Pemkot Bandar Lampung Intensif Jajaki Investor Asing untuk Proyek Kereta Gantung

- Proyek kereta gantung masih dalam tahap penjajakan dengan investor asing, belum masuk tahap pelaksanaan.
- Estimasi nilai investasi proyek mencapai Rp2,5 triliun dengan skema bagi hasil 50:50 antara Pemkot dan investor asing.
- Proyek ini diharapkan dapat mendukung pariwisata dan estetika kota Bandar Lampung.
Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung sedang gencar penjajakan kerja sama dengan investor asing untuk membangun proyek kereta gantung senilai Rp2,5 triliun. Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, memastikan proses penjajakan masih berlangsung sepanjang Juni 2025.
“Masih dalam tahap penjajakan. Tunggu saja,” katanya, Sabtu (14/6/2025).
1. Belum final

Meskipun ramai dibicarakan, Iwan menjelaskan proyek ini belum masuk tahap pelaksanaan. "Seluruh pembicaraan masih sebatas lobi awal, termasuk skema pendanaan dan teknis pembangunan," jelasnya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, menjelaskan inisiatif datang dari Pemkot, namun eksekusi sepenuhnya berada di tangan investor. “Lagi kita persiapkan. Saat ini masih dalam proses lobi dengan investor,” kata Dedi.
2. Estimasi nilai investasi capai Rp2,5 triliun

Proyek kereta gantung ini diperkirakan mengabiskan anggaran hingga Rp2,5 triliun, dengan rencana lintasan sepanjang 3,5 hingga 4 kilometer yang membentang dari rumah dinas Wali Kota di Garuntang menuju pulau di sekitar Teluk Lampung.
Skema kerja sama yang ditawarkan adalah bagi hasil 50:50 antara Pemkot dan investor asing. Menurut Dedi alah satu daya tarik proyek ini adalah tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dedi menegaskan, pembiayaan sepenuhnya disiapkan oleh investor. “Anggarannya bukan dari APBD. Kita hanya mendukung secara teknis,” tegasnya.
3. Dorong pariwisata dan estetika kota

Meski belum menjadi kebutuhan mendesak, Pemkot menilai kereta gantung ini punya potensi besar untuk memperindah kota dan menarik wisatawan.
“Ini bukan prioritas utama, tapi demi mempercantik kota dan mendongkrak sektor wisata,” ucap Dedi.