Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung Rektorat Unila pascakabar penangkapan Rektor Prof Karomani. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Lampung Police Watch (LPW) mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim membatalkan semua calon rektor Universitas Lampung (Unila) masih terkait pada pusaran kasus korupsi suap Prof Karomani.

Ketua LPW, M D Rizani mengatakan, beberapa nama calon rektor terlibat aktif dalam tindak pidana korupsi. Nama-nama tersebut telah diakui oleh para tersangka penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila jalur mandiri 2022.

"Perlu diingat, kemungkinan untuk berubahnya status sebagai saksi dalam suatu perkara, yang bisa naik menjadi tersangka itu sangat besar peluangnya," ujar Zani, sapaan akrabnya, Senin (28/11/2022).

1. Indikasi dugaan permufakatan antar calon rektor

Tujuh kandidat bakal calon Rektor Universitas Lampung (Unila) periode 2023-2027 menjalani serangkaian tes kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung, Senin (21/11/2022). (Dok. Unila).

Menurut Zani, pertarungan para calon rektor Unila terlibat dalam perkara korupsi Prof Karomani dan kawan-kawan memiliki misi, untuk memungkinkan mengamankan tindakan-tindakan telah diakukan saat peristiwa korupsi berlangsung.

Lebih dari itu, bahkan LPW mengindikasi dugaan permufakatan jahat antara calon rektor sedang bermasalah, guna sepakat membuat komitmen dengan calon-calon rektor lain.

"Jadi indikasinya, mereka berniat memindahkan suara, bila sampai saat pemilihan dia tidak dapat meneruskan prosesi (ditetapkan sebagai tersangka)," imbuh Zani.

2. Warek Prof Asep Sukohar dinilai layak menjadi tersangka

Editorial Team

Tonton lebih seru di