Bukan Retak, Eva Sebut Patung Tangan JPO Siger Milenial Ada Lumut

- Klarifikasi untuk redam kabar menyesatkan Eva menegaskan, narasi yang beredar di media sosial hanya memicu kesalahpahaman publik. Ia mengapresiasi peran media yang membantu meluruskan informasi tersebut.
- Lumut segera dibersihkan Melihat kondisi lumut di ikon JPO Siger Millennial, Eva langsung meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membersihkan area tersebut, termasuk bekas air yang menggenang.
- Baru diresmikan tahun ini JPO Siger Millennial merupakan salah satu ikon kota yang dibangun untuk mempercantik wajah Bandar Lampung sekaligus memudahkan akses pejalan kaki.
Bandar Lampung, IDN Times – Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menegaskan kabar yang menyebut ikon “jari” di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siger Millennial retak adalah hoaks. Hal itu disampaikannya usai melakukan pengecekan langsung di lokasi, Kamis (14/8/2025).
“Bisa dilihat sendiri, informasi di media sosial yang bilang JPO Siger Millennial retak itu tidak benar. Ini sengaja belum bunda bersihkan supaya teman-teman media bisa lihat langsung, bahwa itu lumut, bukan retak,” katanya.
1. Klarifikasi untuk redam kabar menyesatkan

Eva menegaskan, narasi yang beredar di media sosial hanya memicu kesalahpahaman publik. Ia mengapresiasi peran media yang membantu meluruskan informasi tersebut.
“Terima kasih informasinya bagi teman-teman media. Sekali lagi, ini bukan retak tapi lumut. Mohon doanya agar pemerintah terus meningkatkan pembangunan di Kota Bandar Lampung,” tambahnya.
2. Lumut segera dibersihkan

Melihat kondisi lumut di ikon JPO Siger Millennial, Eva langsung meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membersihkan area tersebut, termasuk bekas air yang menggenang.
“Bunda sudah minta kepala dinas PU segera membersihkan lumut di ikon jari jembatan,” tegasnya.
3. Baru diresmikan tahun ini

JPO Siger Millennial merupakan salah satu ikon kota yang dibangun untuk mempercantik wajah Bandar Lampung sekaligus memudahkan akses pejalan kaki.
JPO Siger Milenial sendiri diresmikan pada 14 Februari 2025 dengan menelan anggaran Rp20,5 miliar.