TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unik! DLH Metro Ajak Warga Arisan Sedot Tinja dan Pasang Septic Tank

50 persen air di Kota Metro tercemar tinja

Pengeluaran lumpur tinja dari dalam tengki ke dalam IPLT Bakung Bandar Lampung (IDN Times/Silviana)

Bandar Lampung, IDN Times - Arisan biasanya identik dengan uang atau barang dibutuhkan oleh kelompok arisan. Tapi, ada yang berbeda dengan arisan dicanangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, yaitu arisan sedot tinja.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Yeri Noer Kartiko, mengatakan, ide itu muncul lantaran banyak tangki septic tank di Kota Metro sudah puluhan tahun tidak pernah disedot.

"Beberapa masyarakat masih berpendapat semakin lama gak disedot semakin bagus. Padahal lumpur tinjanya malah meresap kemana-mana. Apalagi kebanyakan di Kota Metro sumber air minumnya dari sumur bor atau sumur gali," kata Yeri saat dihubungi IDN Times, Selasa (12/10/2021).

Baca Juga: Pusat Informasi Sejarah Metro Diapresiasi Tim Ahli Cagar Budaya

1. Tangki septic harus disedot tiga tahun sekali

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Besse Fadhilah)

Yeri mengatakan, penyebab masyarakat Kota Metro tidak melakukan sedot tangki septic karena tidak tahu dan malas membayar tagihan sebesar Rp185 ribu.

Padahal pada Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2019, tangki septic harus disedot tiga tahun sekali tanpa menunggu ada masalah seperti tersumbat atau penuh.

"Pokoknya ada masalah atau tidak harus disedot tangki septic itu. Tapi banyak warga yang keberatan kalau bayar sekaligus. Akhirnya kita gerakkan lewat kelompok arisan," jelas Yeri.

2. Layanan sedot tinja naik hingga tiga kali lipat

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kini, menurut Yeri sudah ada 22 kelurahan di Kota Metro melakukan arisan sedot tinja. Namun belum semua diundi dan melakukan penyedotan. Sebab beberapa kelurahan masih dalam tahap sosialisasi.

"Salah satunya ibu-ibu PKK Dasa Wisma. Setiap pertemuan satu bulan sekali mereka bersedia nambah Rp10 ribu buat bayar sedot tinja. Jadi nanti diundi siapa yang namanya keluar, rumah itulah yang dilakukan sedot tangki septicnya," terangnya.

Sementara itu, di kalangan ASN Bappeda sudah memulai arisan sedot tinja sejak lima bulan lalu. Serta mulai disosialisasikan juga pada Dinas Pendidikan dan guru-guru sekolah.

"Dulu layanan sedot tinja ini sepi, sekarang tiap hari ada aja penyedotan. Laporan teman-teman UPT, naik dua sampai kali lipat penyedotan. Ada juga yang gak mau ikut arisan tapi langsung bayar ya gak papa," tuturnya.

3. 50 persen air di Kota Metro tercemar tinja

ilustrasi pencemaran air (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Yeri juga menjelaskan, berdasarkan sample riset dilakukan Universitas Indonesia, lebih dari 50 persen kondisi air di Kota Metro tercemar rembasan tangki septic.

"Tapi gak tau itu bisa digeneralisir atau tidak. Karena saya keliling ke beberapa warga, lebih dari 90 persen tangki septic di Metro, konstruksinya tidak sesuai Standar Nasional Indonesia SNI," ujarnya.

Menurutnya standar tangki septic memengaruhi kotoran tinja mencemari kondisi air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Tapi belum di survei secara menyeluruh karena tidak ada audit pembangunan dan tukang pemasang tangki septic belum tau standar SNI yang seperti apa," bebernya.

Baca Juga: Kota Metro PPKM Level 2, Kasus COVID-19 Turun Drastis

Berita Terkini Lainnya