Kisah Lansia Peternak Sapi Lampung, Omzet Penjualan Bisa Rp1,4 Miliar

Kandang sapi ibarat harta karun terpendam

Bandar Lampung, IDN Times - Pasangan lanjut usia (lansia) Marsono dan Sarjilah menikmati hari tuanya beternak sapi di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Sapi dipelihara jenis Berangus, Simental dan Limosin.

Dua jenis sapi terakhir merupakan primadona para pemburu daging kurban atapun rumah pemotongan hewan. Ternak sapi itu mendongrak pemasukan pasutri ini hingga miliaran rupiah. Seperti apa ceritanya?

1. Harga jual minimal Rp40 juta

Kisah Lansia Peternak Sapi Lampung, Omzet Penjualan Bisa Rp1,4 MiliarPasangan lanjut usia (lansia) Marsono dan Sarjilah menikmati hari tuanya beternak sapi di Desa Astomulyo, Kabupaten Lampung Tengah. (IDN Times/Istimewa).

Marsono menjelaskan, membeli sapi anakan seharga Rp15 juta-Rp20 juta. Sapi yang dibeli itu selanjutnya digemukkan selama enam bulan hingga satu tahun untuk mencapai berat maksimal.

Sapi jantan siap jual atau sudah dewasa, bobotnya bisa mencapai lebih dari 1.000 kg atau satu ton. Sementara sapi betina bisa mencapai 800 kg.

Terkait harga jual, transmigran asal Jawa Tengah ini mengatakan, bisa sampai ratusan juta. “Minimal 40 juta," katanya dengan logat jawa kental.

2. Kandang sapi ibarat harta karun

Kisah Lansia Peternak Sapi Lampung, Omzet Penjualan Bisa Rp1,4 Miliarforbes.com

Kandang sapi seluas 150 meter di belakang rumah pasutri Marsono dan Sarjilah ibarat harta karun menyimpan nilai uang hingga miliaran rupiah. Itu merujuk kalkulasi harga jual per ekor sapi dan jumlah sapi yang diternak.

Apabila harga jual minimal Rp40 juta per ekor, merujuk total 40 ekor sapi dimiliki Marsono, total harga sapi mencapai Rp1,6 miliar jika semua terjual. Terkait hal itu, ia hanya tersenyum. "Ah bisa aja, kan dikira-kira aja itu totalnya," katanya merendah.

Sarjilah pensiunan guru SD, membantu suami menekuni ternak sapi sejak 1994. Dari tiga jenis sapi yang diternak yaitu Berangus, Simental dan Limosin, Sarjilah piawai membedakan jenis sapi tersebut.

Ia menerangkan, sapi Simental atau sapi mental cirinya dari bulunya warna merah bata dan warna putih di kepala dan lututnya. Sedangkan jenis Limosin, bewarna cokelat tua itu dan ada tanduknya.

Baca Juga: Peternak Lampung Mitra Binaan Pertamina Dapat Tips Cara Beternak Sapi

3. Ditopang dukungan program Pertamina melalui program kemitraan

Kisah Lansia Peternak Sapi Lampung, Omzet Penjualan Bisa Rp1,4 MiliarPT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel kembali menyalurkan program kemitraan Pinky Movement tahap dua, bagi UMKM di wilayah Lahat dan Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Cerita sukses Margono dan Sarjilah beternak sapi tidak lepas dari dukungan Pertamina melalui program kemitraan. Margono menceritakan, menerima informasi terkait pinjaman modal jasa ringan dari Pertamina melalui kelompok tani 2019 lalu.

"Saya nggak pikir panjang, langsung bikin proposal pengajuan pinjaman modal pakai nama istri saya untuk minjem 200 juta. Uangnya saya belikan 10 sapi Mental dan Limosin," katanya.

Melalui pinjaman sistem bayar panen imbuh Marsono, tidak kesulitan membayar cicilan. Itu lantaran cicilannya dibuat satu tahun sekali saat masa panen kurban.

"Kemarin sudah bayar cicilan ditambah jasa Rp 100 jutaan lebih, tinggal setengahnya tahun depan. Ya sedikit-sedikit sudah terkumpul buat lunasin," timpal Sarjilah.

4. Gagas pelatihan bagi peternak sapi

Kisah Lansia Peternak Sapi Lampung, Omzet Penjualan Bisa Rp1,4 MiliarSebanyak 30 peternak sapi dari tiga kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung antusias menghadiri pelatihan cara beternak sapi . (IDN Times/Istimewa)

Sebelum ada modal pinjaman, pasutri ini hanya mampu memelihara maksimal tiga ekor sapi. Alasan klasik adalah terkendala minim modal. Selain itu, ditambah pengeluaran biaya perawatan, untung yang didapat hanya cukup untuk membeli bakal sapi untuk dipelihara kembali.

Selain mendapat pinjaman modal melalui program kemitraan, kelompok Sekar Kantil tempat Margono dan Sarjilah sebagai anggota juga menggagas pelatihan bagi peternak sapi. Bahkan, kegiatan itu mendapat bantuan hibah dari Pertamina.

“Menjadi Mitra Binaan Pertamina itu meringankan kami bagi peternak yang sulit mengakses modal. Prosesnya cepat kalau syaratnya lengkap dan jasanya kecil. Kami juga dapat pelatihan macam-macam,” kata Marsono.

5. Total dana pinjaman digulirkan Rp20 miliar

Kisah Lansia Peternak Sapi Lampung, Omzet Penjualan Bisa Rp1,4 MiliarIlustrasi kredit (IDN Times/Istimewa)

Region Manager Communication Relations & CSR Pertamina Sumbagsel, Dewi Sri Utami, menyatakan, pihaknya memberikan program kemitraan bagi usaha kecil. Selain Marsono, ada 122 UMKM yang bergerak di bidang usaha peternakan, pertanian, perikanan, jasa dan lain-lain di Desa  Astomulyo yang telah mendapatkan pinjaman kemitraan dari Pertamina.

Total dana pinjaman yang digulirkan mencapai Rp20 miliar hingga tahun 2020. Ia berharap, kisah sukses Marsono akan menular ke UMKM lain sehingga mereka naik kelas menuju usaha mandiri. Informasinya seputar program kemitraan  dapat diakses mengunjungi situs www.pertamina.com/id/program-kemitraan.

"Pertamina terus mendukung pengembangan UMKM mitra binaan agar tumbuh menjadi pelaku usaha yang tangguh, kuat dan mandiri. Pertamina secara rutin melakukan pendampingan dan meningkatkan kompetensi para mitranya melalui workshop, seminar, sertifikasi, dan bentuk lain, dimana di wilayah Lampung mereka didampingi melalui Rumah Kreatif BUMN dibawah naungan Pertamina,” jelas Dewi.

Baca Juga: Pertamina Operasikan Tiga SPBU BBM Satu Harga di Lampung Barat

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya