TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korupsi Karomani, KPK Panggil Rektor Untirta dan 6 Pejabat Unila

Pemeriksaan di Aula Polresta Bandar Lampung

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof Fatah Sulaiman saat dimintai keterangan di tengah-tengah pemeriksaan KPK. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memerikaa Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Prof Fatah Sulaiman bersama 6 pejabat Universitas Lampung (Unila) di Aula Patria Tama Mapolresta Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Jumat (30/9/2022).

Pemerikaaan tersebut terkait kelanjutan proses penyidikan kasus dugaan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila periode 2022 terhadap tersangka Rektor Unila nonaktif, Prof Karomani dan kawan-kawan.

"Hari ini bertempat di Polresta Bandar Lampung, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan saksi-saksi," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK RI, Ali Fikri kepada IDN Times.

Baca Juga: 9 Saksi Kasus Suap Unila Kembali Diperiksa, Asep Sukohar Mangkir

1. Daftar saksi diperiksa hari ini

Pemeriksaan saksi dihadapan tim penyidik KPK di Aula Patria Tama Polresta Bandar Lampung, Rabu (28/9/2022).

Ali melanjutkan, ketujuh saksi tersebut masing-masing adalah Prof Fatah Sulaiman selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Hero Satrian Arief (Kepala Biro Akademik Unila), Nandi Haerudin (Wakil Ketua PMB Unila 2022), Arif Sugiono (Wakil Dekan Bagian Umum dan Keuangan FISIP Unila), Hery Dian Septama (Sekretaris PMB Unila 2022), Karyono (Koordinator Sekretariatan PMB Unila 2022), dan Destian (Pegawai Honorer Unila).

"Penyidikan perkara dugaan TPK (tindak pidana korupsi) suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru 2022 di Unila, Lampung dengan Tsk KRM dkk," katanya.

2. Pemeriksaan rektor terkait jabatan sebagai Ketua Badan Kerjasama PTN Wilayah Barat

Gedung Rektorat Unila. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Dalam proses pemeriksaan tersebut, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof Fatah mengatakan, tim penyidik baru menanyakan seputar jabatannya sebagai Ketua Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat.

"Yang ditanyakan secara umum, saya sebagai Ketua Badan Kerjasama PT Wilayah Barat, baru itu saja," ujarnya.

Disinggung terkait pertanyaan lain mengenai kedekatan dengan tersangka Prof Karomani, Fatah menegaskan tidak ditanya perihal tersebut. "Tidak, bukan itu," singkatnya.

Baca Juga: KPK Panggil 11 Pejabat Unila Terkait Korupsi Rektor Nonaktif Karomani

Berita Terkini Lainnya