Libur Nataru, Wisatawan ke Lampung Diprediksi Tembus 2 Juta Orang

- Kunjungan wisatawan ke Lampung mencapai 1,5 hingga 2 juta orang selama libur Natal dan Tahun Baru 2026.
- Jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Lampung telah mencapai lebih dari 20,5 juta orang, melampaui target pemerintah pusat sebesar 19,5 juta orang.
- Peningkatan kunjungan wisatawan menunjukkan daya tarik destinasi wisata Lampung semakin diminati, ditunjang oleh pelaksanaan dua event besar di Lampung pada November 2025.
Bandar Lampung, IDN Times - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung memprediksi jumlah kunjungan wisatawan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mencapai 1,5 hingga 2 juta orang.
Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan mengatakan, proyeksi tersebut didasarkan pada tren peningkatan kunjungan wisatawan sepanjang 2025 hingga momentum libur akhir tahun.
“Untuk periode Nataru, perkiraan kami sekitar 1,5 sampai 2 juta orang akan berkunjung ke Provinsi Lampung,” ujarnya dimintai keterangan, Senin (22/12/2025).
1. Lampaui target nasional

Berdasarkan data Januari hingga Oktober 2025, Bobby menyampaikan, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Lampung telah mencapai lebih dari 20,5 juta orang. Capaian itu melampaui target pemerintah pusat menetapkan angka kunjungan wisatawan ke Lampung pada 2025 sebesar 19,5 juta orang.
“Artinya, hingga Oktober saja target tahunan sudah terlampaui. Karena itu, kami optimistis jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung akan terus bertambah hingga akhir tahun,” katanya
Menurutnya, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi lonjakan signifikan kunjungan wisatawan. "Dari Januari hingga Oktober 2025, jumlah kunjungan meningkat lebih dari 52 persen dibandingkan Januari-Oktober 2024," lanjut dia.
2. Sebut daya tarik destinasi wisata Lampung kian diminati

Bobby melanjutkan, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut menunjukkan daya tarik destinasi wisata Lampung belakang semakin diminati mulai dari wisata alam, atraksi budaya, hingga kuliner.
“Kenaikan ini membuktikan bahwa potensi pariwisata Lampung semakin kuat di mata wisatawan nusantara, terutama wisata bahari," ucapnya.
Seluruh indikator kunjungan wisatawan digunakan Disparekraf Lampung mengacu pada data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) mengadopsi formulasi pemetaan mobilitas wisatawan. “BPS memiliki formulasi sendiri, termasuk kriteria wisatawan. Salah satunya adalah tinggal minimal enam jam di suatu wilayah,” jelas Bobby.
3. Ditunjang dua event besar

Bobby turut menyoroti pelaksanaan dua event besar di Lampung pada November 2025, yakni Lampung Fest 2025 dan Ijtima Ulama Dunia dihadiri peserta dari mancanegara. Menurutnya, kegiatan itu turut berkontribusi terhadap peningkatan kunjungan wisatawan, meski data resmi bulan November masih menunggu rilis resmi BPS.
Terkait tingkat penghunian kamar (TPK) hotel dinilai belum mengalami peningkatan signifikan, meski jumlah kunjungan wisatawan melonjak. Itu dipengaruhi perubahan perilaku wisatawan.
“Sekarang banyak wisatawan memilih menginap langsung di destinasi wisata seperti cabin, glamping, dan akomodasi alternatif lainnya yang tidak tercatat dalam TPK hotel,” ucap dia.
4. Kunjungan wisatawan didominasi asal Sumsel

Bobby menegaskan, kinerja sektor pariwisata tidak hanya diukur dari TPK hotel, melainkan juga dari jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal, serta tingkat belanja wisatawan yang seluruhnya berbasis data BPS.
Oleh karenanya seiring momentum libur Nataru ini, Disparekraf Lampung optimistis capaian kunjungan wisatawan 2025 akan terus meningkat dan memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu destinasi unggulan wisata domestik.
“Dari data sebelumnya, hampir 46 persen wisatawan yang datang ke Lampung berasal dari Sumatra Selatan, dan sebagian besar masuk melalui jalur tol,” imbuhnya.


















