Demi Cegah DBD Pemkot Kota Metro Grebek Rumah Warga

- Pemerintah Kota Metro "menggerebek" sejumlah titik rawan di lingkungan warga untuk mencegah penyebaran DBD.
- Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan program Satu Rumah Satu Jumantik dilakukan sebagai bagian dari pencegahan DBD.
- Wali Kota Metro Bambang Iman Santoso menekankan pentingnya pengawasan rutin oleh Kader Posyandu dan Jumantik untuk mendeteksi dini potensi sarang nyamuk.
Metro, IDN Times – Pemerintah Kota "menggerebek" sejumlah titik rawan di lingkungan warga untuk mengecek langsung potensi sarang nyamuk. Aksi ini jadi bukti nyata komitmen mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih jadi ancaman kesehatan serius.
Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso dan Wakil Wali Kota Rafieq Adi Pradana serta jajaran pemkot turun langsung ke sejumlah wilayah untuk memeriksa kondisi lingkungan serta potensi sarang nyamuk Aedes aegypti.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara nasional yang juga dikombinasikan dengan program Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik). "Program ini mengajak seluruh masyarakat agar aktif memantau dan mengeliminasi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD," kata Wakil Wali Kota Metro, Rafieq Adi Pradana, Senin (19/5/2025).
1. Pencegahan adalah kunci

Rafieq menegaskan pentingnya upaya pencegahan dalam menekan kasus DBD. Ia menyebut identifikasi titik-titik genangan air di rumah-rumah warga sangat krusial, karena nyamuk dapat berkembang biak bahkan di air bersih.
“Jadi dalam menangani kasus DBD ini, yang paling penting adalah pencegahan. Kita harus melihat mana saja titik-titik yang memungkinkan jadi tempat berkembangbiaknya nyamuk,” ujarnya.
Ia menyampaikan, masih ditemukan pot bunga dengan air menggenang, saluran air tersumbat, dan bak mandi yang tidak dikuras berhari-hari. Semua itu berpotensi menjadi sarang nyamuk.
2. DBD bukan masalah musiman

Rafieq menekankan, DBD adalah masalah tahunan yang harus dikawal secara konsisten. Menurutnya, target tahun depan, angka kasus DBD harus turun lebih rendah dari tahun ini.
"Kalau bisa, jangan sampai mencapai angka 100 kasus. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk membuang air sisa seperti di botol atau gelas, atau menyiramkannya ke tanaman agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
3. Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat

Wali Kota Metro Bambang Iman Santoso mengatakan, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi kegiatan seremonial belaka. Menurutnya, hadirnya pemerintah di tengah masyarakat harus menjadi sumber motivasi bagi warga untuk terus menjaga kebersihan dan hidup sehat.
Ia meminta kepada para camat dan lurah agar berperan aktif dalam mengawal langsung upaya ini. Bambang menekankan pentingnya pengawasan rutin oleh Kader Posyandu dan Jumantik untuk mendeteksi dini potensi sarang nyamuk. Ia mengingatkan, meskipun lingkungan terlihat bersih, bukan berarti bebas dari ancaman DBD.
“Walaupun kelihatannya bersih, tetap saja bisa menimbulkan penyakit jika tidak diawasi dengan benar. Itu sebabnya sinergi antara pemerintah, kader, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Ini bukan hanya tugas dinas kesehatan, tapi tanggung jawab kita semua,” tandasnya.