TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sampah di TPA Bakung Bandar Lampung 'Disulap'Jadi Pembangkit Listrik

Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah 2021

Kondisi tumpukan sampah di TPA Bakung, Bandar Lampung. (IDN Times/Silviana)

Bandar Lampung, IDN Times - Gunungan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bakung, Bandar Lampung sudah hampir melampaui bukit yang berada di sekitar area TPA tersebut. Setiap harinya sampah yang masuk ke TPA Bakung mencapai 800 ton.

Berikut IDN Times rangkum, strategi pemerintah Kota Bandar Lampung dalam menangani sampah yang ada di TPA Bakung.

1. Gandeng investor Cina

Ilustrasi pembangkit sampah terbesar di dunia (republika.id)

Guna mengatasi masalah sampah di Kota Bandar Lampung, Pemerintah Kota Bandar Lampung menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (WIKA), dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk mengolah sampah di TPA Bakung menjadi energi pembangkit listrik atau Waste To Energy (WTE).

Dalam pertemuan bersama Pemerintah Kota Bandar Lampung di Ruang Rapat Wali Kota, Senin (30/11/2020), Manager Bussiness dan Development PT WIKA Holding, Daud Hadiwinarto, menyampaikan skema kerja sama di antara ketiganya dan investor dari Cina.

2. Pembangunan akan dimulai pada 2021

(Suarakarya.co.id)

Menurut Daud, persiapan teknis dan langkah-langkah untuk mencapai proyek ini akan segera dilakukan supaya terwujudnya pembangkit listrik tenaga sampah atau Waste To Energy (WTE) untuk  mengatasi masalah sampah di Kota Bandar Lampung.

“Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah ini akan dimulai pada 2021 dengan memanfaatkan lahan seluas 10 hektare di dekat Kebun Raya Itera,”ujar Daud.

Dalam pengelolaan ini, Daud menambahkan, PT WIKA membutuhkan sampah sebanyak 700 ton setiap hari untuk menghasilkan listrik sebesar 15 MW. Semua sampah akan diolah di sana, baik sampah organik maupun anorganik.

"Kita membutuhkan sampah 700 ton perhari jadi sampah Bandarlampung yang mencapai 800 ton perhari, insyaallah memenuhi," ujar dia.

3. Mengeruk sampah di bukit hingga rata dengan tanah

IDN Times/Silviana

Daud juga memaparkan, pembangkit listrik ini tidak hanya memanfaatkan sampah baru, tetapi juga akan menggunakan sampah di TPA Bakung yang sudah mengakar di Bukit Bakung.

Untuk itu, PT WIKA berencana untuk mengeruk sampah di bukit tersebut hingga rata dengan tanah. "Sampah yang ada di TPA Bakung akan kita garuk, bukan hanya sampah baru, supaya Bukit Bakung itu rata bisa dipakai untuk yang lain," jelasnya. 

Baca Juga: Cerita Emak-emak Pesisir Kelola Sampah Jadi Ecobrick dan Ekonomis

Berita Terkini Lainnya