Penyakit LSD Ternak, Disnakkeswan Lampung: Jaga Kebersihan Kandang
Lampung butuh sekitar 500 ribu vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengingatkan kebersihan kandang menjadi langkah utama. Itu guna mengantisipasi potensi penularan penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung, Lili Mawarti mengatakan, penularan penyakit ditandai kemunculan benjolan pada kulit hewan ternak terutama sapi ini disebabkan oleh virus, namun tidak bersifat zoonosis atau menular kepada manusia.
"Urusan penanganan LSD, kami imbau ke teman-teman petugas dan para kelompok peternakan se-kabupaten/kota, untuk terus melakukan penanganan kebersihan kandang, dengan memberikan disinfektan dulu diberikan saat penanganan PMK. Jadi cara penanganan dan pencegahannya hampir sama dengan PMK, karena ini dibawakan seperti lalat," ujarnya saat dimintai keterangan, Rabu (17/5/2023).
Baca Juga: Cegah PMK dan LSD, 10 Sapi Potong Tanpa Dokumen Ditahan di Bakauheni
1. Penting memberikan pakan berkualitas pada hewan ternak
Lebih lanjut Lili menyampaikan, peningkatan daya tahan tubuh pada hewan ternak dengan memberikan pakan berkualitas juga penting diperhatikan peternak. Itu untuk meningkatkan sistem imunitas terhadap kemungkinan penularan penyakit LSD.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah mengeluarkan sudar edaran (SE), sebagai pedoman mengatur lalu lintas keluar masuk hewan ternak di Provinsi Lampung.
"LSD ini disebabkan oleh virus memang harus dijaga lalu lintas hewan ternaknya. Seperti kita lihat, angka kasus temuan LSD banyak terjadi di daerah perbatasan seperti di Kabupaten Lampung Utara, Mesuji, dan Tulang Bawang," ucapnya.
Baca Juga: Ada 396 Kasus LSD di Lampung, Distan Balam Ajukan 1.000 Dosis Vaksin