Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ok Yore Prawi Egasi dan Ok Yori Prawi Egasi mengikuti proyek kemanusiaan. (IDN Times/ubl.ac.id).

Bandar Lampung, IDN TimesUniversitas Bandar Lampung (UBL) kembali merealisasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Program ini diikuti oleh dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi melalui Proyek Kemanusiaan di Dapur Dif_able Yayasan Langit Sapta. Proyek ini dilakukan selama 6 bulan atau satu semester mencakup 20 SKS.

Adalah dua mahasiswa yang juga saudara kembar Ok Yore Prawi Egasi dan Ok Yori Prawi Egasi mengikuti proyek kemanusiaan tersebut. Bagaimana cerita mereka berpartisipasi dari program tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

1. Beri pelatihan dan pendampingan teman tuli

ilustrasi dua Tuli sedang berkomunikasi dengan pelayan kafe menggunakan bahasa isyarat (pexels.com/cottonbro)

Yore mengatakan, selama menjalankan proyek tersebut dirinya dan saudari kembarnya memberikan pelatihan dan pendampingan kepada teman-teman tuli di Dapur Dif_able. Pelatihan dalam bidang marketing digital, sosial media branding seperti photo produk, promosi, desain grafis, dan lain-lain.

Ia tak menampik, bersama Yori diawal menjalankan kegiatan tersebut memang ada sedikit kendala dalam komunikasi. Hal ini dikarenakan memang keduanya belum terbiasa dan mengerti bagaimana berkomunikasi dengan teman-teman tuli.

“Biasanya untuk mengatasi kesulitan komunikasi, kami suka ketik pesan di chat atau catatan HP gitu. Kadang juga minta bantuan translatornya, tapi lama-lama kalau udah ngerti dengan keadaan mereka sebenernya juga gak susah-susah banget buat komunikasi,” tutur Yore, Rabu (11/8/2021)

2. Banyak manfaat dirasakan

Editorial Team

Tonton lebih seru di