Pasar Kreatif dan Seni Lampung Perlu Terapkan Sapta Pesona Pariwisata

Berpotensi jadi destinasi unggulan wisatawan

Bandar Lampung, IDN Times - Pasar Kreatif dan Seni menjadi salah satu persyaratan dari pemerintah pusat untuk menjadikan Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah kreatif di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Edarwan.

Ia menerangkan, membangun suatu ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) di Lampung dapat dipusatkan di Pasar Kreatif dan Seni yang berlokasi di PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Ia menyakini, perkembangan ekraf di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai ini cukup besar.

“Hadirnya Pasar Kreatif dan Seni menunjukkan bahwa Lampung siap dengan pariwisata dan ekraf untuk menerima wisatawan. Kita ingin menjadikan Pasar Kreatif dan Seni ini suatu destinasi wisata, jadi bagaimana kita mengundang wisatawan datang ke Lampung, salah satu destinasi wisatanya ada Pasar Kreatif dan Seni yang didalamnya ada 16 sub sektor,” paparnya, Selasa (25/8/2020).

1. Pasar Kreatif dan Seni akan menjadi salah satu destinasi wisata pilihan

Pasar Kreatif dan Seni Lampung Perlu Terapkan Sapta Pesona PariwisataIDN Times / Martin L Tobing

Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal, mengatakan Pasar Kreatif dan Seni salah satu upaya pemerintah daerah mendorong perkembangan ekonomi kreatif wilayah setempat. Tujuannya agar para pelaku ekraf dapat berkreasi, berproduksi dan bertransaksi di satu lokasi.

“Harapannya, keberadaan Pasar Kreatif dan Seni Provinsi Lampung dapat dimaksimalkan. Bukan suatu hal yang mustahil bila suatu saat lokasi ini akan menjadi salah satu destinasi wisata Provinsi Lampung, tempat di mana wisatawan dapat menemukan ke-khasan dan keunikan daerah Lampung dalam berbagai bentuk karya dan seni," katanya.

Riana menambahkan, Pasar Kreatif dan Seni akan menjadi salah satu destinasi wisata pilihan dapat terwujud perlu dikelola baik dan menerapkan Sapta Pesona Pariwisata Plus. Rinciannya, Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan serta menerapkan protokol kesehatan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat optimistis keberadaan Pasar Kreatif dan Seni Lampung akan menjadi pasar yang dikenal masyarakat dan diminati untuk membeli produk dan jasa ekraf Lampung. Untuk itu diharapkan, semua stakeholder ekraf memberikan dukungan untuk pengembangan ekraf di Provinsi Lampung.

"Ini juga guna menggerakkan perekonomian sehingga menjadi tulang punggung ekononi masyarakat menuju Lampung Berjaya. Peresmian Pasar Kreatif dan Seni yang dikemas dalam kegiatan pembukaan Lampung Ekraf Berjaya 2020 ini menjadi bukti kepedulian Pemprov Lampung dan Dekranasda dalam menyiapkan ruang dan sarana bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam berkreasi, berproduksi dan bertransaksi," katanya.

Baca Juga: Pasar Kreatif dan Seni Bisa Jadi Destinasi Wisata Konsep City Tour

2. Kembangkan sentra-sentra ekonomi kreatif berbasis sumberdaya dan keunggulan lokal

Pasar Kreatif dan Seni Lampung Perlu Terapkan Sapta Pesona PariwisataKetua Dekranasda Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal saat meninjau produk ekonomi kreatif di Pasar Kreatif dan Seni, Senin (24/8/2020). (IDN Times/Istimewa).

Indonesia saat ini mengembangkan 16 subsektor ekonomi kreatif yaitu arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film-animasi video dan fotografi. Subsektor lainnya yaitu, periklanan, kriya (kerajinan tangan), kuliner, musik dan aplikasi. Kemudian, pengembangan permainan, penerbitan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Menurut Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal, kerajinan dan fashion menjadi bagian dari ke-16 subsektor dalam ekonomi kreatif yang sangat mendukung dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi. Untuk itu, perlu penguatan ekonomi kreatif, UMKM dan koperasi melalui pengembangan sentra-sentra ekonomi kreatif berbasis sumberdaya dan keunggulan lokal.

"Sebagaimana yang baru-baru ini telah dilaksanakan yaitu Lomba Desain Kaway Plastik New Normal. Kaway plastik merupakan sebuah terobosan baru di bidang fashion yang dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi COVID-19. Ini memadukan Alat Pelindung Diri dengan Tapis Lampung sehingga menjadi produk yang fashionable," katanya.

Riana menyatakan, bersyukur perlombaan itu disambut antusias para pelaku ekraf. Ia mengajak seluruh kalangan untuk tetap semangat dan berinovasi bahkan di tengah-tengah situasi yang sulit. "Dan saya bersyukur penyelenggaraan lomba ini mendapat sambutan yang baik dari para desainer Lampung maupun luar Lampung dan masyarakat luas," ujarnya.

3. Luncurkan toples motif batik Sembage khas Lampung

Pasar Kreatif dan Seni Lampung Perlu Terapkan Sapta Pesona PariwisataPeluncuran toples Sembage. (Warta9/Jamhari Ismanto))

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung meluncurkan toples motif batik khas Lampung yaitu motif sembage. Toples Sembage Peduli UMKM ini dihiasi berbagai macam pantun yang ditulis sendiri serta dilengkapi tanda tangan Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal

"Toples ini telah diberikan kepada OPD dan Kantor Swasta yang nantinya akan diisi dengan produk-produk UMKM berupa camilan khas Lampung seperti keripik pisang, keripik singkong, marning, klanting dan lain-Iain. Selanjutnya kepada OPD diharapkan akan setia mengisi toples tersebut dengan produk UMKM makanan Lampung," katanya.

Riana menambahkan, kreativitas fashion dalam bentuk kaway plastik dan kriya dalam bentuk toples Sembage memiliki kekuatan yang bersumber pada kekayaan kearifan lokal. "Ini dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam proses kreasi dan karya produktif," katanya.

Baca Juga: Objek Wisata Diminta Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya