Eks Gubernur Lampung Ridho Ficardo Gabung Perindo, Bakal Maju Pileg?

06 Mar 2023, 10:01 WIB

Ketua DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo unggah foto umumkan gabungnya eks Gubernur Lampung Ridho Ficardo. (Instagram/hary.tanoesoedibjo).

Bandar Lampung, IDN Times - Mantan Gubernur Lampung periode 2014-2019, Muhammad Ridho Ficardo resmi bergabung ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Kabar itu diumumkan langsung Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo melalu akun instagram pribadinya.

Melalui unggahan sebuah foto, Hary Tanoesoedibjo terlihat berswafoto bersama dengan Ridho Ficardo dan mantan Anggota DPR RI Doedi Gambiro, Sabtu (4/3/2023).

"Selamat Pak Ridho dan Pak Doedie, suatu pilihan yang sangat tepat. #HT," tulisan pada keterangan foto tersebut.

1. Ridho disebut bakal maju Pileg 2024

sumber gambar: saibumi.com

Lebih lanjut Hary Tanoe menginfokan, kedua tokoh itu akan maju dalam kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

"Bapak M. Ridho Ficardo, mantan Gubernur Lampung dan Bapak Doedie Gambiro, mantan anggota DPR RI bergabung dengan DPP Partai Perindo dan maju di Pileg tahun 2024," ucapnya diunggah sama.

2. Ketua DPD Partai Demokrat Lampung doakan kepindahan Ridho

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat resmi menunjuk Edy Irawan Arief, sebagai Ketua DPP Partai Demokrat Lampung periode 2021-2026. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Menanggapi kepindahan eks Gubernur Lampung juga mantan Ketua DPD Demokrat Lampung ini, Ketua DPD Demokrat Lampung periode 2021-2026, Edy Irawan Arief menyambut baik dan mendoakan langkah politik Ridho tersebut.

"Kami mendoakan semoga beliau selalu sehat, dan sukses politik di tempat yang baru," katanya.

3. Akui pernah tawarkan jabatan ke Ridho

DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung resmi menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 di Sheraton Lampung Hotel. (IDN Times/Istimewa)

Pascaketerpilihannya sebagai ketua DPD, Edy mengaku sempat menawarkan pesaingnya dalam Musda V DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung tersebut sejumlah jabatan strategis semisal dewan pembina, dewan pakar, ataupun jabatan lainnya.

"Sudah ditawarkan (jabatan partai), tetapi beliau tidak bersedia. Mungkin sudah ada pilihan politiknya sendiri, kepindahan ke partai lain itu persoalan pribadi," tandas dia.