TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri KKP: Udang Vaname Lampung Diminati Pasar Dunia

Produktivitas lahan tambak belum maksimal

Istimewa

Bandar Lampung, IDN Times – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan, potensi kelautan dan perikanan di provinsi setempat cukup besar. Ia mencontohkan, volume ekspor perikanan Lampung semester pertama 2020 mencapai 8.492,5 ton naik 18 persen dibandingkan semester pertama tahun 2019. Ekspor tersebut menurutnya luar biasa lantaran saat ini provinsi setempat masih menghadapi pandemik COVID-19

"Produksi perikanan tahun 2019 sebesar 338 ribu ton dimana produksi perikanan tangkap 157 ribu ton dan perikanan budidaya 181 ribu ton," ujar Arinal dalam keterangan tertulis diterima IDN Times, Senin (20/7/2020).

Arinal menambahkan, untuk komoditas rajungan, Lampung memiliki kebijakan pengelolaan berkelanjutan bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan internasional (Starling, CTC, EDF). Kerjasama ini dipusatkan di Kabupaten Lampung Timur, Tulang Bawang, dan Lampung Tengah. Rajungan Lampung diketahui menyumbang 10-15 persen volume ekspor nasional dengan nilai ekspor Rp490 miliar per tahun.

Baca Juga: Nilai Ekspor Manggis Saburai Lampung ke 30 Negara Rp650 Miliar

1. Menteri KKP Edhy Prabowo siap dukung

Dok Humas Pemprov Lampung

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menyatakan, siap mendukung Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memajukan sektor perikanan di Bumi Ruwai Jurai. Ia menilai sektor perikanan di Lampung luar biasa.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Pelabuhan Perikanan Pantai dan TPI di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Minggu (19/7/2020). Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari.

Menurutnya, Provinsi Lampung memiliki pelabuhan perikanan pantai yang luar biasa. Pelabuhan tersebut layak untuk ditingkatkan dan diperbesar. Untuk itu,  ia akan membangun komunikasi dengan Kementerian PUPR terkait dengan infrastruktur jalan yang ada di pelabuhan tersebut.

"Kita akan komunikasikan kepada Kementerian PUPR terkait infrastruktur jalannya, apalagi Bapak gubernur sudah hadir langsung. Kami akan selalu hadir bersama-sama masyarakat. Masalah nelayan, fasilitas apa pun yang di sini, saya minta kepada Dirjen tolong dilihat apa yang bisa kita perbuat," ujar Edhy.

2. Udang vaname diminati pasar dunia

Humas Pemprov Lampung

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengatakan, udang vaname merupakan varian potensial untuk dibudidayakan dan diminati pasar dunia. Namun ia mengatakan, masih terdapat sekitar 200 hektare lahan tambak yang masih belum maksimal produktivitasnya, yaitu maksimal hanya sekitar 1 ton per hektare.

"Saya melihat hamparan tambak di sini yang produktivitasnya besar adalah tambak yang sudah intensifikasi dengan jumlah rata-rata panen mendekati 20 ton. Harga udang saat pandemik COVID19 ini menunjukkan harga yang bagus dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi," imbuhnya.

Merujuk hal itu Edhy mengajak para pembudidaya  udang tradisional di Desa Margasari, Lampung Timur beralih ke pengelolaan intensif agar hasil panen udang maksimal.  "Kami ingin ajak bapak ibu ke insentifikasi. Meski bapak ibu lahannya kecil, tapi hasilnya 10 kali lipat daripada yang diproduksi seperti selama ini," ujarnya dilansir dari Antara.

Terkait permodalan,  para pembudidaya dapat meminjam dana melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) yang dimiliki KKP RI. "Bunganya kecil hanya tiga  persen, dan hasilnya semua milik petani. Program KKP ke depan, dalam bidang budi daya perikanan adalah memanfaatkan lahan yang sedikit tapi produktif, " ujar Edhy.

Baca Juga: YouTuber Mba Tina Bule Kagumi Tapis Lampung dan Siger

Berita Terkini Lainnya