Minyak Goreng di Lampung Langka, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Disperindag akan minta alokasi khusus 20 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung mengamini pasokan dan kebutuhan minyak goreng tidak selaras. Kondisi itu ditengarai menjadi kendala utama ketersediaan minyak goreng di daerah setempat.
Kepala Disperindag Provinsi Lampung, Elvira Umihanni mengatakan, provinsi sejatinya membutuhkan pasokan minyak goreng sekitar 600 ribu liter per hari. Sementara untuk produksi kini hanya mampu mencakup sekitar 100 ribu liter per hari.
"Kondisi berujung banyak kelangkaan di sejumlah daerah. Apabila diasumsikan per kapita dan per harinya itu memang masih jauh, baik antara pasokan dan kebutuhan minyak goreng di Provinsi Lampung," ujarnya, Sabtu (19/2/2022).
Baca Juga: Pemprov Lampung Kembali Gelar Operasi Pasar Murah Minyak Goreng
1. Produsen umumnya belum mendapatkan bahan baku harga normal
Sebagai langkah tindaklanjut, Disperindag Provinsi Lampung telah mengadakan pertemuan bersama Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Satgas Pangan Polda Lampung, serta para produsen dan distributor minyak goreng. Tujuannya, membahas persoalan ketersediaan minyak goreng.
Berdasarkan hasil pertemuan itu, Elvira menjelaskan, kendala pasokan minyak goreng diakibatkan umumnya para produsen masih belum mendapatkan harga beli bahan baku telah ditetapkan pemerintah Rp9.300. Akibatnya, beberapa di antaranya tidak dapat menjalankan produksi.
"Rata-rata dari mereka (produsen) masih mendapat harga CPO di angka 13-15 ribu, sehingga otomatis mereka tidak bisa jual harga minyak goreng dengan sesuai HET. Ini terjadi kepada beberapa produsen, itu yang pertama," ucapnya.
Baca Juga: Harga Kedelai di Bandar Lampung Naik, Ukuran Tahu Tempe Jadi Menciut