Pertama Kalinya Lampung Masuk PPKM Mikro, Kasus COVID-19 Meningkat?

Menurut Kepala Lab Kesehatan Provinsi Lampung, dr Aditya M Biomed, angka kasus positif COVID-19 memang merangkak naik. Bahkan tak hanya di Bandar Lampung, kabupaten lain seperti Lampung Tengah dan Metro juga terus naik kasusnya.

"Itu baru yang di Lab Kesehatan, gak tau kalau lab lain kan kita ada empat lab. Menurut saya ini kasusnya hampir kaya dulu lagi," jelasnya.

dr Aditya setuju apabila kebijakan PPKM diterapkan di Lampung. Itu karena masyarakat sudah mulai lengah dengan pandemik ini.

"Karena kalau di Bandar Lampung aja terlihat nyantai. Aktivitas itu kaya sebelum pandemik lagi macetnya. Ampun kalau sore itu. Ini yang sangat saya sesali," tuturnya.

Menurutnya IDI Lampung juga sangat mensupport apabila kebijakan PPKM benar diterapkan. Terutama penerapan protokol kesehatan 5 M yang sudah tidak bisa ditawar.

"Ini udah bener dilarang mudik. Tapi kan sehari-harinya gimana harus tetap diimbau terus," terangnya.

dr Aditya mengatakan, pihaknya juga tak bisa menampik, aktivitas yang saat ini terjadi bisa jadi disebabkan oleh masyarakat yang mulai jenuh lantaran pandemik sudah setahun lebih.

"Kalau saya liat faktor ekonomi juga sehingga kegiatan sebelumnya mulai rame lagi. Tapi yakin belum selesai pandemik ini, kalau di negara lain kan udah ada isu gelombang ke tiga, Indonesia gak tau ini kita jadi takut juga," urainya.

Terkait vaksin menurutnya belum optimal sehingga keadaan ini membuat tenaga kesehatan waspada. "Bener-bener sesuatu yang kita takutkan jangan sampai terjadi," jelasnya

Juru bicara Satgas COVID-19 Kota Bandar Lampung,  Ahmad Nurizki menyampaikan, pada prinsipnya Kota Bandar Lampung siap menerima kebijakan pemerintah terkait PPKM.

"Kita juga masih menunggu petunjuk dari pemerintah Provinsi Lampung seperti apa nanti proses PPKM-nya," ujar Rizki.

Pihaknya menyatakan, selama satu tahun pandemik Lampung belum pernah masuk kebijakan PPKM. Namun, Pemerintah Kota Bandar Lampung sudah memberi instruksi untuk memperkuat kembali satgas yang ada di 20 kecamatan dan 126 kelurahan di Bandar Lampung.

"Itu sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Kita berharap kepada semua masyarakat kota setempat untuk terus melaksanakan dan disiplin protokol kesehatan dimanapun berada," harapnya.

Menurutnya, wali kota Bandar Lampung juga sudah menginstruksikan setiap individu menjadi satgas di rumahnya masing-masing. Khususnya petugas RT, Kelurahan dan Kecamatan untuk mengedukasi masyarakat agar Bandar Lampung menuju zona hijau.

"Dengan adanya kegiatan ini sebelum dikeluarkannya PPKM kita sudah melakukan penyekatan di lima titik lebih kurang satu minggu untuk meningkatkan kewaspadaan serta menghindari penyebaran COVID-19," paparnya.

Sekretaris Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, mengatakan aktivitas masyarakat dalam menyambut bulan ramadan ini menjadi salah satu pemicu meningkatkan penyebaran COVID-19.

Menurutnya, kasus COVID-19 di Lampung sebelumnya sudah cukup rendah namun saat ini kembali meningkat lantaran. Sebab itu Lampung masuk dalam kebijakan PPKM Mikro.

"Karena dampak dari kumpul-kumpul, pulang kampung itu tadi setelah satu minggu," terang Fahrizal.

Untuk itu, Pemprov Lampung mengimbau bagi daerah dengan kasus COVID-19 tinggi agar melakukan pengetatan dan pembatasan kegiatan kembali ke desa.