TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peneliti: Batu Jatuh di Rumah Warga Lampung Tengah Dipastikan Meteorit

Penemuan meteorit tersebut merupakan fenomena langka

Batu meteorit yang jatuh menimpa salah satu rumah warga di Lampung Tengah (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (28/1/2021) beberapa daerah di Lampung dihebohkan suara dentuman tak diketahui dari mana asalnya.  

Bahkan, imbas dentuman tersebut tepatnya di Desa Astomulyo Dusun 5, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah , salah satu rumah warga kejatuhan batu hingga mengakibatkan genting rumah pecah dan membuat lubang di tanah. 

Pasca kejadian tersebut akademisi yang berkaitan dengan ilmu Planet langsung menyambangi lokasi kejadian. Berikut IDN Times rangkum keterangan warga dan keterangan dari pihak akademisi. 

1. Suara dentuman hampir seperti petir

ancient-origins.ne

Adi Prasetyo salah satu warga Lampung Tengah yang mendengar dentuman tersebut mengatakan, suaranya bergemuruh seperti petir. Dia kemudian mencari informasi terkait suara dentuman tersebut. Ternyata, salah satu rumah warga yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumahnya, mendapat lemparan batu dari atas bertepatan dengan suara dentuman tersebut.

"Jadi batu itu jatuhin genting rumah terus pas jatuh ke bawah dia mantul lagi. Waktu di pegang pertama kali itu rasanya kaya teh anget," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (30/1/2021).

Adi menambahkan, usai kejadian tersebut warga ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian. Bahkan sampai pihak kepolisian datang dan membubarkan kerumunan tersebut. 

Bahkan si pemilik rumah yang tertimpa batu tersebut berinisiatif meletakkan batu di dalam akuarium dan memberinya air.

"Iya jadi warga sini masih percaya kalau batu itu bisa jadi obat. Jadi airnya itu di bawa pulang beberapa warga terus di oles-olesan gitu katanya buat obat," jelas mahasiswa IAIN Metro itu. 

Baca Juga: 6 Meteorit Paling Besar yang Pernah Ditemukan di Bumi

3. BMKG infokan dentuman bukan disebabkan oleh gempa

pixabaycom/DilanArezzo

BMKG langsung memberi informasi terkait dentuman tersebut melalui akun resminya. Suara dentuman yang didengar oleh masyarakat bukan disebabkan oleh aktivitas gempa bumi.

Berdasarkan pantauan dari alat BMKG tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi yang mendengar dentuman tersebut.

3. Ciri-ciri batu meteor

Akademisi ITERA langsung meneliti batu tersebut (IDN Times/Istimewa)

Observatorim Astronomi ITERA Lampung (OAIL) mengerahkan tim untuk meneliti keaslian batu yang diduga batu meteor tersebut. Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Institut Teknologi Sumatera (Itera), Robiatul Muztaba, bersama dosen Politeknik Geologi Danni Gathot Harbowo langsung meninjau lokasi dan menganalisis lebih dalam terkait batuan tersebut.

Robiatul Muztaba menjelaskan, ciri-ciri batu meteorit memiliki beberapa kandungan magnetik. Selain itu juga terdapat lapisan hitam yang menandakan pernah bergesekan dengan atmosfer.

Ia menambahkan, OAIL Itera sebelumnya pernah mengamati fenomena langit pada awal Januari lalu terjadi hujan meteor Quadrantid. Biasanya terjadi pada tanggal 3-4 Januari. Namun menurutnya bila dikaitkan dengan peristiwa di atas rentang waktunya terlalu jauh.

4. Batuan yang jatuh di rumah warga adalah batu meteorit

www.livescience.com

Dari hasil penelitian tersebut, Tim peneliti dari ITERA memastikan batu asing yang menghantam rumah salah satu warga tersebut adalah sisa batu meteor yang sampai ke bumi atau meteorit.

Dalam keterangannya, Robiatul memastikan, batuan yang ditemukan warga benar adalah sebuah batu meteorit sesuai beberapa ciri seperti batuan memiliki kandungan logam atau lebih dikenal dengan _stony-iron_ serta memiliki sisi hitam di batuan akibat dari gesekan meteor dengan atmosfer.

"Sesuai ciri-cirinya, batu tersebut mengandung unsur logam atau _stony-iron_, dan sudah kami uji dengan magnet. Ketika ditemukan pemilik rumah, batu tersebut dalam kondisi hangat, itu merupakan dampak bebatuan yang bergesekan dengan atmosfer, ada proses pembakaran di sana,” ujarnya.

Selain itu, batuan tersebut juga mengandung unsur hidrat yang memicu oksidasi dengan ditunjukkan adanya bagian batu yang berwarna kekuningan. Batu tersebut menunjukan memiliki kandungan air, tapi bukan air dari Bumi. Sehingga sangat tampak batu tersebut berkarat meski dalam waktu yang singkat.

Sementara Danni Gathot Harbowo menyebut dari hasil pengujian dengan magnet, batuan itu terbukti mengandung unsur logam. "Terkait unsur-unsur detail batu meteorit ini akan kami analisa di laboratorium selama satu minggu ke depan, dan mudah-mudahan bisa lebih cepat, sehingga kita bisa tahu unsur-unsur didalamnya," katanya.

Baca Juga: Begini Strategi Itera Meningkatkan Jumlah Riset Dosen 

Berita Terkini Lainnya