Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Blackout Peristiwa Luar Biasa, Akademisi ITERA: Perlu Peremajaan Aset

Penampakan blackout terjadi di Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
  • Blackout listrik terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Lampung
  • Gangguan pada jaringan transmisi SUTET 275 KV Linggau – Lahat menyebabkan gangguan kelistrikan di beberapa provinsi di Sumatera
  • Perlu percepatan program transmisi dan modernisasi perangkat kelistrikan untuk mencegah terulangnya blackout yang berdampak signifikan

Bandar Lampung, IDN Times - Peristiwa Blackout atau pemadaman listrik berskala besar-besaran terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Lampung disebut sebagai peristiwa luar biasa hingga memberikan dampak signifikan pada berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Blackout tersebut disebab oleh gangguan terjadi pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV Linggau – Lahat. Alhasil, kondisi kelistrikan di Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Lampung serta sebagian Sistem Interkoneksi Sumatera terganggu.

Dosen Teknik Elektro, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung, Syamsyarief Baqaruzi menilai, blackout terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024 sekitar pukul 10:00 WIB akibat kegagalan listrik ini disebabkan oleh faktor eksternal ataupun internal.

"Sistem transmisi Linggau ini merupakan bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatra. Sistem ini dirancang untuk menjaga keandalan pasokan listrik, sehingga sistem kelistrikan menjadi lebih stabil dan efisien," ujarnya, Kamis (6/7/2024).

1. Antisipasi dengan pemeliharaan rutin

ilustrasi menara sutet (pixabay.com/Pexels)

Dalam mengatasi ketidaknormalan terjadi, Syamsyarief mengatakan, sejatinya peristiwa ini dapat diantisipasi dengan selalu dilakukan pemeliharaan rutin oleh rekan-rekan PLN bekerja di bagian operasional dan unit Pusat Pengatur Beban sesuai dengan code conduct dan pedoman operasional.

Ketentuan itu mengacu pada pedoman terhadap Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code).

"Saya yakin selalu dan rutin upaya-upaya pemeliharaan dilakukan oleh teman-teman PLN,” ucapnya.

2. Beberapa jenis pembangkit masih merespons lambat atau membutuhkan waktu peningkatan output

Penampakan blackout terjadi di Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menurut Syamsyarief, kasus blackout di Provinsi Lampung dari sisi pemeliharaan tepat dan teratur sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan besar semacam ini, pembangkit tenaga listrik ada di Lampung sudah cukup memenuhi beban puncak se-Provinsi Lampung.

Namun, beberapa jenis pembangkit memang merespon dengan lambat atau membutuhkan waktu untuk meningkatkan output, misalnya pembangkit jenis PLTU.

“Sistem pengendalian dan pengaturan beban mungkin tidak dirancang untuk dengan cepat mengalihkan pasokan listrik dari pembangkit lokal ke jaringan yang lebih luas. Dibutuhkan percepatan program transmisi 275 KV dengan pembangkit-pembangkit mini tersebar untuk membantu menopang sebagian daerah yang masih belum teraliri listrik.” ucapnya.

3. Peremajaan aset PLN

Srikandi PLN bekerja sebagai Junior Teknisi Pemeliharaan Gardu Induk di PLN Unit Layanan Transmisi (UIT) dan Gardu Induk Kudus Unit Pelaksana Transmisi Semarang, Luffiah Oprisa turut dalam penanganan banjir di wilayah Kudus dan Demak. (dok. PLN)

Lebih lanjut Syamsyarief menyampaikan, peremajaan beberapa aset PLN mulai dari area pembangkitan, transmisi, dan distribusi, serta respons terhadap teknologi baru dalam modernisasi perangkat bertugas sebagai tulang punggung kelistrikan sangat diperlukan.

Langkah-langkah seperti menambah kapasitas gardu induk dan mengembangkan fasilitas penyimpanan energi, seperti baterai besar untuk menyimpan surplus energi dan melepaskannya saat dibutuhkan dapat menjadi solusi.

"Pemulihan blackout listrik tidak selalu bisa dilakukan dengan cepat, karena beberapa alasan teknis dan operasional kompleks. Identifikasi penyebab gangguan, terutama pada saluran transmisi yang lebih kompleks, membutuhkan waktu," ucap Ketua Tim Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Provinsi Lampung.

4. Upaya penormalan dengan cara bertahap sudah tepat

Penampakan blackout terjadi di Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sebagai dosen dengan kelompok keahlian tenaga elektrik dan kendali, Syamsyarief menilai PLN telah melakukan langkah penormalan kelistrikan tepat dengan distribusi secara bertahap, untuk menghindari lonjakan beban bisa menyebabkan gangguan tambahan.

Proses ini, meskipun memakan waktu yang cukup lama, penting untuk memastikan stabilitas dan keamanan sistem kelistrikan. Untuk mengatasi dan mencegah terulangnya kejadian serupa, diperlukan perbaikan dan peningkatan sistem kelistrikan, termasuk pemeliharaan rutin, percepatan program transmisi, pengembangan fasilitas penyimpanan energi, dan modernisasi perangkat kelistrikan.

"Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sistem kelistrikan dapat menjadi lebih stabil dan andal, serta mampu merespon dengan cepat terhadap gangguan yang terjadi," imbuhnya.

5. Pencegahan blackout sangat penting

Warga Bandar Lampung sambangi toko penjual genset, Rabu (5/6/2024). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Lebih jauh Syamsyarief menilai, mengatasi dan mencegah terulangnya Blackout sangat penting. Sebab, peristiwa ini sangat berdampak pada semua sektor mulai dari pemerintahan, rumah sakit, pendidikan, UMKM, manufaktur, ritel, perkantoran, dan terutama sektor telekomunikasi sangat bergantung pada energi listrik.

Kerugian terjadi pada berbagai sektor ini, mengganggu operasional dan menyebabkan kerugian finansial cukup signifikan. Pasalnya, energi listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat.

“Apabila dibutuhkan investasi dalam modernisasi pembangkit listrik yang ada untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensinya, atau teknologi terbaru lebih mampu merespon dengan cepat terhadap perubahan beban dan perangkat-perangkat perlu diganti oleh manajemen sampaikan kepada kami masyarakat," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us