TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Galeri Sejarah Santa Maria Metro Mulai Dikerjakan, jadi Health Tourism

Usung konsep mini museum

Cagar Budaya Santa Maria Metro. (IDN Times/Istimewa).

Metro, IDN Times - Dukungan publik terhadap pengembangan wisata sejarah dan cagar budaya di Kota Metro kian menguat. Setelah kehadiran Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro, Januari 2022 Galeri Sejarah Santa Maria Metro berlokasi di Klinik Bersalin Santa Maria akan mulai dikerjakan.

Oki Hajiansyah Wahab dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Metro mengatakan, belajar dari keberhasilan pelibatan partisipasi publik mengubah bangunan tua cagar budaya RIS Metro, pihaknya awal tahun ini berupaya memberi warna dan wajah salah satu cagar budaya lainnya yakni Klinik Santa Maria Metro. 

“Urunan publik untuk pengerjaan galeri sejarah ini sebagai wujud apresiasi terhadap peranan Klinik Bersalin Santa Maria dalam perkembangan Kota Metro. Ini juga sekaligus bertujuan untuk meningkatkan literasi sejarah serta menambah destinasi wisata sejarah yang kini terus dikembangkan,” jelasnya," Minggu (2/1/2022). 

Baca Juga: Dukung Budaya Literasi di Metro, RIS dan Koffieswoning Sediakan Book Drop

1. Tantangan terberat pelestarian cagar budaya

Cagar Budaya Santa Maria Metro. (IDN Times/Istimewa).

Klinik Santa Maria berdiri sejak era kolonisasi saat ini telah berusia 85 tahun dan merupakan rumah sakit tertua di Kota Metro yang menjadi saksi perkembangan Kota Metro. Ribuan anak telah dilahirkan dan mendapatkan layanan kesehatan di Santa Maria sejak memulai pelayanannya.

“Tantangan terberat bukanlah pada proses penetapan sebuah cagar budaya. Tapi bagaimana pelestarian dan pemanfaatanya sehingga kehadiran cagar budaya akan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” tegas Oki. 

2. Sumber daya lokal

Pexels/Christina Morillo

Ancila Hernani, panitia pengerjaan Galeri Sejarah Santa Maria, menjelaskan, seluruh pengerjaan galeri ini menggunakan sumber daya lokal.
“Mulai dari riset sejarah, desain, tukang hingga bahan-bahan yang diperlukan semuanya menggunakan sumber daya lokal, hal ini sebagai wujud upaya kehadiran cagar budaya juga membahwa manfaat sebesar-besarnya bagi Kota dan Warga Kota Metro,” katanya.

Ia menambahkan, sejumlah personel tim pernah ikut terlibat pengerjaan RIS Metro seperti desainer, tim riset dan vendor kembali dilibatkan.

Adi Setyawan dari Pensil Bersejarah mengatakan, materi informasi untuk display Galeri Sejarah Santa Maria akan berisi infografis sejarah bagaimana asal mula Klinik ini hingga saat ini. “Lewat infografis, peristiwa Sejarah akan ditampilkan menjadi lebih menarik sehingga mudah dimengerti publik,” jelasnya.

3. Andalkan iuran publik

Ilustrasi Uang Rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Tahap awal pengerjaan Galeri Sejarah Santa Maria mengandalkan iuran publik seperti layaknya RIS Metro. “Panitia  mencari 25 orang terpilih untuk terlibat dalam tahap awal pengerjaan Galeri Sejarah Santa Maria yang akan menjadi cikal bakal mini musium di Metro,” jelas Ancila.

Ia menjelaskan, sejak hari pertama donasi ini dibuka, sudah lebih dari 15 orang dan lembaga menyatakan akan ikut mendukung. “Tidak hanya dari individu-individu tapi ada beberapa dari organisais seperti PKKPHAM FH Unila, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Metro,”tambahnya.

Ancila menambahkan, 25 orang donatur pertama ini nantinya akan tercatat dalam memorabilia display sebagai apresiasi atas dukungannya terhadap pelestarian cagar budaya, pengembangan literasi dan destinasi wisata sejarah di Kota Metro. 

Baca Juga: Duet Wahdi dan Qomaru 10 Bulan Pimpin Kota Metro, Apa Saja Pencapaian?

Berita Terkini Lainnya