TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemilik Kios Keluhkan Pupuk Subsidi Langka, Pupuk Indonesia Beber Alasan

Klaim stok tiga bulan ke depan aman

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia monitoring ketersediaan pupuk dan pestisida di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. (Dok Pemprov Lammpung).

Lampung Selatan, IDN Times - PT Pupuk Indonesia menyatakan ketersediaan pupuk bersubsidi di Lampung untuk tiga bulan ke depan aman. Itu merujuk stok terkini di titik gudang distribusi.

Plt Assistant Vice Presiden PT Pupuk Indonesia, Niko Setiawan menjelaskan, ketersediaan pupuk urea di gudang 40.000 karung per hari. Sedangkan pupuk NPK stoknya 26.000 karung estimasi hingga Maret disediakaan untuk kebutuhan petani.

Baca Juga: Pemprov Lampung Siapkan 1 Juta Liter Minyak Goreng Giat Operasi Pasar

1. Siapkan pupuk nonsubsidi

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia monitoring ketersediaan pupuk dan pestisida di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. (Dok Pemprov Lammpung).

Menurut Niko, apabila ketersediaan pupuk subsidi terbatas, pihaknya bakal siapkan pupuk nonsubsidinya dengan program KPB. "Jadi berapa kebutuhan petani yang tidak dipenuhi oleh pupuk subsidi, akan kita gandeng pemenuhannya dengan KPB untuk pupuk non subsidi," ujarnya, Selasa (18/1/20220.

"Intinya akan sinergikan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Dengan koordinasi aktif dengan dinas pertanian, akan kita optimalkan penyediaan di pupuk non subsidi," katanya.

2. Petani keluhkan pupuk sempat langka, Pupuk Indonesia sebut ini

Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama BRI Sunarso, dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menghadiri secara langsung penandatanganan kerja sama antara BRI dan Pupuk Indonesia di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (30/9/2021). (Dok. BRI)

Maryanto pemilik kios pupuk Makmur, Desa Kali Sari Kecamatan Natar menyatakan, meminta solusi terkait seringnya terjadi kelangkaan pupuk antara Desember sampai pertengahan tahun. "Memohon agar pupuk nonsubsidi dikeluarkan agar di petani tidak terjadi kelangkaan pupuk," kata dia.

Menanggapi kelangkaan yang sampat terjadi, Niko menjelaskan, empat bulan terakhir PT Pupuk Indonesia memproduksi pupuk nonsubsidi. Ia berdalih, wilayah Jawa Tengah sedang membutuhkan pupuk subsidi. 

Selain itu kemampuan pabrik memang tidak diizinkan untuk memenuhi itu, karena kondisi pabrik sudah tua sehingga produksinya tidak optimal. "Pak mentan juga meminta untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi itu, kemungkinan akan membangun 1 pabrik lagi di Palembang," tegasnya. 

Baca Juga: Pemprov Lampung dan ASDP Bikin Perusahaan Kelola Wisata Bakauheni

Berita Terkini Lainnya