TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi 88 Napi Lapas Kelas I Bandar Lampung Positif COVID-19 

Napi mengalami demam, flu dan nyeri sendi

Rapid tes pekerja media di LKBN Antara (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Bandar Lampung, IDN Times - Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandar Lampung. Sebanyak 88 narapidana positif COVID-19.

Hal itu dibenarkan Kalapas Kelas 1 Bandar Lampung, Maizar, saat dihubungi IDN Times, Minggu (23/5/2021). Ia menerangkan, awal mula terdeteksinya virus COVID-19 pada napi adalah saat dokter melakukan pemeriksaan rutin di blok-blok tahanan untuk menanyakan kesehatan mereka pekan lalu.

"Seminggu tiga kali dokter kita rutin keliling namanya salam kesehatan, menanyakan keluhan-keluhan tahanan. Ternyata banyak yang batuk pilek, demam sama nyeri sendi jadi dokter curiga terjadi apa-apa akhirnya di bawa ke depan," terang Maizar.

Baca Juga: Doni Monardo: Lampung Penting Cegah Transmisi COVID-19 Sumatera ke Jawa

1. Setelah dilakukan rapid ulang, 88 positif COVID-19

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Maizar mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan antibodi terdapat 126 tahanan reaktif COVID-19, pihaknya kemudian meminta bantuan Kanwil untuk dirapid test ulang.

"Setelah dites ulang ternyata yang positif 88 orang. Jadi kita kosongkan satu blok, yang sehat kita pindahkan, mereka yang positif kita isolasi di blok khusus itu," ujarnya.

Menurutnya saat ini semua tahanan terkonfirmasi positif COVID-19 sudah diisolasi dalam satu blok berkapasitas 100 orang. 

2. Tiga pegawai lapas sudah terpapar lebih dulu

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Menurut Maizar, kondisi para napi terkonfirmasi positif COVID-19 itu ada yang tanpa gejala. Terkait sumber penyebaran, ia engan berspekulasi.

"Awalnya istri pegawai lapas ini positif terus dia pas dites  juga positif, sampai pada dua pegawai lain. Tapi makanan yang dikirim untuk para napi juga berpotensi membawa virus," paparnya

"Walau pun plastik makanan sudah diganti sama petugas tapi kan tidak tahu asal makanan itu dari mana. Bisa dari pasar atau beli di mana tidak tahu ngolahnya," tutur Maizar.

Baca Juga: 383 Pemudik di Pelabuhan Bakauheni Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya