TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Marak Kasus Keracunan Cikbul, Wali Kota Eva Minta Pedagang Tak Jual

Belum ditemukan kasus di Bandar Lampung

ilustrasi jajanan ciki ngebul yang diolah dengan nitrogen cair (freepik.com/jcomp)

Bandar Lampung, IDN Times - Maraknya kasus keracunan dari jajanan viral cikbul alias ciki ngebul atau ciki nitrogen di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Wali Kota Eva Dwiana kini melarang pedagang di Bandar Lampung untuk menjual jajanan tersebut.

“Iya sekarang gak boleh (jual ciki ngebul), kalau dilarang ya kita akan larang. Bunda gak tau itu rasanya tapi memang biasanya adanya di festival gitu ya. Sekarang gak boleh,” kata Eva Dwiana ketika dimintai keterangan di kantor pemkot setempat, Selasa (10/1/2024).

Tak hanya itu, Eva juga meminta Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung untuk segera memantau jika memang ada kasus keracunan dan lainnya akibat mengkonsumsi jajanan ciki dengan nitrogen cair tersebut.

Baca Juga: PPKM Dicabut, Kantin Beberapa Sekolah Ditingkatkan Kualitasnya

1. Hingga kini belum ditemukan kasus keracunan ciki ngebul di Bandar Lampung

Ciki ngebul. (Instagram/iisrowi)

Diketahui, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran berupa instruksi seluruh dinas kesehatan di kabupaten kota untuk segera melaporkan temuan kasus keracunan akibat ciki ngebul.

Hal ini dilakukan usai terjadi temuan kasus keracunan ciki ngebul di Jawa Barat. Total 28 kasus ditemukan, dengan rincian 16 anak tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak dilarikan ke rumah sakit.

“Alhamdulillah di Bandar Lampung belum ada temuan kasus ini. Sesuai arahan bu wali kota kita akan pantau terus jika memang ada temuan keracunan ciki ngebul,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri.

2. Sekolah wajib memantau jajan anak

Ciki ngebul. (Instagram/ichacharn)

Menanggapi kasus ini, Kepala SDN 2 Rajabasa Bandar Lampung, Harmiyati mengatakan anak-anak sebaiknya memang tidak dianjurkan mengonsumsi makanan dengan warna mencolok atau berbahan asing.

“Karena itu diliatnya aja sebenarnya sudah ngeri ya ngebul-ngebul dan warnanya mencolok gitu. Jadi lebih baik kalau mau jajan pun yang dari sekolah aja maksudnya di kantin sekolah. Atau bawa bekalnya anaknya,” ujarnya.

Ia menyatakan, pihaknya juga selalu selektif terhadap jenis jajanan yang dijual dilingkungan sekolah. Sehingga guru tidak akan was-was dengan kualitas makanan untuk siswanya.

Baca Juga: Catatan Akhir Tahun LBH Bandar Lampung, Konflik Agraria Mendominasi 

Berita Terkini Lainnya