Kemah Budaya Bareng Maestro dan Tokoh Seni Indonesia, Catat Tanggalnya

16 Agu 2023, 07:01 WIB

Peserta menikmati suasana Summer Camp di kawasan wisata hutan pinus Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/7/2023). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.

Bandar Lampung, IDN Times - Kelompok seni pertunjukan DianArza Arts Laboratory (DAAL) Lampung akan menghadirkan tiga maestro dan tokoh seni pertunjukan Indonesia dalam program LAPAH #7. Acara itu digelar akhir Agustus 2023

Koordinator program, Andira Rahma, menuturkan, LAPAH merupakan kegiatan rutin tahunan DAAL bertemakan 'Experimental Arts Mini Festival' dengan tiga agenda utama yaitu lokakarya seni budaya, pendampingan penciptaan karya serta pertunjukan dari peserta berkolaborasi dengan para maestro.

1. Usung konsep kemah budaya

(IDN Times/Istimewa)

Andira menerangkan, program LAPAH telah dilakukan sejak 2015 dan selama ini diadakan secara swadaya dengan partisipan dari kalangan pelajar serta mahasiswa.

"Untuk LAPAH #7 akan dilaksanakan dari tanggal 27 hingga 29 Agustus 2023 di Camp 91, Kedaung, Bandar Lampung dengan konsep kemah budaya (art camp)," ujarnya, Selasa (15/8/2023).

Dipaparkannya, ketiga maestro dan tokoh seni akan dihadirkan yaitu Rachman Sabur (maestro teater), Armen Suandi (komposer dan tokoh seni musik) dan Besar Widodo (koreografer).

2. Peserta akan dapat bimbingan langsung dari maestro dan tokoh seni

ilustrasi pameran seni (pexels.com/Darya Sannikova)

Dira juga menyebutkan, selama tiga hari penuh, para peserta terdiri dari pelajar, mahasiswa dan praktisi seni akan mendapatkan bimbingan dari para maestro dan tokoh seni di LAPAH #7.

"Pendaftaran masih dibuka hingga 20 Agustus, jadi silahkan bagi yang mau jadi peserta langsung mendaftar sebab jumlah peserta kami batasi agar materi lokakarya dari para maestro dapat fokus pun tersampaikan dengan baik serta lengkap," terang mahasiswa Unila tersebut.

3. Tak dapat bantuan dari pemerintah

Pentas Seni Budaya Nusantara Tahun 2022 dengan tajuk Amukti Zamrud Nuswantara, di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kamis (1/12/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Founder DAAL, Dian Anggraini menguraikan, LAPAH dihadirkan dengan sejumlah tujuan. Di antaranya, sebagai upaya mengangkat seni budaya tradisi, membangun tradisi seminar karya berbasis kebudayaan serta sebagai bentuk kontribusi dan tanggung jawab sosial DianArza Arts Laboratory (DAAL) terhadap pelestarian seni kebudayaan.

Selain itu, membuka jejaring seni baik personal maupun komunal sekaligus ruang eksisensi dan kreatifitas melalui penciptaan karya.

"Alhamdulillah, untuk pelaksanaan LAPAH #7 kami mendapatkan dukungan konkret dari Djarum Foundation. Meskipun harus kami akui, belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah," katanya.