TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kukang Terancam karena Jaringan Listrik, PLN: Isolasi Kabel Mulai 2022

1.200 kasus gangguan listrik oleh kukang selama 2021-2022

Kukang di jaringan listrik. (Twitter/kukangku)

Bandar Lampung, IDN Times - Kukang Sumatra merupakan salah satu primata dilindungi dan langka di Indonesia. Penyebaran kukang dengan nama latin Nycticebus coucang ini berada di wilayah Sumatra dan Jawa Barat, salah satunya Lampung.

Namun, Kukang Sumatra yang telah dinaikan starusnya dari rentan menjadi endangered (terancam punah) pada 2020 oleh IUCN ini terancam populasinya karena jaringan Iistrik. Itu karena, Kukang sering melintas di jaringan listrik tegangan menengah untuk berpindah tempat dan menyebabkan korsleting listrik.

Fenomena pemadaman listrik karena satwa liar ternyata cukup sering terjadi
di Lampung. Menurut data dari PLN Lampung, sejak 2020 hingga Mei 2022 sebanyak 6.328 kasus gangguan pada jaringan listrik oleh satwa ditemukan, dan hampir sebagian besar disebabkan oleh Kukang Sumatra.

Beberapa titik kritis di Lampung terkait kasus ini di antaranya adalah Talang Padang, Kabupaten Tanggamus; Sukoharjo dan Kalirejo, Kabupaten Pringsewu; Kedondong, Kabupaten Pesawaran; Sribawono dan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur; dan wilayah Jalan Sutami.

Sebagian besar kukang ditemukan
mati akibat korsleting listrik. Hal ini menjadi potensi menurunkan populasi Kukang Sumatra di habitatnya, selain ancaman lain sepertl perburuan, perdagangan, dan alih fungsi lahan.

Baca Juga: Cerita Warga Lampung, Hari Kemerdekaan Dihadiahi Listrik Gratis PLN

1. Sebanyak 75,65 persen gangguan listrik disebabkan kukang selama setahun terakhir

Diskusi Publik Jaringan Listrik Negara dan Upaya Konservasi Kukang Sumatra. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Manager Bagian Jaringan dan Konstruksi PLN UP3 Metro, Hary Putra Dwitama, menjelaskan sebanyak 75,65 persen dari total kasus gangguan jaringan listrik oleh satwa liar selama 2021 sampai 2022 disebabkan oleh kukang.

“Selama 2021 sampai 2022 itu kita menemukan untuk kasus kukang saja ada 1.200 kasus. Itu sekitar 75 persen dari semua kasus gangguan listrik karena satwa liar. Selebihnya karena tupai, ular, burung, monyet, kalelawar, dan lain-lain,” katanya ketika menghadiri diskusi publik Jaringan Listrik Negara dan Upaya Konservasi Kukang Sumatera di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Kamis (1/9/2022).

Sedangkan menurut waktu terjadinya gangguan listrik akibat binatang kukang itu paling banyak pada malam hari yakni sekitar 88,2 persen, subuh 10,32 persen, dan sisanya di pagi dan siang hari.

2. Berbagai upaya dilakukan

Tim PDKB melakukan pemeliharaan jaringan dengan metode berjarak. (Dok. PLN UID Lampung).

Hary menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan PLN setempat untuk menghalau kukang menyeberangi jaringan listrik seperti pemasangan penghalang panjat, caping, dan penghalang lainnya.

Namun upaya ini dinilai masih belum efektif dalam mengurangi kasus gangguan listrik dan menghentikan kematian kukang akibat listrik. Hal itu dibuktikan masih banyaknya kasus gangguan listrik pada kukang hingga 2022. 

”Terkait gangguan jaringan listrik (oleh kukang) ini sebenarnya isunya sejak 2016-2017. Itu pertama kali PLN dapat infonya. Makanya sejak itu kita mulai ada alat-alat penahan seperti itu tadi caping, penghalang panjat, dan lainnya,” katanya.

3. Alat-alat penahan kukang di jaringan listrik sempat efektif pada tahun pertama

Ilustrasi listrik (ANTARA FOTO/Rahmad)

Hary menjelaskan, setelah pemasangan penghalau di tahun pertama cukup efektif. Ada penurunan angka kasus gangguan listrik akibat satwa khususnya kukang pada 2018-2019

“Tapi di tahun kedua mulai ada lagi. Mungkin karena kukangnya pinter ya, karena ada evidence (bukti) fisiknya. Dan teori saya sih mungkin dia (kukang) ada evolusinya atau mencari jalur lain untuk lolos,” katanya. 

Hary juga tak memungkiri, alat-alat yang selama ini dipasang memang selain untuk menghalau kukang, yang menjadi fokus PLN adalah untuk melindungi kabelnya.

“Tapi itulah yang menjadi pembelajaran dari kami. Dengan adanya pemasangan alat itu juga kami jadi belajar seberapa efektif, dan jika tidak efektif kami akan cari cara lainnya,” sambungnya.

Baca Juga: Hore! Tambah Daya Listrik PLN Kini Hanya Rp170.845

Berita Terkini Lainnya