Pemkot Bandar Lampung Tanggung Semua Biaya Pengobatan Ginjal Akut Anak

22 Okt 2022, 17:34 WIB

Balita usia 11 bulan pasien penderita kasus pertama gagal ginjal akut di Lampung tengah menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD Abdul Moeloek. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menyatakan kesiapan menanggung semua biaya pengobatan dan perawatan pasien anak didiagnosis penyakit gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal di Kota Tapis Berseri.

Komitmen tersebut disampaikan menyusul temuan konfirmasi kasus pertama di Provinsi Lampung telah menjangkit balita laki-laki usia 11 bulan asal Kota Bandar Lampung.

"Kalau ada anak dari warga Bandar Lampung terkena gagal ginjal akut, kami (Pemkot) tanggung biayanya," kata Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, Sabtu (22/10/2022).

1. Minta masyarakat tidak sepelekan imbauan pemerintah

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana (IDN Times/Silviana)

Eva melanjutkan, pihaknya telah menerima laporan terkait satu kasus anak didiagnosis mengalami gangguan gagal ginjal akut. Kini tengah dilakukan penanganan dan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek.

Oleh karenanya, ia turut meminta masyarakat kota setempat tidak menyepelekan imbauan pemerintah untuk sementara tidak mengonsumsi obat-obatan berbentuk cairan alias sirup.

"Ya, anak diduga terkena gagal ginjal akut tersebut sekarang sedang ditangani, tetap berwaspada terhadap kesehatan anak-anaknya," ucapnya.

2. Pengobatan gratis turut menyasar klinik kesehatan

Ilustrasi layanan fasilitas kesehatan di Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Lebih dari itu, Wali Kota Bandar Lampung ikut meminta masyarakat setempat mengalami atau menemui gejala-gejala penyakit gagal ginjal akut, terkhusus pada anak diminta segera melaporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan hingga rumah sakit terdekat.

Terlebih, semua biaya perawatan dan penanganan di seluruh rumah sakit di Bandar Lampung telah digratiskan bagi warga Kota Tapis Berseri.

"Kalaupun nanti memang ada yang di opname (rawat inap) di klinik-klinik kesehatan anak, Pemkot juga tetap akan menanggung biayanya," tegas Eva.

3. Mulai tarik peredaran obat sirup

ilustrasi obat sirop anak (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Terkait pengawasan obat-obatan berbentuk cairan, Eva kembali mengingatkan, dinas kesehatan telah mengimbau ke apotek dan klinik-klinik kesehatan, agar tidak memberikan resep atau melayani pembelian obat sirop hingga batas waktu belum ditentukan.

"Imbauan sudah kami berikan, bahkan beberapa obat sirup sudah ada yang ditarik dari apotek dan juga klinik, serta toko hingga minimarket," tandas Wali Kota.