TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! 5 Wilayah Pesisir Lampung Ada Peringatan Dini Banjir Rob

Peringatan untuk periode 10 Agustus 2022

Banjir rob di Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Klas IV Panjang Lampung mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob atau banjir pasang surut air laut di lima wilayah pesisir Provinsi Lampung.

Kelima wilayah pesisir tersebut meliputi Pesisir Bandar Lampung, Pesisir Tanggamus, Pesisir Lampung Selatan, Pesisir Pesawaran, hingga Pesisir Timur Lampung.

"Potensi banjir rob diprakirakan berlangsung 10 Agustus 2022, dengan ketinggian air laut maksimal mencapai 1,5 meter," ujar Kepala BMKG Stasiun Martim Panjang Lampung, Raden Eko Sarjono saat dimintai keterangan, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga: Banjir Rob 1,5 Meter Terjang Pulau Pasaran, Ganggu Mobilitas Warga

1. Disebabkan fase bulan purnama

Ilustrasi penampakan gerhana Bulan di Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Raden Eko menjelaskan, fenomena banjir rob itu disebabkan terjadi fase bulan purnama, bersamaan dengan Perigee atau jarak terdekat Bulan ke Bumi pada 10 Agustus. Alhasil, berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut lebih signifikan.

Maka dari itu, masyarakat bertempat tinggal di daerah pesisir, terkhusus kelima daerah pesisir tersebut diimbau untuk waspada terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut.

"Ketinggian air laut maksimum kali ini diprakirakan menimbulkan potensi menyebabkan banjir pesisir. Jadi masyarakat harus lebih hati-hati," imbau Raden Eko.

2. Berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat pelabuhan dan pesisir

Sejumlah pekerja pelabuhan mendorong motor mereka yang mogok saat menerobos banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 24 Mei 2022. (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Lebih lanjut Raden Eko menjelaskan, kondisi banjir rob tersebut secara umum dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Misalnya, aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut pada esok hari.

"Kami minta masyarakat dapat memantau dan memperhatikan terus update informasi resmi prakiraan cuaca maritim dari Stasiun Meteorologi Maritim Panjang," katanya.

Baca Juga: Nestapa Warga Pulau di Bandar Lampung, Banjir Rob Langganan Tiap Tahun

Berita Terkini Lainnya