Catatan Akhir Tahun Ombudsman, Kasus Agraria Paling Banyak Dilaporkan
Masyarakat mengeluhkan terkait ganti rugi pengadaan tanah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Ombudsman RI Perwakilan Lampung mencatat 147 laporan masyarakat terkait pelayanan publik sepanjang 2020. Laporan agraria atau pertanahan menempati posisi tertinggi yaitu 32 laporan. Disusul pendidikan 21 laporan, kelistrikan 18 laporan, kepegawaian 11 laporan dan kepolisian 8 laporan.
Selain itu, untuk laporan konsultasi ada 251 dan khusus laporan COVID-19 ada 78 laporan. Dari 78 laporan COVID-19 tersebut ,76 di antaranya terkait aduan masyarakat karena tidak menerima bantuan sosial (bansos). Sedangkan dua aduan lainnya terkait ekonomi dan keuangan. Data tersebut disampaikan saat konferensi pers kinerja ombudsman tahun 2020 di kantor Ombudsman Lampung, Senin (14/12/2020).
Baca Juga: Godaan Libur Natal dan Tahun Baru, Ancaman Klaster Baru?
1. Agraria menjadi laporan tertinggi sepanjang 2020
Laporan pertanahan menempati posisi tertinggi pada catatan Ombudsman. Permasalahannya mencakup Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), penyelesaian sengketa tanah, pengadaan tanah untuk kepentingan umum, serta pengukuran dan pemetaan kadastral. Dari empat masalah tersebut, paling banyak adalah soal PTSL.
Ada pun kantor pertanahan yang paling banyak dilaporkan adalah di Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan. Persoalan yang terjadi di Kabupaten Pesawaran adalah banyak masyarakat yang mengeluhkanterkait ganti rugi pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Kemudian ada juga terkait salah nama dan luas tanah.
Baca Juga: Wahdi-Qomaru Diambang Sejarah Paslon Independen Menang Pilwali Metro