TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lampung Dilanda Cuaca Panas Terik, Mulai Masuk Musim Kemarau? 

BMKG minta masyarakat tetap jaga kondisi stamina

Ilustrasi terik matahari (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Bandar Lampung, IDN Times - Cuaca panas terik tengah melanda sebagian besar daerah di Provinsi Lampung. Kondisi ini cukup dikeluhkan sejumlah masyarakat, dikarenakan panas terjadi tak hanya siang hari tetapi hingga malam hari.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Lampung, Rudi Harianto menjelaskan, cuaca panas terik ini disebabkan posisi semu matahari kini berada di wilayah utara ekuator.

"Dapat kami simpulkan, kondisi ini mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Lampung akan mulai memasuki musim kemarau," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023). 

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Lampung, Air Laut Pasang Sampai 31 Oktober

1. Cuaca cerah mendominasi sejak pagi menjelang siang

Pantauan siklus cuaca panas BMKG di wilayah Lampung. (Dok. BMKG Lampung).

Berdasarkan analisi BMKG, Rudi menjelaskan, posisi semu matahari ini mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hingga fenomena hujan turun akan sangat berkurang.

"Bisa kita lihat, cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari cukup mendominasi beberapa hari kebelakang," terangnya.

Lebih lanjut dari pola gerakan matahari sejak 21 Maret 2023, posisi matahari tepat berada di atas equator. "Posisi ini memberikan kondisi secara tidak langsung pada panas di permukaan bumi," lanjut Rudi.

2. Mulai masuk pancaroba, bukan gelombang panas

https://sembirkadipaten.kec-prembun.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/4/542

Rudi menambahkan, cuaca panas terik belakang juga pengaruhi kondisi dinamika atmosfer. Alhasil, mulai pertengahan Maret hingga April 2023 beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Lampung mulai masuk pancaroba atau masa peralihan musim hujan ke kemarau.

"Kondisi angin yang membawa udara kering dari Australia juga ikut memberikan kontribusi dalam peningkatas suhu pada siang hari," imbuhnya.

Merujuk sejumlah faktor itu, BMKG memastikan penyebab cuaca panas akhir-akhir ini bukan dipicu akibat gelombang panas. "Gelombang panas biasanya terjadi di wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah," sambung Rudi.

Baca Juga: BMKG Beri Alarm Peningkatan Angin dan Gelombang Tinggi di Lampung

Berita Terkini Lainnya