SMEP.

“Bukan kembali lagi. Itu kan PKL atau pedagang keliling yang coba-coba (berdagang di pinggir jalan). Namanya juga PKL ya tapi kami tim tetap melakukan penertiban secara persuasif,” katanya, Kamis (12/10/2023).

1. Ada rasa iri pedagang di dalam pasar terhadap PKL keliling

Pasar Pasir Gintung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Namun tak dipungkiri, Wilson juga mengatakan memang ada beberapa pedagang dari dalam Pasar SMEP ikut keluar dan berdagang di pinggir jalan karena iri melihat masih ada pedagang di sana.

”Karena kemarin itu ada rasa iri dari pedagang. Jadi kalau ada satu dua pedagang lihat pedagang lain ke luar, dia ikut dagang diliar,” jelasnya.

Wilson mengatakan, pagi ini (12/10/2023) jalan-jalan menuju Pasar Pasir Gintung sudah bersih kembali dari PKL. Ia juga mengatakan pihaknya selalu monitoring dan memantau.

2. Pedagang keliling menolak masuk Pasar SMEP karena bersifat mobile

PKL di Jalan Imam Bonjol dan Pisang kini telah memenuhi Pasar SMEP. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ketika ditanya untuk penempatan PKL keliling ke Pasar SMEP, Wilson menjelaskan PKL keliling tersebut menolak untuk ditempatkan di dalam pasar. Itu dikarenakan ia tidak dagang menetap.

“Ada juga pedagang keliling yang mau. Tapi ada juga yang gak mau. Alasannya karena dia mobile. Dia mau pindah-pindah jadi gak mau kalau disuruh masuk,” imbuhnya.

Meski begitu ia bisa memastikan ke depan penertiban akan terus dilakukan baik kepada PKL keliling maupun pedagang lainnya selama 24 jam.

“Tim kan terus berjalan, kami berasama Pol PP dan semuanya bekerja 24 jam menjaga. Jadi informasi ini harus jelas. Kemarin itu juga langsung kami tindak kok secara persuasif.

3. Penjagaan terbagi tiga shift tetap berjalan

Kepala Dinas Perdagangan, Wilson Faisol. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Senada dengan Wilson Faisol, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Ahmad Nurizki mengatakan posko pengamanam sudah dibuat dan sampai saat ini masih terus berjalan.

“Kita sudah buatkan posko di tempat dan anggota yang berjaga selama 24 jam. Ini kita bagi ke dalam tiga shift dari jam 8 pagi sampai 4 sore, 4 sore sampai 12 malam, dan 12 malam sampai 8 pagi,” katanya.

Ia mengakui memang ada beberapa kali muncul pedagang yang bandel, namun pihaknya sudah memberikan peringatan. Ia juga sudah memastikan pedagang itu bukan pedagang yang ada di dalam pasar SMEP.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rohmah Mustaurida
Martin Tobing
Rohmah Mustaurida
EditorRohmah Mustaurida
Follow Us