TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5.310 Orang di Lampung Terinfeksi HIV, Bandar Lampung Tertinggi

Data per Agustus 2022

Konsorsium HIV Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bandar Lampung, IDN Times - Hingga Agustus 2022, masyarakat yang terinfeksi HIV di Provinsi Lampung ada sebanyak 5.310 orang. Sedangkan untuk kabupaten/kota dengan terinfeksi tertinggi ada di Kota Bandar Lampung.

“Kalau tertinggi itu pasti kota ya, di Bandar Lampung tertinggi, dan dari data terakhir kita itu kurang lebih ada 2.700 orang. Itu kumulatif ya jadi ada yang sudah meninggal termasuk,” kata Mumu, Koordinator Konsorsium HIV Lampung ketika diwawancarai usai acara di UPTD Balai Pendidikan dan Koperasi Bandar Lampung, Kamis (1/12/2022).

Mumu mengatakan, dalam kasus HIV di Lampung ini sebenarnya masih seperti gunung es, hanya sebagian kecil saja yang terdata. Padahal, ada banyak orang terinfeksi yang belum terdata.

”Padahal kalau masyarakat Bandar Lampung sadar untuk tes (HIV) dan memiliki perilaku yang berisiko, dia seharusnya tes,” ujarnya.

Baca Juga: Anak Laki-laki Ternyata juga Wajib Dapat Edukasi Menstruasi

1. Kebanyakan orang terinfeksi adalah LSL

Ilustrasi Dukungan pada Penderita AIDS (IDN Times/Mardya Shakti)

Orang terinfeksi HIV ada banyak macamnya. Mumu menjelaskan dari data Pegiat HIV Provinsi Lampung, terinfeksi HIV ada ibu hamil, PSK perempuan, waria dan LSL (laki-laki seks dengan laki-laki lainnya), dan penggunaan jarum suntik tidak steril.

“Nah dari beragam itu yang paling tinggi LSL. Baik itu gay maupun heteroseksual. Karena ada juga ya laki-laki yang berhubungan dengan perempuan dan laki-laki,” imbuhnya.

Sedangkan untuk segi umur, Mumu mengatakan orang terinfeksi HIV juga tak mengenal usia, ada penderita sudah terinfeksi sejak usia satu tahun. Penularan bayi biasanya berasal dari ibunyanya, bisa dari kandungan atau saat menyusui.

“Tapi saat ini ada program TPIA, program pencegahan infeksi dari ibu ke anak. Jadi ketika ibu mengandung dari pelayanannya ini sudah diterapkan program, jadi saat ibunya yang positif melahirkan anaknya bisa negatif. Dan sekarang banyak yang seperti itu,” imbuhnya.

2. Masih banyak masyarakat terindikasi beralasan agar tak dites

Konsorsium HIV Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Mumu juga mengatakan, alasan Bandar Lampung memiliki angka positif lebih banyak dari daerah lain karena kesadaran untuk melakukan tes atau cek HIV sudah tinggi. 

“Masih banyak yang gak mau untuk tes. Banyak alasan mereka ada yang tidak mau karena takut, lalu ada yang karena buta informasi, atau ada juga yang sengaja menutup diri,” jelasnya.

Ia berharap, adanya peringatan Hari HIV/AIDS ini dapat mengingatkan masyarakat secara luas untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif artinya paham sadar adanya HIV/AIDS serta pencegahannya.

3. Ada 31 puskesmas Bandar Lampung menyediakan tes HIV gratis

ilustrasi pita HIV (freepik.com/jcomp)

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri menyampaikan, pelayanan HIV/AIDS di Kota Bandar Lampung sudah merata di semua puskesmas kota dan delapan rumah sakit Bandar Lampung termasuk RSUD A Dadi Tjokrodipo.

“Semua, 31 puskesmas kita sudah bisa memberikan layanan semua. Baik untuk tes HIV maupun pemberian obat ARV (Antiretroviral),” ujarnya.

Tes HIV ini pun diberikan puskesmas secara gratis dengan syarat memiliki indikasi tertular misalnya ibu hamil. Selain itu orang yang dibawa oleh penggiat HIV juga bisa tes HIV secara gratis.

Baca Juga: Kerugian Kebakaran di Pasar Natar Rp550 Juta!

Berita Terkini Lainnya