Ada 396 Kasus LSD di Lampung, Distan Balam Ajukan 1.000 Dosis Vaksin

Bandar Lampung masih nol kasus LSD

Bandar Lampung, IDN Times - Munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi di beberapa kabupaten di Lampung rupanya membuat Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung cukup cemas.

Sapi dengan penyakit ini dicirikan timbulnya bentol mirip cacar pada sekujur tubuh sapi sehingga membuat kualitas sapi menurun. Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini mengatakan, khawatir karena penyakit tersebut sudah muncul di Lampung namun sampai saat ini belum ada kasus LSD di Bandar Lampung.

“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada dan jangan sampai ada ya kita berharapnya. Tapi untuk jaga-jaga kita sedang ajukan vaksin ke pemerintah provinsi,” katanya ketika dihubungi IDN Times, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga: Dua Tahun Lebih Jabat Wali Kota, Akhirnya Eva Punya Sekda Definitif 

1. Tercatat 396 kasus LSD di Lampung

Ada 396 Kasus LSD di Lampung, Distan Balam Ajukan 1.000 Dosis VaksinIlustrasi sapi di Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Hingga saat ini tercatat sudah ada 396 kasus LSD di Lampung. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung pun telah menyalurkan sebanyak 10.000 vaksin LSD ke berbagai kabupaten/kota di Lampung namun jumlah itu masih sangat jauh dibanding total seluruh ternak di Lampung yakni sekitar 900 ribu ekor.

Oleh karenanya pemprov saat ini sedang mengupayakan pengadaan vaksin sebanyak 400 ribu-500 ribu vaksin lagi pada pusat agar target 50 persen dari populasi tervaksin. Dalam pengadaan ini Agustini mengatakan, pihaknya ikut mengajukan vaksin LSD sebanyak 1.000 vaksin.

“Pemprov sudah ada penyaluran vaksin LSD ke kabupaten/kota. Tapi kita memang belum dapat Bandar Lampung belum jadi prioritas. Kita kan gak ada kasus. Jadi mereka memprioritaskan kabupaten yang sudah kena dulu seperti Lampung Barat, Lampung Tengah, dan lainnya,” jelasnya.

2. 1.000 vaksin datang akan langsung disuntikan ke ternak di Bandar Lampung

Ada 396 Kasus LSD di Lampung, Distan Balam Ajukan 1.000 Dosis VaksinKepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung, Agustini. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ia juga mengatakan, vaksin LSD dari Pemprov Lampung ini memang bantuan dari pemerintah pusat sehingga pihaknya hanya bisa menunggu pemberian dari pusat saja.

Selain itu pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke beberapa peternak di Bandar Lampung untuk segera melaporkan hal tersebut ke Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung saja.

“Saya juga sudah minta tim kita untuk memperketat keluar masuknya hewan khususnya sapi ke Bandar Lampung, terus kita ada semprot kandang-kandang, dan nanti kalau vaksin LSDnya sudah datang kita akan langsung suntikan,” kata Agustin. 

3. Sambil menunggu, pemkot berikan vaksin PMK pada sapi

Ada 396 Kasus LSD di Lampung, Distan Balam Ajukan 1.000 Dosis VaksinPemeriksaan PMK pada sapi. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Agustini menyampaikan pihaknya sudah kembali memulai memberikan penyuntikan vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada sapi. Sehingga ada waktu untuk vaksin PMK berkerja.

“Soalnya kalau udah disuntik vaksin PMK gak boleh langsung divaksin lagi LSD. Soalnya masih ada residunya kan. Jadi kan kita prediksinya bakal agak lama nih, jadi kita suntik dulu PMK sekarang terus nanti pas udah bisa divaksin lagi, vaksin LSD datang, kita bisa langsung berikan,” paparnya.

Meskipun demikian, ia berharap hingga Hari Raya Idul Adha 2023 nanti, sapi-sapi di Bandar Lampung bisa terbebas dari penyakit LSD maupun PMK.

4. LSD tidak menular ke manusia

Ada 396 Kasus LSD di Lampung, Distan Balam Ajukan 1.000 Dosis VaksinPemeriksaan PMK pada sapi. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Perlu diketahui juga, LSD dan PMK bukanlah penyakit hewan bisa menular ke manusia sehingga masyarakat tidak perlu cemas dengan penularannya. Namun penyakit ini tetap berdampak negatif karena menugikan secara ekonomi bagi pedagang.

“Apalagi dekat dengan lebaran begini kan. Maunya kan orang sapi yang kualitasnya bagus. Kalau kena penyakit, kasian di peternak dan pedagangnya karena sapinya pasti murah,” imbuhnya.

Selain itu, ia berharap vaksin bisa segera datang agar bisa langsung diberikan pada sapi sebelum mendekati hari raya. Pasalnya, sapi hendak dijual atau disembelih tidak boleh sembarang divaksin karena ada tenggat waktu antara vaksinasi hingga boleh dipotong.

Baca Juga: Cegah PMK dan LSD, 10 Sapi Potong Tanpa Dokumen Ditahan di Bakauheni

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya