TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Geliat Bisnis Parcel Lebaran di Bandar Lampung, Masih Laris? 

Parcel kerap jadi hadiah hari raya bagi relasi atau kerabat

Usaha parcel lebaran di Lampung (IDN Times/Silviana)

Bandar Lampung, IDN Times - Jelang Hari Raya Idul Fitri para pebisnis parcel mulai menjamur di berbagai titik daerah. Salah satunya distributor Parcel Lampung milik Koko Stefan. Bisnis ini sudah mulai digeluti sejak enam tahun lalu.

Namun sejak pandemik COVID-19, Stefan mengaku usahanya mengalami penurunan. Terlebih di awal pandemik 2020 lalu, sejumlah instansi swasta yang biasa berlangganan parcel tidak mengadakan anggaran untuk pembelian parcel.

"Tapi tahun ini udah naik 40 persen dari tahun 2020. Cuma kalau dibandingkan tahun normal ya belum mencapai 100 persen kenaikan," kata Stefan, Rabu (5/5/2021).

Baca Juga: 7 Potret Masjid Megah di Lampung, Kece Jadi Wisata Religi

1. Gencarkan promosi di medsos

Ilustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Menurut Stefan, para pelanggannya seperti dari bank atau perusahaan swasta pada tahun ini sudah mengadakan pemesanan parcel, namun hanya untuk karyawan tertentu.

"Ada penyortiran jadi gak semua karyawan dikasih," terang Stefan.

Meski dihantam pandemik, Stefan tak ingin kalah begitu saja. Ia menggencarkan promosi melalui media sosial dan mengedepankan kualitas parcel miliknya. Bahkan 20  persen pelanggannya berasal dari Jakarta.

"Apa yang mereka lihat digambar ya itulah yang saya jual jadi no tipu-tipu lah. Saya berusaha untuk memberikan kualitas terbaik," bebernya.

2. Jadi trend setter

Usaha parcel lebaran di Lampung (IDN Times/Silviana)

Sebagai distributor parcel di Lampung, Stefan mengaku setiap model mereka keluarkan akan diikuti oleh penjual lain, sebab mereka menjadi trend bagi penjual parcel.

Menurutnya setiap tahun tema parcel berubah. Tahun lalu mereka mengeluarkan parcel sembako. Sedangkan tahun ini yang banyak diminati adalah parcel pecah belah dan snack.

"Gak cuma parcel jadi kami juga suplay mereka bahan-bahan mentah yang digunakan untuk membuat parcel," jelasnya.

3. Apakah kehadiran hampers mengganggu parcel?

unsplash.com/shawnee wilborn

Terkait harga parcel makanan mulai dari Rp150-Rp3.500 ribu. Selain itu Stefan juga membuat hamper seharga Rp100 ribu-Rp225 ribu. Menurutnya meski saat ini hampers menjamur di mana-mana, tak mengurangi peminat parcel. Bahkan masih lebih banyak mencari parcel.

"Karena pada dasarnya hamper itu budget sangat gak layak diberikan ke orang. Jadi kita launching hampers cukup pantas diberikan orang lain," paparnya.

Baca Juga: 5 Hampers Unik dan Hits di Bandar Lampung, Cocok untuk Lebaran

Berita Terkini Lainnya