TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siap Divaksin Pertama, Ketua IDI Lampung: Asal Terjamin Aman

Vaksin COVID-19 masih dalam proses BBPOM

Ilustrasi Vaksin COVID-19 (vidc.org)

Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung akan menerima 4.988.624 vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat pada 2021 mendatang.  Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, dr Reihana, alokasi penerima vaksin yaitu tenaga kesehatan dan petugas pendukung di fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak 22.141 orang.

Kemudian 2.862.051 vaksin untuk kategori penerima bantuan iuran serta petugas pelayanan publik sebanyak 475.372 orang.  Masyarakat dan pelaku ekonomi penerima vaksin mencapai 1.629.060 orang. Menurutnya, rencana uji coba vaksin masih belum dipastikan karena masih dalam tahap asesmen untuk memastikan kesiapan.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, BI Bantu Danai Pengadaan Vaksin

1. Vaksin masih dalam proses

Proses pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer. (Facebook.com/Pfizer)

Menurut penjelasan dari Ketua  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung, dr Aditya M Biomed, pihaknya telah bertemu dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) terkait penanganan vaksin COVID-19 masih dalam proses.

Ia mengimbau masyarakat harus sabar menunggu dan tidak terburu-buru untuk memesan vaksin.

“Masyarakat harus sabar karena semua pakai proses. Tapi jangan lupa juga, vaksin itu kan ikhtiar. Tetap yang paling utama protokol kesehatannya harus tetap dijaga,” jelasnya melalui sambungan telepon, Jumat (18/12/2020).

2. Vaksin harus menjamin keselamatan dan keampuhan

Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Selain itu, dr Aditya juga bersedia untuk menjadi orang pertama di Lampung yang disuntik vaksin, asal sudah terjamin keamanan serta keampuhannya. Menurutnya, harus ada jaminan setelah disuntik vaksin tidak akan terjadi hal yang membahayakan.

“Kalau ketua IDI di Jakarta bersedia,  saya sebagai Ketua IDI di Lampung juga bersedia divaksin. Tapi syaratnya itu keamanan dan keampuhannya sudah oke.  Kalau misalnya habis disuntik bikin kenapa-kenapa, malah bikin penyakit, kan siapa yang bisa menjamin itu,” terangnya.

Dia mengaku mengapresiasi pemerintah karena telah mengadakan vaksin. Namun, vaksin tersebut tentunya tidak serta merta menyelesaikan masalah tanpa diikuti langkah yang lain.

“Langkahnya itu tadi, BBPOM  sudah menyetujui dan menjamin bahwa vaksin itu aman.  Itu kan penelitian di Unpad juga belum beres, apa yang sudah dilakukan oleh relawan di Bandung harusnya dipublikasi. Kita juga pengin tahu,” ujarnya.

 

Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac

Berita Terkini Lainnya