Ngeri! 4 Ribu Hektare Hutan dan Lahan di Lampung Terbakar

Pemprov beber strategi penanganan di sisa 2023

Bandar Lampung, IDN Times - Sekitar 4.853,36 hektare hutan dan lahan di Provinsi Lampung terbakar Januari-Juni 2023. Hutan dan lahan terbakar itu tercatat bersumber dari 1.253 titik panas (hotspot).

Catatan ini berdasarkan data dari Sistem Monitoring Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) Sipongi KLHK 2023. Wilayah terbanyak dan terluas yakni, Kabupaten Lampung Timur kurang lebih 4.656 Ha terjadi di Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

"Segala upaya harus terus kita lakukan bersama. Jangan sampai daerah kita menjadi perhatian karena tingginya potensi karhutla, untuk itu dukungan tetap diharapkan dari semua pihak," ujar Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga: Ajudan Diduga Intimidasi Wartawan, Bupati Lamsel: Gak Ada Pengancaman

1. Karhutla 2023 diprediksi meningkat dibanding 2019

Ngeri! 4 Ribu Hektare Hutan dan Lahan di Lampung TerbakarGubernur Lampung, Arinal Djunaidi saat memimpin Rakor bersama Tim Supervisi KLHK terkait dengan pengendalian Karhutla 2023 di Mahan Agung, Jum'at (28/07/2023). (Dok. Pemprov Lampung).

Catatan karhutla tersebut di sisa 2023 diprediksi akan meningkat. Itu seiring prediksi BMKG menyebut tahun ini akan lebih kering dibandingkan 2022. Mengingat, akan terdapat kemungkinan terjadi El Nino setelah 3 kali La Nina, sehingga perkiraan bakal terjadi peningkatan karhutla seperti 2019.

Guna menghadapi dan mengantisipasi kondisi ini, Gubernur Arinal mengatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan serangkaian upaya seperti merevisi SK Gubernur Nomor 478 Tahun 2017 tentang Pembentukan Satuan Tugas Pengendali Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Lampung.

"Penerapan SK ini akan menyesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang terbaru yaitu, Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan," pungkasnya.

2. Seluruh perangkat daerah diminta serius menanggulangi karhutla

Ngeri! 4 Ribu Hektare Hutan dan Lahan di Lampung TerbakarIlustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Arinal menyatakan, pemerintah daerah mulai meningkatkan kewaspadaan dini dan memberikan perhatian penuh terhadap risiko terjadinya karhutla. Caranya, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan melalui pembinaan Kelompok Masyarakat Peduli Api atau Kelompok Tani dan pemegang izin pemanfaatan hutan.

Selain itu, langkah memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan stakeholder terkait lainnya untuk membangun jejaring pengendalian karhutla.

"Seluruh perangkat daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, Polda Lampung beserta jajaran, Danrem 043 Garuda Hitam beserta jajaran, dan stakeholder hingga perusahaan, serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan saling bahu membahu dalam upaya untuk menanggulangi karhutla," pintanya.

3. Pengelola kawasan di tingkat tapak berisiko paling tinggi terjadi karhutla

Ngeri! 4 Ribu Hektare Hutan dan Lahan di Lampung TerbakarGubernur Lampung, Arinal Djunaidi memimpin Rakor bersama Tim Supervisi KLHK terkait dengan pengendalian Karhutla 2023 di Mahan Agung, Jum'at (28/07/2023). (Dok. Pemprov Lampung).

Arinal mengharapkan dukungan dan kerjasama dalam upaya penanggulangan karhutla. Selain itu, pihaknya juga membutuhkan motivasi dan masukan-masukan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Terkhusus, urusan bagian pengelola kawasan di tingkat tapak karena dekat dengan lokasi kejadian dan berisiko paling tinggi atas kejadian karhutla.

"Dalam hal ini, kita harus terus meningkatkan kerja sama dengan para pihak dalam upaya pengendalian karhutla," jelasnya.

4. Titik panas 2021 menurun 9,26 persen pada 2022

Ngeri! 4 Ribu Hektare Hutan dan Lahan di Lampung TerbakarIlustrasi kebakaran hutan. ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Arinal menambahkan, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten/kota berupaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah di sepanjang 2022 lalu. Tercatat, terjadi penurunan jumlah hotspot sebanyak 9,26 persen, dibandingkan tahun lalu berjumlah 3.345 titik panas.

Namun secara luasan, karhutla di Lampung meningkat sebanyak kurang lebih 5.412 hektare dibandingkan 2021 seluas 7.990 hektare. Lokasi terbesar di Kabupaten Lampung Timur merupakan kawasan TNWK.

"Kolaborasi dan kerja sama dalam segala hal yang berkaitan dan bersinggungan dengan karhutla, itu harus bisa diupayakan," tandasnya.

Baca Juga: Imbas Cinta Mega Diduga Main Slot, DPD PDIP Lampung Ultimatum Kader

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya